“HUWAAAAAAA ALSHA NAKAL HUWAAAAAA”
“ALSHAAAAAAA, BALIKIN BUKU GAMBALKU”
“GAMAU AHAHAHAHAH”
“DIAM NAPA WOI!”
Jeno dan Jaemin yang tadinya tengah berleha-leha sembari memakan soto ayam langsung bergegas berlari ke ruang tengah setelah mendengar suara tangisan dari salah satu anak.
“Nana”
“Ayahhhh huwaaa.” Gadis kecil dengan kuncir dua itu berlari mendekat ke arah sang ayah alias Jaemin.
“Kamu kenapa?” tanya Jaemin pada sang anak.
“Alsha nakal. Dia- hiks dia ngambil boneka beluang aku. Hiks hiks”
Yah, Jaemin sama Jeno sih sudah tak kaget lagi. Anak satu itu alias Harsya tingkahnya benar benar mirip sang ayah alias Haechan.
“Yeuu cepu, ngaduan yeuhhh,” cibir Harsya.
“Mulut juga mulut Nana, kenapa kamu yang lepot.” Nah, gadis dengan surai pirang yang satu ini, anak Jeno. Namanya Jean atau lebih sering dipanggil Jeje. “Dalipada itu, cepat balikin buku gambalku atau aku gigit lengan kamu!” pintanya.
“Kamu kan ndak bisa menggambal. Ngapain pake buku gambal segala,” tuding Harsya.
“Suka suka aku lah. Aku mau belajal gambal dali Leon,” ketus Jean.
“Ajak aku dong”
“Gamau, kamu nakal"
“Siapa yang bicala sama kamu. Aku bicala sama Leon bwekkk”
Jean memandang Harsya kesal. Ya siapa yang tak kesal jika punya saudara modelan seorang Harsya. Ingin sekali Jean menempeleng lalu menghempaskan Harsya kalau tak ingat bahwa Harsya adalah adiknya.
“Leon, kamu lagi gambal apa?” tanya Harsya sembari mendekat ke arah anak laki laki yang sedari tadi diam. Ya, anak yang satu itu namanya Reon. Tingkahnya benar benar mirip sang ayah, pendiam dan tak banyak bicara. Sekalinya buka mulut, beuh nyelekit.
“Bunda”
“Eh?” Bukan hanya Harsya yang terkejut, tapi semua orang yang ada disana terkejut, begitupun Jeno dan Jaemin.
“Kamu-”
“Aku kemalin liat foto Bunda dali hp Papa. Jadi aku mau nyoba gambal Bunda”
Jeno dan Jaemin terdiam. Tak tau harus berkata apa.
Jeno mendekat, memperhatikan gambaran Reon. Ya, bagus sih. Lumayan mirip dengan 'dia'.
“Bunda seling senyum ndak, Dad?” tanya Reon menatap sekilas Jeno.
“Bunda selingnya masang ehplesi minta dicium”
Bukan, bukan Jaemin ataupun Jeno. Tapi si anak tengil alias Harsya yang mengucapkannya. Jaemin melotot, begitupun dengan Jeno yang berada lebih dekat dengan anak itu.
“Kamu kata siapa?” tanya Jeno.
“Papi seling celita ke Alsha kalau Bunda suka masang ehplesi minta dicium. Kek gini nih kata papi.” Harsya mengerucutkan bibirnya mempraktekkan apa yang Papinya pernah memberitahunya.
Jaemin menepuk jidatnya. Ya Gusti, hancur sudah. Jujur saja, Jaemin saat ini ingin sekali menenggelamkan Haechan ke sungai Nil. Bisa-bisanya Harsya diceritain seperti itu. Walau Jaemin juga sering menceritakan Rosé pada Nana, tapi tidak sampai seperti itu. Paling tidak yang Jaemin ceritakan adalah waktu pertama kali ketemu Rosé atau waktu Rosé mengandung Nana dan yang lainnya. Tapi ini-
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Secret Admirer
Fanfiction"Jadi secret admirer itu ngga semudah yg lo kira" ┗ Start : June 19, 2021 ✧✧ ┗ Finish : August 27, 2021 ✧✧ ┗↝ ਊ Valveria #1 in Jaemrose (21/06/21) #7 in eunrosé (21/08/21)