[ XVIII ] • All For You [1]

636 143 9
                                    

—————
•Love by Accident•

--
»Happy reading
And sorry for typo!«
--

Bae Suzy menjatuhkan tubuhnya di kasur empuk yang dingin dan sudah beberapa hari telah ditinggalkan olehnya. Perlahan-lahan merenggangkan otot-otot tubuhnya dan menghirup udara familiar dalam ruangan kemudian mengembuskannya dengan lega.

"Akhirnya aku pulang," gumamnya dengan nikmat.

Perjalanan ke Jeju hanya kisaran dua setengah hari dari rencana awalnya. Myungsoo mengatakan bahwa mereka lebih baik pulang bersama dengan rombongan lainnya seperti yang telah disepakati antara ketua program studi dan panitia kegiatan. Lagipula, mereka yang berada di akhir semester disibukkan dengan penyusunan skripsi dan tidak boleh membuang waktu jika ingin lulus.

Perjalanan panjang sebagai mahasiswa tiga sampai empat tahun bukanlah sesuatu yang mudah.

Suzy meraba-raba di sekitarnya mencari tas mini, mengambil ponselnya. Senyum langsung terbit di bibirnya saat melihat notifikasi pesan dari Kim Myungsoo.

"Aku yakin dia pasti belum jauh dari rumahku saat mengirimku pesan," kikiknya, menggelengkan kepala.

[LMs_kim 21.59 PM
I miss you.]

"Aku juga merindukanmu. Hahh ... Padahal baru saja berpisah tapi terasa sudah lama sekali tidak melihatnya."

Suzy memejamkan kedua matanya yang perlahan semakin memberat, tanpa sadar jatuh dalam alam mimpi dan tertidur pulas.

Keesokan harinya, Suzy mengecek ponselnya untuk memeriksa notifikasi. Saat mengklik kontak Myungsoo, pesan terakhir hanyalah balasan dari Suzy semalam. Myungsoo tidak menanggapi setelah itu.

Seperti sebuah kebiasaan. Setiap kali mereka bertukar pesan, Myungsoo akan selalu mengakhiri percakapan.

Dulu, Suzy selalu mengeluh keras ingin terus mengobrol dengan pria itu namun semakin mereka melakukannya, Suzy memiliki pemahaman tertentu.

Kim Myungsoo lebih senang mengobrol secara bertatap muka dan langsung daripada bertukar pesan. Ada sewaktu mereka tidak berkomunikasi adalah ketika masing-masing dari mereka sibuk dan lupa dengan ponsel. Tidak ada satu pun di antara mereka yang mengirim kabar dan itu membuat Myungsoo langsung mendatanginya.

Suzy terheran-heran sendiri waktu itu dan gelisah setengah mati ketika Myungsoo memasang wajah datar sepanjang hari bersamanya. Bicara dengan orang lain pun, tanggapan Myungsoo hanya gumaman biasa dan anggukan. Selebihnya, tatapan datar memerangi Suzy setiap saat layangnya hujan panah dari para prajurit musuh.

Jika bukan Suzy yang bertanya pertama kali, mungkin Myungsoo akan merajuk dengan ekspresi datar setiap kali bertemu dengannya. Membayangkannya saja membuat ulu hatinya menjerit kesakitan, hampir bertekuk lutut tidak berdaya.

"Dia memang pria yang sulit diprediksi," gumam Suzy dengan senyum kecilnya.

Dia telah siap untuk berangkat ke kampus. Semalam dan hari ini rumah menjadi sepi, ibunya berkunjung ke rumah keluarga besar, tapi saat dia baru saja mengunci pintu, suara gerbang terbuka terdengar.

"Eoh? Ibu? Kenapa kau cepat pulang? Kupikir kau akan pulang saat makan malam." Suzy mendekati Hye Ri dan hendak memberinya pelukan namun seseorang yang berdiri di belakang ibunya membuat Suzy terkejut sekaligus bingung.

"Bibi Choi," sapa Suzy seraya melemparkan senyum sopannya pada wanita yang lebih tua dari ibunya.

Bibi Choi merupakan kakak ketiga ayahnya dan ibu dari Jae Hwan. Dia adalah seorang sekretaris dari suaminya sendiri, Im Myung Jin.

Love by Accident [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang