main bersama

360 18 5
                                    


"Nah sekarang kamu coba yang baca" seru ustadz Ali

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِالْهُدٰىۖ فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ

ulā'ikallażīnasytarawuḍ-ḍalālata bil-hudā fa mā rabiḥat tijāratuhum wa mā kānụ muhtadīnMereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk.
 
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِى اسْتَوْقَدَ نَارًا ۚ فَلَمَّآ اَضَاۤءَتْ مَا حَوْلَهٗ ذَهَبَ اللّٰهُ بِنُوْرِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِيْ ظُلُمٰتٍ لَّا يُبْصِرُوْنَ

Maṡaluhum kamaṡalillażistauqada nārā, fa lammā aḍā'at mā ḥaulahụ żahaballāhu binụrihim wa tarakahum fī ẓulumātil lā yubṣirụnPerumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَۙ

Summum bukmun 'umyun fa hum lā yarji'ụnMereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.

اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ وَاللّٰهُ مُحِيْطٌۢ بِالْكٰفِرِيْنَ

au kaṣayyibim minas-samā'i fīhi ẓulumātuw wa ra'duw wa barq, yaj'alụna aṣābi'ahum fī āżānihim minaṣ-ṣawā'iqi ḥażaral-maụt, wallāhu muḥīṭum bil-kāfirīnAtau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir.

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Yakādul-barqu yakhṭafu abṣārahum, kullamā aḍā'a lahum masyau fīhi wa iżā aẓlama 'alaihim qāmụ, walau syā'allāhu lażahaba bisam'ihim wa abṣārihim, innallāha 'alā kulli syai'ing qadīrHampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

"Sampai sini dulu kita ngajinya nanti besok kamu setoran hafalan sama saya yah" ujar ustadz Ali

"Terima kasih ustadz sudah mengajarkan saya mengaji"

"Iya sudah kewajiban sesama manusia saling membantu"

"Tante cantik" panggil Raihan yang berlari menuju ke arahnya yang diikuti oleh ustadz Adnan dibelakangnya

"Hey kamu sudah selesai sholatnya" tanya Syifa membawa Raihan di pangkuannya

"Sudah dong Tante cantik"

"Anak pintar kamu Tante bangga sama kamu" ujar Syifa dengan tersenyum senang
Easy
"Iya dong aku kan pengen jadi calon suaminya Tante cantik nanti" membuat semua tertawa mendengar ucapan Raihan

Mengejar Cinta Ustadz (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang