ingin berubah

963 26 2
                                    

"Udah dibangunkan belum" tanya ustadz Adnan yang sedari tadi menunggu jawaban Tika

"Maaf ustadz dia tidur lagi tuh" jawab Tika sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal

"Bilangin ke dia kalo gak bangun handphonenya gak bakal saya kembalikan saya permisi dulu assalamu'alaikum" ancam ustadz Adnan kemudian berlalu pergi meninggalkan kamar kami

"Wa'alaikumussalam" jawab salam Tika lalu masuk kembali ke kamarnya dia langsung bilang ke Syifa masalah perkataan tadi

"Fa bangun deh" sembari mengguncangkan lengannya

"Apa sih ganggu aja gw ngantuk tau" gw mengambil bantal untuk menutup telinga gw agar tidak mendengar celotehan Tika

"Tadi ustadz Adnan bilang katanya kalo gak bangun handphone mu gak bakalan dikembalikan lagi" ujar Tika

"Hah itu gak mungkin kan oh my good followers gw nanti berkurang gw juga gak bisa liat oppa gw ahkhhh" teriak gw yang sudah bangun dari tidurnya

"Mangkanya atuh kamu samperin" saran Rika

"Yaudah gw samperin dulu" kemudian gw pun menyusul Adnan yang mungkin sudah ngambek kali yah

"Abang ustadz" teriak gw untung Adnan belum jauh jalannya jadi dia bisa tuh dekat dengannya

"Katanya kamu gak bangun" kata ustadz Adnan

"Seterah gw lah mana handphone gw sini kembalikan" sembari meletakkan kedua tangannya didepannya

"Telat kembalikan, saya berubah pikiran untuk tidak kembalikan lagi" ujar Adnan

"Loh kok gitu sih gak bisa gitu dong"

"Kenapa?"

"Tau ahh kembalikan handphone gw" teriak gw membuat semua santri melihat ke arah kami

"Kamu gak malu dilihat oleh para santri"

"Ngapain gw malu mana buruan kembaliin handphone gw atau gw bakal ngelakuin cara kasar agar lu mau kembalikan handphone gw" ucap gw dengan jahilnya agar dia takut dengan gw

"Emangnya kamu bisa apa" Adnan menaikkan kedua alisnya

"Gw bisa....." Kayra mendekati Adnan dan mendepetkan tubuhnya sampai menempel dengan tubuh Adnan

"Kamu mau apa" tanya Adnan yang sudah sampai dinding dtembok gak bisa berkutik apa-apa lagi

"Gw bakal gunain cara kasar kalo lembut gak bisa" Jawab gw dengan datar

"Astagfirullah Istigfar Ra malu dilihat santri-santri lain" istigfar Adnan dengan satu tangannya didada kayra masih menempelkan tubuhnya

"Astagfirullah" teriak para santri yang muncul Adnan pun mendorong kayra sampai jatuh sampai meringis

"Aduhh sakit" ujar gw yang sudah terjatuh dilantai

"Kamu jangan macam-macam dengan saya karena saya sudah mempunyai calon istri jadi saya harap kamu pergi jauh-jauh dari hidup saya" marah Adnan dia tidak terima diperlakukan dengan salah satu santrinya kemudian meninggalkan gw yang sudah terjatuh dilantai

"Abang ustadz" panggil gw yang sudah melihat Adnan jauh darinya

"Dasar cabe-cabean"

"Gak tau diri amat sih ustadz Adnan udah punya calon istri juga masih deketin aja dasar cewe kegatelan"

"Lihat aja pakaian nya kaya gitu"

"Anak Jakarta sih jadi pakaian nya ketat gini mana seksi lagi"

"Ngapain masih liatin gw hah bubar sana gak usah hina gw lagi" sindir gw kemudian semua pun bubar lalu gw kembali ke kamar

Pagi shubuh kami terbangun untuk mengerjakan shalat shubuh aneh sekali dengan Syifa biasanya jam segini dia masih molor dan sekarang dia paling pertama terbangun kami pun berjalan ke arah masjid tiba-tiba Syifa melihat Adnan dia pun teriak memanggil nya Adnan hanya cuek dia masih kezel Karena kemarin apa dia gak pikir yah banyak santri yang melihatnya tapi dia malah seenaknya aja kurang ajar dengan ustadz sendiri

"Abang ustadz" panggil gw sambil teriak dia pun menengok ke arah gw tapi mengalihkan pandangannya lagi ke arah lain lebih baik gw samperin aja mungkin dia pengen dimanja sama gw

"Abang ustadz kenapa gak nyahut tadi aku manggil Abang ustadz" tadinya gw ingin mendekati Adnan tapi dia malah menjauh dari gw

Jelas Adnan dengan tatapan kezelnya dia cape dikejar-kejar kayra terus-menerus "Tolong jauhi saya kemarin saya sudah bilang ke kamu kalo saya sudah mempunyai calon istri tapi kenapa kamu masih mengejar-ngejar saya"

"Siapa yang berani menyaingi aku cantikan juga aku memangnya apa yang kurang dari ku ustadz" lirih gw

"Saya hanya ingin mempunyai calon istri yang Sholeha tertutup dengan hijabnya, baik akhlaknya juga."

"Hanya itu yang ustadz mau ok aku bakal berubah demi abang ustadz" ujar gw dengan tersenyum terpaksa dia harus bisa dapetin hati ustadnya siapa tau dia bisa berubah pikiran untuk membatalkan pernikahannya

"Maksud saya bukan gitu Kay..." Belum sempat Adnan bicara kayra memotong ucapannya

"Kalo begitu aku masuk ke masjid dulu Abang ustadz permisi assalamu'alaikum" ucap salam gw dengan bahagianya

"Wa'alaikumussalam" jawab salam Adnan kemudian kayra pun meninggalkan Adnan sendirian

"Astagfirullah kalo dia salah paham gimana saya hanya gak mau dia berubah karena saya tapi bukan karena Allah" gumam Adnan

"Kamu dari mana aja sih fa aku nyariin kamu tau" omel Tika dengan jengkelnya sedari tadi menunggu dirinya

"Hehe maaf habisnya hari ini lagi senang gw tau"

"Senang kenapa atuh" goda Rika dengan mencolek dagunya

"Tau gak sekarang gw tau kalo ustadz Adnan itu maunya punya calon istri nya itu Sholeha"

"Lalu apa hubungannya fa" tanya Aisyah yang sedikit bingung dengan omongannya

"Gini loh gw mau berubah biar Abang ustadz terpesona sama gw gitu maksudnya gimana sih kalian ini" dumel gw

"Astagfirullah, maaf loh FA gak baik loh seharusnya kamu berubah karena Allah bukan karena ustadz Adnan" nasihat Aisyah sembari mengusap dadanya dia kaget mendengarnya tapi kalo Syifa tau nanti gimana yah dia cuma gak mau nantinya Syifa sakit hati jika ustadz Adnan tidak memilihnya

"Udah deh lu dengerin aja mendingan Syah, oh iya nanti anterin gw belanja yah"

"Dimana fa" sembari mengangkat kedua alisnya

"Dipasar lah Rik masa di pon bensin sih" dengan santainya Tika berbicara seperti itu

"Eh eh gw gak mau ke pasar ah mendingan di mall kaya orang susah aja gw gak Sudi baju yang murahan gw maunya yang brendit aja lebih kualitas" jelas Syifa

Mengejar Cinta Ustadz (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang