#Chapter18

5 4 0
                                    

Tepat hari ini seminggu sudah mahasiswa dan mahasiswi dari UHS mengikuti VPO, yang berarti hari ini juga akan ada penilaian dari masing-masing pembimbing.

Aku, Chenle, Ji Min, Hendery, dan Min Ju sudah berkumpul di ruangan Dokter Do.

Sebelumnya sudah diberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan kecil apa yang sudah di dapat selama VPO, bagaimana sikap penghuni rumah sakit, sampai ke keinginan kami untuk bekerja disini atau tidak saat lulus nanti.

Seperti yang diharapkan aku hanya menjawab seadanya.

'banyak sudah kupelajari yang tidak diajarkan di kampus' 'aku tidak dekat dengan siapapun disini' 'kalau rumah sakit menerima' kurang lebih seperti itu jawabanku yang ditanggapi helaan nafas dari semua orang diruangan ini.

Dokter Do sedang fokus pada laptop dan jarinya mengetik sesuatu disana, lalu kembali menatap kami "aku sudah memberikan penilaiannya pada pembimbing VPO. Kalian boleh keluar sekarang" pintanya yang langsung kami turuti.





"Nggak mungkin!!!"

"Lo kenapa Namgyu?"

Wiwi--- aah tidak hanya Wiwi semua peserta VPO yang ada di ruang istirahat menatap bingung karena pekikan kerasku. Bahkan Wiwi yang tepat disampingku sempat kaget, semua yang ada disini pun langsung mengalihkan pandangannya dari HP masing-masing.

"Wiwi kok gue cuman dapat segini, nggak masuk akal banget!?" suaraku menggema di seluruh ruangan karena hanya aku yang bersuara lantang disaat yang lain hanya diam.

Wiwi mengedarkan pandangan tersenyum kikuk, menahan malu dengan perkataanku barusan lalu memukul belakangku dengan tidak selow.

Aku meringis dan menatapnya "apa sih?" aku memegang belakang yang terasa panas karena tamparan tangan Wiwi "fuckin' hur__hmmmmp"

Aku hampir mengumpat kalau saja Wiwi tidak langsung membungkam mulutku dengan tangannya dan kembali tersenyum kikuk pada yang lain. Aku juga ikut mengedarkan pandangan mulai sadar tapi, tidak merasa malu sedikitpun.

Belum melepas tangannya Wiwi berbisik padaku "yaaakh, gue tau lo gila, nggak punya malu, tapi jangan malu-maluin juga dong!" matanya melotot padaku.

Aku melepas tangannya paksa lalu ikut berbisik "ck sorry, tapi ini beneran nggak adil tau nggak!?" aku memutar HP menghadap ke wajahnya, menunjukkan tabel-tabel yang terisi data hasil penilaian VPO dalam satu minggu ini.

"Apanya yang nggak adil sih, freeze gurl? Gue liat lo di urutan kedua, mau serakah lo harus jadi nomor satu. Gituh?"

"Bukan, gue nggak perduli peringkatnya tapi, liat nilainya 78___78 Wi?!" pekikku lagi tapi masih berbisik, hanya aku dan Wiwi yang mendengarnya.

"Sama aja Namgyu ku sayang....... Syukur lo diatas 70 nggak dapat kartu merah buat remedial habis ini, selain lo dan Hendery nggak ada lagi yang lewat dari angka 70" aku memang ada di peringkat kedua dengan nilai 78 dan Hendery peringkat pertama dengan nilai 83. Padahal sejak kemarin Hendery terlihat santai, tidak sama denganku yang bekerja keras selamat seminggu ini. Mengikuti Psikiater Do, membantu menangani beberapa berkas pasien, memberikan semua rangkuman dan catatan-catatan penting, dan pekerjaan lainnya. Terkecuali berinteraksi secara langsung dengan pasien.

Apa hanya aku yang merasa aneh dengan itu?

Tapi, ini benar-benar aneh!!

"liat semua orang disini natap lo makin aneh tau nggak?" sambungnya lagi.

Benar saja, ada beberapa dari mereka masih menatapku dan beberapa juga sudah kembali menatap HP-nya. Saat tanpa sengaja mataku melihat ke laki-laki yang duduk di meja pemeriksaan yang juga menatapku.

