Bonus 1

913 123 35
                                    

“Rosé, kamu ngga papa?”

Rosé menoleh, kepalanya mengangguk pelan. “Aku ngga papa kok, Mbak. Omong-omong mbak kok disini? Twins kemana?” tanyanya.

“Kamu seriusan ngga papa? Kok pucet gitu?”

“Ngga papa, Mbak”

“Ya sudah, kalau gitu Mbak pulang dulu ya”

Rosé mengangguk. Tangannya melambai pada Irene yang berjalan pulang ke rumahnya. Fyi, rumah mereka berseberangan. Jadi mudah untuk Irene ataupun Rosé saling mengunjungi.

Tiinnn tiinnnn

Brrmbbb brrmbbbb

Brrmbbb brrmbbb

Vrommm vroomm

Rosé menoleh ke arah suara mobil dan motor berasal. Dapat ia lihat, keempat laki laki lengkap dengan kemeja yang sudah tak rapi lagi tengah turun dari kendaraan masing masing.

“SAYANGGGGGGG~”

Baru saja Haechan mau memeluk Rosé, wanita bersurai silver itu menyingkir, hingga membuat Haechan bingung.

“Loh? Kenapa? Aku salah apa?” tanya Haechan beruntun.

“Soalnya elu goblok wkwk. Kan Rosé udah bilang jangan lari larian kalo masuk rumah, nah gini nih cara yang ben--”

“Jangan mendekat!”

Bagai tersambar petir di siang bolong, Jaemin membeku di samping Haechan. “Mampus wkwk,” tukas Haechan.

“Bentar, aku salah apa, Be?” tanya Jaemin memelas. “Perasaan tadi pagi masih baik baik aja. Mau minta beliin apa?” tanyanya.

“Ga ada!” tukas Rosé. “Intinya kalian mandi dulu sebelum ngedeketin aku ya! Kalian bau,” titah Rosé sebelum pergi dari sana. Meninggalkan Jaemin dan Haechan yang membeku, sedangkan Renjun dan Jeno yang tertawa lalu masuk ke rumah.

“Masa sih gua bau,” gumam Haechan.

“Padahal gua selalu wangi,” gumam Jaemin.








**







“Say--”

“Stop disitu! Jaga jarak 5 m”

“Lah? Kok?”

“Kamu pake parfum apa sih. Nyengat banget. Kamu mau aku muntah hah?!”

Jeno mengendus pakaian dan tubuhnya. Perasaan baunya masih sama aja. Dan dia juga ga pake parfum atau apapun itulah. Kok bisa dia ada bau? Dia juga baru saja mandi loh ini.

“Tapi kamu kan tau aku ngga pernah pake parfum. Ka--”

“Jangan mendekat, Jeno! Malam ini kamu tidur di luar!”

Kalau tadinya Haechan dan Jaemin yang bagai tersambar petir, kini giliran Jeno yang seperti itu.

“KELUAR JENOOOOO!”

Maka dengan berat hati laki laki itu melangkahkan keluar dari kamar. Tapi baru selangkah keluar, suara dari dalam membuatnya langsung berbalik dan menuju kamar mandi.

“Huwekkkk”

“Uwekkkk”

Jeno menepuk tengkuk bawah sang istri pelan. Panik melandanya. Ini kenapa tiba tiba bininya muntah muntah begini? Daritadi aneh banget kelakuannya.

[✓] Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang