[ X ] • Dinner Together

779 160 22
                                    

————
•Love by Accident•

--
»Happy reading
And sorry for typo
--

Ruang tamu tidak sehening ketika Suzy berada di mobil bersama Myungsoo. Dua orang beda generasi itu masih saling berbincang satu sama lain, sesekali Suzy akan menimpali ketika Rae Won memberinya sebuah pertanyaan atau kalimat basa-basi seputar mata pelajaran, suasana kampus, wawasan tentang musik, serta masa depan abu-abu.

Percakapan dirinya dan Rae Won tidak sampai 10 menit lamanya karena pria itu pada akhirnya pergi ke dapur untuk membantu tunangan dan keponakannya. Suzy ingin ikut membantu tapi Rae Won menyuruhnya menemani Seoyeon belajar saja.

Pada akhirnya di sinilah dia, masih tetap di ruangan yang sama namun sudut yang berbeda. Seoyeon mengajaknya ke tempat piano berada, tidak terlalu jauh dari ruang tamu.

Skor musik¹ tepat berada di atas piano, Suzy berdiri di sisi piano dan Seoyeon duduk di kursi tanpa sandaran dengan tangan yang menekan tuts beberapa kali hingga memberikan efek suara nyaring yang menyenangkan.

Suzy cukup kagum dengan permainan indah gadis remaja itu, nada-nada yang keluar dari setiap tuts seperti mengajak jiwanya terbang melambung dengan bebas. Ketika melodi piano itu seperti ingin menukik, suara petir datang tanpa perintah. Itu membuat perasaan Suzy sangat bersemangat dan ingin mendengar permainan piano Seoyeon yang brilian setiap saat.

Ketika melodi itu perlahan mencapai akhir, Seoyeon memberi perasaan halus dan akhirnya ditutupi dengan nada acakan dari semua tuts piano yang ditekan bergiliran.

Suzy memberinya tepuk tangan meriah bersama senyum lebar. "Aku tidak menyangka kalau kamu hebat bermain piano. Sangat bagus! Kamu pasti bisa menyamai Yiruma²," puji Suzy semangat.

Seoyeon tertawa bahagia mendengar pujian Suzy. "Aku juga bisa bermain biola dan gitar. Apakah Kak Suzy ingin menontonku untuk memainkannya?" tanyanya, tidak bisa menyembunyikan ekspresi penuh harap dan mata berbinar.

Mulut Suzy seketika terkunci, lidahnya seperti tergigit. Dia tidak yakin bisa memenuhi permintaan Seoyeon, karena tujuan awal dia datang hanya untuk 'menyembuhkan diri' bukan datang bertamu seolah dia akan datang di lain waktu.

Gadis remaja itu memegang tangan Suzy, menggoyangkannya seperti anak kecil yang sedang bermanja pada ibunya. "Kenapa? Apa Kak Suzy tidak percaya?"

Suzy menggelengkan kepala, berdeham singkat. "Aku percaya. Kita lihat saja nanti."

"Um, Kakak harus berkunjung ke rumah. Selain aku, ada saudara dan sepupuku yang pandai bermain musik. Bahkan lebih hebat dariku," ungkap Seoyeon, semakin berseri-seri di wajahnya. Suzy semakin kehilangan kata-katanya.

Rumah? Apakah maksud dari perkataan Seoyeon adalah rumah di mana seluruh keluarga mereka berkumpul? Tidak mungkin Suzy ke sana! Setidaknya tidak mungkin untuk saat ini, mengingat hubungannya dengan Myungsoo tidak lebih dari 'orang yang membantu dan penerima bantuan'.

"Seoyeon, Bae Suzy," panggil Myungsoo yang telah kembali setelah 30 menit lebih di dapur.

Suzy menoleh dan melihat Myungsoo dengan penampilan yang berbeda. T-shirt hitam polos berlengan pendek dan celana panjang hitam, kasual dan sederhana tapi tidak bisa menekan aura maskulinitasnya yang mempesona.

Seoyeon bangkit lalu menarik tangan Suzy mendekati Myungsoo. Disaat bersamaan, seseorang masuk dalam apartemen sambil menenteng paper bag berwarna biru di tangan kanannya. Mereka serempak menoleh.

"Oh? Ada tamu?" Suara pria dengan bariton yang khas sedikit menarik Suzy untuk memperhatikan wajah pria itu, tanpa sengaja melirik wajah Myungsoo kemudian Seoyeon.

Love by Accident [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang