[ XXIII ] • Because Of You

814 135 14
                                    

—————
•Love by Accident•

--
Happy reading
And sorry for typo!‹
--

Saat itu pukul empat pagi.

Langit masih dalam selimut awan hitam dengan suhu dingin angin yang berembus bersama embun yang mulai perlahan membasahi rumput.

Seoyeon membuka kedua matanya, menatap linglung langit-langit kamar. Keningnya berkerut sedikit saat matanya yang mengantuk melihat perbedaan langit-langit kamar yang sering dilihatnya.

Beberapa detik kemudian dia baru sadar bahwa dia sekarang tidur di kamar kakak ketiganya—Kim Myungsoo.

Seoyeon menguap, tangannya teregang ke atas kemudian menoleh ke samping kanannya—Suzy masih tertidur lelap di balik selimut berwarna abu-abu.

Karena banyaknya tamu yang datang, kamar yang awalnya cukup untuk beberapa pasangan akhirnya menjadi tidak cukup karena adanya tamu tambahan.

Para tetua memiliki kamar mereka sendiri, berbeda dengan para cucu Jongsuk, setiap kamar menempati dua orang.

Seoyeon biasanya tidur bersama Saeron di kamar seberang. Namun karena Suzy dan Na Ri adalah tamu tambahan, dia ingin bertukar tempat.

Pada akhirnya—karena Myungsoo dipastikan tidak akan tidur satu kamar dengan Suzy—Seoyeon tidur bersama Suzy di kamar Myungsoo.

Saeron bersama Na Ri, Soohyun bersama sepupunya yang lain dan Myungsoo bersama dengan sepupu lainnya. Untuk sepupu perempuan juga tidur di kamar yang sama.

Sebenarnya, yang Seoyeon tempati sekarang adalah kamar pribadi Myungsoo. Soohyun dan Myungsoo sangat emggan untuk tidur bersama di kamar yang sama, alasannya—canggung.

Seoyeon tidak dapat memahami apa maksud dari kata 'canggung', itu mungkin karena rahasia tertentu 'ala' pria. Jadi Seoyeon tidak terlalu penasaran.

Soohyun juga memiliki kamar pribadi di rumah kakeknya tapi itu sudah dijadikan ruang 'mainan' Seoyeon, karena kakak keduanya ini jarang tinggal dan memiliki apartemen sendiri.

Seoyeon bangun dan duduk, memandang kosong ke depan hanya untuk mengumpulkan kesadarannya lalu kembali menguap lebar. Dia melihat Suzy kembali yang tampaknya tidak terganggu dengan gerakannya, kemudian perlahan turun dari ranjang besar dan nyaman itu.

Kamar itu tidak sepenuhnya gelap, masih ada lampu kecil di nakas di samping kepala Suzy. Wanita itu tidak bisa tidur jika terlalu gelap jadi Seoyeon membiarkannya terus menyala.

Dia keluar dari kamar dan menutup pintu perlahan-lahan. Turun ke lantai bawah dan menemukan bahwa ruang keluarga memperlihatkan cahaya.

Seoyeon bingung dan berjalan ke ruang tamu, hanya menemukan bahwa Kim Myungsoo duduk di sofa panjang dengan tangan terlipat dan mata terpejam.

Di atas meja kopi ada segelas minuman. Mungkin susu atau kopi.

Seoyeon mendekat dan menepuk bahu Myungsoo. "Kakak, bangun ...."

Myungsoo bergumam, suaranya sangat pelan seperti bisikan nyamuk. Kedua matanya terbuka, itu terlihat cerah dan tidak seperti baru saja bangun dari tidur.

"Tidak bisa tidur?" Seoyeon duduk di samping Myungsoo dan melihat wajah kakaknya. Meski ada kantung mata di bawah mata pria itu, tampaknya dia tetap memiliki waktu tidur yang baik, hanya saja dia mungkin sudah bangun beberapa menit yang lalu dan itu terlalu cepat dari jam biologisnya.

Myungsoo menggelengkan kepala. "Aku sudah bangun sejak tadi."

"Ini masih sangat pagi. Kakak tidak biasanya bangun di jam seperti ini."

Love by Accident [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang