#Chapter1

46 16 2
                                    


Ini cerita pertamaku, harap harap pembaca sekalian suka dan terimakasih banyak 🙏🏻❤️










•••••

Langit sore sudah terlihat dengan warna jingganya diluar jendela perpustakaan, dimana saat ini gue berada.

Kalau kalian berharap aku disini untuk belajar atau semacamnya, kalian salah besar.
Disini aku hanya duduk menatap keluar jendela dengan headset bertengger ditelinga, memutar lagu favoritku.

Perhatianku teralih, saat sepasang kekasih yang duduk di meja seberang sedang ketawa-ketiwi bermesraan.

Wah indahnya hidup jika pemandangan menjijikkan seperti ini tidak pernah ada_

batinku setelah menyaksikan kemesraan kedua insan yang sedang di mabuk cinta, tepat di pandangan mataku.

"Ck, merusak mood saja" ucapku mendecak.

Aku menyandar ke sandaran kursi, lalu menendang kursi di depan sampai mengenai kursi pasangan tersebut.

Mereka kaget, lalu menengok dengan tatapan tidak suka. Tanpa rasa bersalah, aku menatap tajam balik ke mereka.

Sepertinya mereka sadar siapa dan maksud menggaggunya. Buktinya, setelah melihatku mereka langsung pergi dari sana.

Banyak yang mengenalku, dengan image jelek tercap pastinya, karena benci lebih tepatnya. But, I'm okay, It's not My business.



Setelah merasa cukup lama duduk hanya memandang keluar jendela bak manusia galau, aku melepas headset dan memasukkannya ke dalam tas, melangkah keluar menuju kafetaria kampus yang tidak terlalu jauh jaraknya dengan perpustakaan.

Kulihat tidak terlalu ramai, karena memang sekarang sudah sore, tapi tidak bisa dibilang sepi juga.

Aku mengedarkan pandangan, sampai menemukan meja kosong tanpa penghuni lalu memilih untuk duduk disitu.

Sreet_

Suara bangku lain digeser, menandakan seseorang ikut duduk di depanku...

Wiwi, yang mungkin baru menyelesaikan kelasnya yang tidak kuambil bersamanya di semester 3 ini.

"So fuckin' boring for this class. Gue pikir bakalan seru karena dosennya masih muda, nyatanya dia lebih membosankan daripada dosen senior lainnya" keluhnya setelah mendudukkan diri sambil sedikit menghentakkan tasnya diatas meja.

"Ooh yah?" Tanyaku sekedar basa-basi

"Isshh..." desisnya, dia tahu kalau aku hanya basa-basi "Lo dah pesan? gue nggak terlalu lapar jadi ikut apa yang mau lo makan ajah" tanyanya

Aku menggeleng "Belum pesan. Gue baru nyampe habis dari perpus"

"Okeh biar gue yang pesan, hari ini gue traktir" dia langsung melongos pergi, menuju tempat pemesanan. Tidak lama, Wiwi kembali membawa satu nampan yang berisi dua roti coklat dan dua jus jeruk biasa.

Aku menatap datar Wiwi dan isi nampan yang dia bawa bergantian "Apa ini? Tadi lo bilang mau traktir gue. Kok isinya ini doang?" Tanyaku dengan nada jengkel

"Gue traktir lo roti sama jus, silahkan dimakan jangan malu-malu" katanya nyengir sambil mulai lebih dulu memakan salah satu roti tadi.

"You're fuckin' trash" umpatku lalu berdiri dan hanya mengambil jus jeruk dari nampan.

"Dasar gadis kecil tidak tahu terimakasih. Yaah lo mau kemana?" Tanyanya santai saat melihat aku tiba-tiba melangkah keluar meja, seakan tidak terdengar tersinggung dengan ucapanku tadi. Karena memang, sudah terbiasa baginya mendengar kata-kata umpatan di mulut ku.

"Home! I'm Tired with you" jawabku terus berjalan menjauh.

"Isshh, main pergi ajah. Nggak kangen apa setelah seharian tidak bertemu dengan sahabat cantik lo ini?!" katanya sedikit teriak, karena aku yang terus melangkah jauh dari dia. Kubalas hanya dengan gelengan kepala tanpa melihat kearahnya.

Wiwi memang sahabatku, tapi bukan berarti 24/7 all days harus bareng dia terus, aku sering sendirian malah.

Dia punya kehidupan sendiri, jelasnya dia punya teman lain, tapi aku tidak pernah mau dan Wiwi juga nggak pernah memaksaku bergabung.

Alasannya simpel, aku yang malas berbaur dengan orang lain, juga teman-temannya yang membenciku, dan Wiwi sudah mengerti itu.

Karena sifatnya yang friendly, dia bisa dengan gampangnya punya banyak kenalan bahkan ke senior senior sekalipun.

Berbanding terbalik denganku, yang dingin dan cuek kesiapapun yang tidak kukenal, jadi tidak heran hampir semua orang di fakultas ini takut bahkan benci padaku-- bodoh amat sih.

Honestly, I feel better when I'm alone. Yah It's me dengan segala ke-bodoh amatan di hidup gue.

Thank you all for your time :)

•••••

My First Relationship|With Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang