"Tapi fa suamiku bukan bang Adnan tapi mas Ali" Aisyah menjelaskan semuanya jika dirinya menikah dengan Ali bukan Adnan
"Iya benar yang dikatakan istri saya, Aisyah menikah dengan saya bukan Adnan" Ali juga ikut menjelaskan semuanya ia tidak mau menjadi kesalah pahaman lagi
"Jadi kamu tidak jadi menikah dengan Adnan" Syifa terkejut mendengar pengakuan dari Aisyah.
"Iya fa aku hanya mencintai mas Ali bukan bang Adnan" Syifa jadi malu dengan ucapannya ia pikir dirinya akan menjadi istri keduanya ternyata salah dengan pikirannya
"Semuanya sudah jelas Ra kalau saya hanya mencintai kamu bukan perempuan lain, apa kamu menerima lamaran saya" tanya Adnan
"Iya" jawab Aisyah dengan tersenyum
"Alhamdulillah" serempak semuanya
"Jadi kapan pernikahannya diadakan" Tanya papah Syifa
"Bagaimana 2 Minggu lagi" jawab umi Adnan
"Oke setuju" semuanya setuju dengan ucapan umi Adnan jika pernikahan Adnan dan Syifa akan diadakan 2 Minggu lagi
Hari ini adalah pernikahan Syifa dengan Adnan saat ini Syifa sedang di dandani oleh mamahnya yang sedang di make upi setelah selesai kami pun menunggu Adnan mengucap ijab qobul nya
“Saudara Muhammad Adnan Muammar saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Laura Naadhifa Syifa dengan mas kawin emas dengan seberat sepuluh gram dan surah Ar-Rahman dibayar tunai” ucap papahku dengan tangan yang menggenggam erat tangan Adnan seakan mempercayai Adnan untuk menyerahkan Syifa seutuhnya
“Saya terima dan kawinnya Laura Naadhifa Syifa binti Hardi Fadhillah dengan maskawin tersebut dibayar tunai”
Adnan mengucap ijab qobul dengan satu tarikan nafas bersaman dengan kelegaan hati yang lelaki itu rasakan, seakan menerima Syifa untuk menjadi tanggung jawab seutuhnya.
“Bagaimana para saksi” tanya penghulu
“SAH” Semua yang hadir menyaksikan prosesi ijab qobul pagi itu, tersenyum senang.
“Alhamdulilah” didalam kamar Syifa menatap cermin tak percaya jika hari ini status Syifa berubah menjadi seorang istri dia mendengar lantunan ayat Surah Ar-Rahman yang dibacakan oleh Adnan dengan suara merdu Masya Allah Setelah membaca surah Ar-Rahman Adnan pun menemui istrinya di kamarnya
Syifa mengerjai ketika mendapati pantulan tubuh tinggi Adnan yang berada dibelakang, Syifa celingukan mencari keberadaan mamahnya yang sudah tidak terlihat dikamar ini.
Adnan terdiam menatap pantulan wajahnya dicermin dihadapan Syifa yang kini menjadi istrinya, Adnan melangkahkan kakinya mendekati Syifa yang masih menatapnya.Berdiri tepat dibelakang Syifa, menatap tepat kedua bola mata hitam lewat cermin besar dihadapan keduanya.
Jantungku berdegup kencang. Belum pernah aku berada didalam sebuah ruangan bersama lelaki asing selain Papah, mamah dan abang ku, namun kini pertama kalinya aku berada dalam kamar bersama lelaki.Syifa sontak berdiri berhadapan dengan lelaki yang jauh lebih tinggi dari ku, Syifa menjaga jarak beberapa meter seakan lupa bahwa kami sudah halal.
“Boleh saya bacakan doa buat kamu” kemudian Syifa mengangguk tangan kiri Adnan menyentuh kepala ku, tangan kanannya menangkup daguku bibirnya mulai bergerak membacakan doa kebaikan pernikahan kami.
“Allahuma inni as'aluka min khairiha wa Khairi ma jabaltaha 'alaihi. Wa a'udzubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha 'alaihi. Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadamu kebaikan dirinya dan kebaikan yang engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepadamu dan kejelekannya dan kejelekan yang engkau tetapkan atas dirinya”
“Allahuma aamiin” Syifa pun mengaminkan doanya
Syifa menyambut tangan Adnan, mencium tangan Adnan bukti bahwa baktinya sebagai istri mulai detik ini sudah dimulai.
Surga ku bukan lagi pada orang tua ku melainkan pada Adnan yang resmi menjadi suami ku."Ra maafkan saya yah karena dulu saya salah menuduh mu" Adnan meminta maaf pada istrinya karena dulu ia salah menuduhnya
"Iya aku udah maafkan kamu kok" Syifa menjawabnya dengan tersenyum hari ini ia sangat bahagia akhirnya ia bisa menikah dengan orang yang dia cintai ya
"Terima kasih Ra" Adnan bersyukur sekali mempunyai istri yang Sholeha dari dulu ia ingin mempunyai istri yang Sholeha dan sekarang Allah memberikan istri yang Sholeha
"Sama-sama mas"
"Aku bahagia sekali mempunyai istri seperti kamu" Adnan menggenggam kedua tangan istrinya
"Aku juga bahagia mempunyai lelaki yang Sholeh"
"Aku janji akan selalu menjaga kamu Ra"
"Aku tidak perlu janji, aku hanya mau kamu membuktikannya saja karena berjanji bisa mengingkarinya" kata Syifa
"Aku akan membuktikannya kepada kamu jika perkataan ku memang benar"
"Aku tunggu pembuktian mu"
"Inni Ana uhibbuka fillah" Adnan mencium kening Syifa dengan penuh cinta
"Ahabbakalladzi ahbabtani lahu" Syifa menjawab ucapan suaminya mereka pun hidup bahagia tidak ada yang bisa memisahkan dia lagi hanya maut yang akan memisahkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Ustadz (TAMAT)
Teen FictionWarning !!! Dilarang memcopy paste cerita saya ini murni karangan saya! Jangan lupa follow Biar selalu ada Notification ketika update !! hargai karya orang. Part selanjutnya akan saya private kalian masih bisa baca kok setelah follow akunnya. Semak...