Mataku memicing memandang kesal padanya. Dia mengalihkan atensinya ke HP yang ada ditangannya dan terlihat mengetik sesuatu, tidak lama dia kembali melepasnya di atas meja.

Drrt....drrt....drrt...

Saku ku bergetar karena benda persegi panjang di dalamnya bergetar, mendapat notifikasi.

Jaemin Seonbae 💚

]Ke rooftop sekarang!!!
]Lo masih ingat taman dekat kampus, kan Nona Nam...!
10.43

Setelah membaca chat darinya yang bahkan aku tidak ingat kapan menyimpan idnya apalagi menambahkan emot menjijikkan seperti itu, mataku kembali memicing padanya yang sejenak tersenyum lalu pamit ke Jeno keluar ruangan.

"Lo pacaran sama Jaemin seonbae? pake lope-lope lagi" suara Wiwi tiba-tiba.

Aku mematikan layar HP lalu menatap marah ke Wiwi "nggak sopan banget sih, ooh iyah pasti lo yang nyimpan nomornya, yah?" tuduhku membuat Wiwi melebarkan matanya lalu menggeleng dengan cepat.

"Nggak iih"

"Trus siapa kalau bukan lo, yang megang hp gue kalau bukan gue sendiri yah lo kan Wi?"

"Rules-lo nggak masuk akal banget" Wiwi membuang nafas "sana gih, jangan buat pacar lo nunggu lama-lama"

"Pacar My ass" umpatku lalu keluar. Aku sebenarnya merutuki diriku sendiri yang menurut untuk pergi menemuinya, tapi aku juga ingin segera terlepas dari makhluk itu. Setelah menerima permintaannya aku benar-benar akan menjauhinya.

"Balik-balik ngantin yah Namgyu, PJ wajib loh" kepala Wiwi mencuat dari balik pintu untuk berteriak padaku yang berjalan menjauhi ruangan. Aku tidak memperdulikan suara Wiwi dan terus melangkah semakin menjauh.

"Gue harap lo sembuh secepatnya Namgyu" gumam Wiwi sambil tersenyum harap.

________

Gyu Ram sampai di atap gedung dan langsung menghampiri laki-laki yang tadi menyuruhnya bertemu di tempat ini.

"Katakan cepat! gue sibuk" suara Gyu Ram mendapat perhatian dari Jaemin yang sedang membelakanginya dengan tangan menumpu pada tembok pembatas setinggi dadanya.

Jaemin tersenyum "gercep, kirain mau lo cuekin chat dari gue." katanya sambil berbalik kini menyandarkan belakangnya pada tembok pembatas.

"so, what are your want?!" tuntut Gyu Ram dengan tatapan datarnya.

"Kalau begitu jadi pacarku ! Dan ubah sikap kasarmu Nam Gyu Ram!" ucap Na Jaemin dengan gadis di hadapannya

Mereka saat ini berada di atap gedung fakultas. Terlihat saling bertatapan satu sama lain.

Laki-laki itu menatap dengan senyum sedangkan gadis itu menatapnya datar tanpa ekspresi.

"Apa?" Pekik gadis yang dipanggil Nam Gyu Ram tadi

"Itu permintaanku dan kamu tidak boleh menolaknya. Ingat perjanjian kita seminggu yang lalu?" Jawab Jaemin tersenyum dan melangkah ke arah Gyu Ram

"Tunggu... Tunggu... Jangan mendekat!" Pintah Gyu Ram menghentikan Jaemin yang mencoba untuk mendekatinya.

"Yaaah Jaemin-ssi, lo mabuk atau sekarang otak lo udah gila? Dan kenapa dengan cara bicara lo sok akrab gituh?" tanyanya dengan ekspresi bingung karena permintaan Jaemin secara tiba-tiba, plus jijik dengan cara bicaranya yang tiba-tiba memakai 'aku-kamu'. Jaemin hanya menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Gyu Ram.

"Gue benci sama lo, dan lo sadar dengan itu. Pacaran? Stop joking with me!" sambungnya lagi lalu berbalik, hendak untuk meninggalkan Jaemin dan permintaan gilanya itu.

Tapi belum sempat Gyu Ram melangkah tangannya sudah ditarik

Grep

Jaemin memeluk Gyu Ram

"Aku serius, aku... Aku suka kamu Nona Nam" bisiknya lembut di telinga Gyu Ram.

•••••
~Novten.fd01

My First Relationship|With Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang