—————
•Love by Accident•--
»Happy reading
And sorry for typo!«
--"Lumayan ramai. Setidaknya kita tepat waktu datang ke sini," kata Suzy setelah duduk di kursi yang tadinya hampir ditempati oleh beberapa mahasiswa yang datang.
Kim Myungsoo duduk berhadapan langsung dengan Suzy setelah menyimpan nampan berisi beberapa makanan yang dipilihnya. "Kafetaria di sini selalu ramai," balasnya.
Suzy mengedarkan pandangannya ke sekitar kemudian tertawa kecil. "Tidak juga. Mungkin ... Itu karena kedatangan Senior."
"Hm? Aku?"
Suzy menganggukkan kepala, mengungkapkan senyum kecil melihat ekspresi Myungsoo yang sedikit bingung dari alis pria itu terangkat sedikit.
"Kenapa?" tanya Myungsoo penasaran.
Bae Suzy terdiam, terlihat sedang memilah kata-kata untuk menggambarkannya supaya tidak terdengar berlebihan. Bagaimanapun, dia tidak ingin Myungsoo salah paham bahwa dia sama gilanya dengan mereka yang mengidolakan Myungsoo.
"Senior sangat terkenal di kalangan mahasiswa setiap fakultas." Penyataannya memang benar dan tidak dilebih-lebihkan, atau menyanjung. Tapi Suzy merasa bahwa kalimatnya sendiri agak sedikit aneh. Dia merasa harus menambahkan sesuatu dikalimatnya.
"Tidak buruk."
Suzy sedikit memiringkan kepalanya, dengan sengaja menggenggam sumpit dan menatap Myungsoo sungguh-sungguh, seolah meminta pengulangan.
"Aku katakan bahwa itu tidak buruk. Dengan aku yang terkenal, ini juga bisa membantu prospek di masa depan," jelas Myungsoo dengan sabar.
Suzy menaikkan alis. "Yang berhubungan dengan pekerjaan? Kurasa dengan kecerdasan dan bakat yang dimiliki Senior, mudah mendapatkan pekerjaan. Bukankah Senior juga memiliki status terpandang untuk membuat koneksi?"
Myungsoo terkekeh kecil dan menggelengkan kepala. "Aku lebih suka mendapatkannya dengan jerih payah sendiri daripada bergantung pada status terpandang. Juga, meskipun aku punya bakat, jika orang dalam bertindak negatif, bakat hanyalah sia-sia."
Mulut Suzy seketika terbuka, sedikit terkejut dengan pemikiran Myungsoo. Apakah ini karena cara kerja hukum dan kekuasaan yang dipelajari Myungsoo selama beberapa semester ini sudah teredam dalam otak pria itu sampai bisa berpikir hal yang lebih buruk meskipun dia adalah orang yang juga memiliki kuasa yang kuat dan kecerdasan di atas rata-rata?
Mungkin itu benar. Myungsoo tidak hanya bertindak dalam kampus, tapi ikut terjun langsung ke lapangan dan bergabung dalam masyarakat. Ini berbeda dengan kehidupan dari seorang penyanyi yang hanya tahu bagaimana mengatur nada dalam suara, belajar pernapasan perut dan dada, belajar mengenali musik, dan lainnya. Sama-sama keras, tapi beda cara kerja.
"Makanlah."
Suzy kembali sadar dan segera menganggukkan kepala. Bergumam mengucapkan selamat makan dan memakan makanannya. Tidak ada yang bersuara di antara mereka, cukup menikmati makanan itu dengan wajah puas dan perut kenyang.
Saat mereka keluar dari kafetaria, hari sudah semakin sore.
"Mari jalan kaki selama sepuluh menit untuk mencerna makanan. Tidak apa-apa?" Myungsoo memegang sepedanya sambil bertanya pada Suzy di sampingnya.
"Tidak apa-apa."
Semilir angin yang berhembus di sore hari lebih sejuk daripada saat mereka datang ke kafetaria. Matahari tidak lagi tinggi, langit telah menggoreskan warna jingga yang cantik dan indah bersama awan yang perlahan-lahan pergi ke arah lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love by Accident [COMPLETED]
FanficKendalanya adalah, itu insiden yang terlalu berbahaya di pagi hari. Di jalan kecil-jalan beraspal yang sering digunakan oleh mahasiswa berkendara setiap harinya-insiden yang dialami Bae Suzy-mahasiswa semester empat Fakultas Musik-ada tiga kesialan...