—————
•Love by Accident•--
»Happy reading
And sorry for typo!«
--Warna cahaya hijau kerlap-kerlip seperti bintang beterbangan seolah melayang di udara. Beberapa dari mereka terbang ke arah dua sejoli yang sedang berpelukan, mengelilingi dan menyinari mereka dengan cahaya indahnya.
Suzy melepaskan pelukannya ketika tidak sengaja melihat kunang-kunang hinggap di atas bahu Myungsoo kemudian terbang menjauh karena pergerakan pria itu.
"Sangat indah," decak Suzy kagum melihat pemandangan di hadapannya. Entah berapa ekor kunang-kunang yang berterbangan menyinari pepohonan gelap, tapi masih mampu menerangi kedalaman dari pepohonan yang berjejer itu.
"Apakah kamu menyukainya?" tanya Myungsoo, memeluk Suzy dari belakang seraya memandang objek yang dipandang Suzy.
Suzy malu dengan posisi intim mereka tapi dia tidak keberatan. "Suka, sangat suka! Ini pertama kalinya aku melihatnya secara langsung," katanya.
Myungsoo menopang dagunya di bahu Suzy, mengeratkan pelukannya seraya tersenyum. Suzy berusaha mengabaikan tindakan Myungsoo, matanya memperhatikan satu-persatu kunang-kunang yang terbang menerangi danau kecil, rerumputan liar, serta tanaman merambat yang melilit batang dan dahan pohon. Dia menengadahkan telapak tangannya saat seekor kunang-kunang mendekatinya kemudian ia hinggap di atas telapak tangannya. Suzy tersenyum sumringah, menoleh sedikit ke samping seraya menunjuk kunang-kunang itu dengan dagunya. "Lihat, cahaya hijaunya sangat terang," puji Suzy. Matanya sedikit terbelalak dengan pipi yang tiba-tiba bersemu merah.
Dia baru menyadari seberapa dekatnya wajah mereka. Nyaris Suzy mencium sudut bibir Myungsoo saat dia menoleh. Segera dia memalingkan wajah ketika sebuah garis kurva dari bibir Myungsoo terlihat.
Myungsoo menutup telapak tangan Suzy tapi kunang-kunang itu terbang—menghindar dengan cepat. Alhasil, tangan mereka saling menggenggam dengan Myungsoo memanfaatkan kesempatan menautkan jemari mereka.
"Tutup matamu," pinta Myungsoo, Suzy meliriknya dengan ekspresi bingung. "Ini mungkin terlalu kekanakan, tapi mari berdoa bersama. Beberapa orang percaya bahwa kunang-kunang bisa mengantar doa dan terkabul," ungkap Myungsoo.
"Senior Kim percaya hal seperti itu?" Suzy tahu bahwa Myungsoo adalah orang yang penuh kejutan, tapi dia tidak pernah berpikir sejauh ini. Myungsoo bahkan melakukan hal-hal yang minoritas percaya.
"Aku tidak percaya tapi mencobanya boleh saja. Ayo, tutup matamu," pungkas Myungsoo.
Suzy tidak lagi membalas dan menyerah setelah melihat binar keinginan tercermin di manik hitam itu. Dia hendak melepaskan tangannya dari genggaman Myungsoo tapi pria itu tidak mau melepaskannya.
"Bagaimana aku harus berdoa jika Senior Kim tidak mau melepaskan tanganku?" desah Suzy, mengangkat tautan tangan mereka di depan wajah pria itu.
Myungsoo tertawa kecil. "Biarkan seperti ini. Aku hanya menyuruhmu untuk tutup mata."
Baik. Apakah Myungsoo sekarang ingin bermanja kepadanya? Pria ini sekarang bertingkah layaknya anak kecil yang memiliki kemauan besar dan harus dituruti.
Suzy mengembuskan napas sejenak kemudian memejamkan kedua matanya, dengan khusyuk melantunkan doa. Ini terlalu konyol tapi dia tetap melakukannya, bahkan tidak terlalu peduli apakah Myungsoo juga ikut melakukannya atau tidak.
"Kunang-kunang, sampaikan pada siapapun di atas, tolong jaga hubungan kami dan jangan membuat kami saling menyakiti hingga akhirnya berpisah. Aku kagum padanya sejak pertama kali mendengar nama dan rumor keberhasilannya, menyukainya setelah melihat rupanya, dan jatuh cinta setelah bertemu secara langsung dengannya. Dia adalah pria yang kucintai dan satu-satunya yang kuinginkan sampai ajal menjemput kami." Suzy membuka matanya dan mengulas senyum lebar saat melihat matahari telah terbit di ufuk timur tepat di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love by Accident [COMPLETED]
FanfictionKendalanya adalah, itu insiden yang terlalu berbahaya di pagi hari. Di jalan kecil-jalan beraspal yang sering digunakan oleh mahasiswa berkendara setiap harinya-insiden yang dialami Bae Suzy-mahasiswa semester empat Fakultas Musik-ada tiga kesialan...