“Kenapa ngliatin gua kek gitu?”
Rosé tersentak, “Kamu ganteng.”
“Baru tau? Gua kn emang ganteng”
“Narsis dih”
“Ya mau gimana lagi, udah dari sananya.” Rosé tergelak lalu tersadar setelahnya, “Jadi ini pekerjaan sampingan kamu?” tanyanya.
“Tau dari siapa?”
“Diberitahu Echan kemarin”
“Oh”
“Bener?”
“Ngga, ini cuma bantuin temen doang”
“Temen kamu mana?”
“Mungkin belum dateng”
“Oohhh”
Renjun menoleh sekilas lalu melanjutkan pekerjaannya, “Kenapa?” tanyanya.
“Apanya?”
“Tanya aja kalo ada yang mau lo tanyain,” tukas Renjun yang membuat Rosé terdiam. Rosé menghela nafasnya, “Aku . . . Bingung,” ucap Rosé singkat.
“Bingung milih diantara kita berempat?” celetuk Renjun.
“Renjun, jujur aku pernah mikir, kamu itu cenayang atau bukan? Kenapa bisa tau semua yang aku pikirin?”
Renjun menatap raut wajah Rosé yang penuh tanda tanya itu. “Ngga perlu jadi cenayang kalo mau tau apa yang orang pikirin. Itu cuma tinggal tingkat kepekaan aja. Pernah denger ngga kalo kebohongan bisa dibaca dari raut wajah?” tanya Renjun.
Rosé mengangguk, “Itu kan ilmu psikologi”
“Nah tuh tau”
“Ehem.” Rosé manggut-manggut mengerti. “Jadi kenapa lo bingung? Gue yakin lo udah nentuin pilihan lo,” ucap Renjun.
“Iya, udah”
“Terus? Kenapa ragu?”
“Takut.” Rosé terdiam sejenak, “Takut dijadiin bahan omongan orang,” cicitnya yang membuat Renjun seketika tergelak.
“Gua tau pilihan lo sekarang. Lo mau kami berempat sekaligus kan? Maruk juga ya lo ternyata.” Renjun makin tergelak saat Rosé menaruh kepalanya di meja dengan wajah yang cemberut.
“Ya gimana lagi. Aku ngga bisa milih di antara kalian. Semuanya sama, sama sama punya posisi kuat di hati aku,” gumam Rosé yang masih bisa Renjun dengar.
Renjun tersenyum lantas mengelus rambut Rosé, “Ya udah ngapa peduliin omongan orang? Kan lo yang nglakuin kenapa orang lain yang repot?”
“Kamu . . . Ngga marah?”
“Kenapa gua harus marah?”
“Karena aku . . . Malah mau kalian semua”
Renjun tergelak lagi, emang bener yang dikatain Haechan kemarin malam di grub, kalo Rosé itu orangnya lucu banget.
“Kaga tuh. Dari awal emang kami udah tau kalo lo bakal mau semuanya. Udah nyiapin hati juga.” Rosé seketika mengangkat kepalanya setelah mendengar ucapan Renjun, “Kalian . . . Yakin?” tanyanya tak percaya.
Renjun tersenyum teduh yang menurut Rosé sangat manis itu, “Gua yakin lo bisa adil,” ucap Renjun singkat yang membuat Rosé langsung terdiam. Pikirannya melayang apakah keputusannya sudah tepat atau belum.
“Ehemmm, berduaan aja nih”
Berbeda dengan Rosé yang tersentak, Renjun malah memutar bola matanya malas melihat laki laki sipit di depannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Secret Admirer
Fanfiction"Jadi secret admirer itu ngga semudah yg lo kira" ┗ Start : June 19, 2021 ✧✧ ┗ Finish : August 27, 2021 ✧✧ ┗↝ ਊ Valveria #1 in Jaemrose (21/06/21) #7 in eunrosé (21/08/21)