Aku masih menatap dia dan dia juga masih dengan laptopnya.
Emosi dengan sikapnya yang tiba-tiba duduk, ditambah tidak ada ucapan apapun sejak duduk, membuatku mengetuk meja, meminta atensinya padaku.
berhasil---dia menatap ke arahku sekarang.
"Ya kenapa?" Tanyanya santai
Ya kenapa? Wah nggak ada santunnya nih cowok!_ erangku membatin
"Ooh, lo yang di kelas tadi yah? Sendiri ajah?? " Tanyanya lagi dengan santai, lagi.
Aku memutar bola mata, jengkel dengan basa-basinya, yang benar-benar basi ditelingaku.
"Dan lo juga, laki-laki yang langsung duduk ditempat orang lain, nggak sopan yah?" sindirku melipat tangan di depan dada
"Lah ini kan tempat umum, terserah dong mau duduk dimana. Lagipula, disini kan juga kosong hanya lo doang" jawabnya sambil senyum tanpa dosa.
Benci!!!---- aku makin benci sama dia.
"LO PUNYA SOPAN SANTUN NGGAK SIH???" Kataku dengan nada yang sudah mulai meninggi, alhasil semua mata yang ada di cafe mengarah ke mejaku, termasuk Wiwi dan pasangannya
"KALAU MAU DUDUK YANG ADA ORANGNYA TUH TANYA DULU. TUH ORANG KEBERATAN ATAU NGGAK. LO TUH DAH MAIN DUDUK AJAH TERUS MINTA MAAF AJA NGGAK. GUE YANG DIPERLAKUKAN SEPERTI ITU SANGAT TERGANGGU!!!" sambungku sambil berdiri dengan suara sudah meninggi, lalu mengambil tas dan pergi dari situ dengan emosi, sampai lupa Wiwi dan tujuanku ke cafe itu.
Dan aku juga lupa buku yang kubawa.
__________
Jaemin P.O.V
"Aaahhh stresss gue, WiFi dikamar kok lemot amat sih. Tugas nggak kelar-kelar dari tadi!" keluhku melihat kelemotan jaringan di laptop milikku.
"Ngafe aja deh, sekalian WiFi-an disana" kataku lalu memasukkan laptop ke tas dan keluar kamar, menuju Cafe dekat apartemen.
Sesampainya di cafe, aku langsung memesan kopi dan beberapa dessert, untuk menemani acara kerja tugasku disini.
Pesananku sudah ditangan, lalu mengedarkan pandangan mencari meja kosong, karena meja hampir semua penuh. Gotcha! Penghuninya satu orang doang sih, tapi cewek dan aku sedikit anti sama satu jenis makhluk hidup itu.
Aku tatap cewek itu, sepertinya kenal siapa dia.
Ooh dia! Beruntung sekali bisa melihatnya lagi_
batinku, antusias setelah melihat dan memastikan siapa yang duduk di meja itu.
Karena mengenalnya bahkan sangat mengenalnya, aku langsung saja berjalan ke arah meja itu.
Tanpa ada basa-basi aku langsung duduk, seperti apa yang kulakukan padanya pagi tadi di kelas, dan berhasil membuatnya marah.
Aaahh gue suka ekspresinya_ bagiku dia terlihat manis saat marah.
Sekarang aku sangat yakin dia sedang menatapku. Tajam.
Dalam hati aku terkekeh, karena tau siapa yang kuhadapi sekarang. Siapa sih yang tidak kenal cewek dingin kek es, cuek, dan kasar ini. Hampir satu kampus tahu dia siapa, karena introvert dan sikap kasarnya setiap ada yang ngajak dia ngomong.
Dia Nam Gyu Ram, hobae ku di fakultas psikologi. Aku lebih suka manggil dia Nona Nam, belum pernah manggil sih sebenarnya hehehe.
Aku heran, dengan sikap kasar dan sifat cuek itu, dia memilih jurusan bisa dibilang nggak cocok dengan pribadinya yang jauh dari kata berprikemanusiaan.
Dia mengetuk meja di depanku, sepertinya dia mau diperhatikan.
"Ya kenapa?" tanyaku santai. Bisa kulihat, wajahnya seperti menahan emosi karena perkataanku barusan.
"Ooh lo yang di kelas tadi yah? Sendiri ajah?? " tanyaku basa-basi, sengaja.
Dia memutar bola matanya.
"Dan lo juga, laki-laki yang langsung duduk ditempat orang lain, nggak sopan yah?" sindirnya, yang bisa kusimpulkan kalau dia ini membenciku.
"Lah ini kan tempat umum, terserah dong mau duduk dimana. Lagipula disini kan lo doang" jawabku tersenyum ke arahnya, nggak! kali ini aku tidak sengaja senyum ke dia, itu karena melihat wajah sinisnya.
Nggak nyeremin ahh. Cantik malah_
batinku tanpa melepas tatapan padanya. Begitupun dia, tapi dengan tatapan seakan siap membunuhku.
"LO PUNYA SOPAN SANTUN NGGAK SIH???" dia mulai meninggikan suaranya yang membuatku kaget dan seisi cafe langsung menatap ke arah kami.
"KALAU MAU DUDUK YANG ADA ORANGNYA TUH TANYA DULU. TUH ORANG KEBERATAN ATAU NGGAK. LO TUH DAH MAIN DUDUK AJAH TERUS MINTA MAAF AJA NGGAK. GUE YANG DIPERLAKUKAN SEPERTI ITU SANGAT TERGANGGU!!!" lanjutnya lagi sambil berdiri, begitupun denganku.
Seakan tidak memberikanku kesempatan untuk minta maaf ke dia dan coba ngomong baik-baik, dia sudah pergi meninggalkanku.
Aku merasa bersalah.
Aku kembali duduk setelah tadi sempat berdiri mau menahannya tapi gagal. Aku masih menatap pintu cafe, dimana Nona Nam sudah tidak ada disana.
Memutuskan untuk kembali fokus ke laptop, ekor mataku melihat ada benda lain di atas meja. Buku, bisa kulihat itu buku yang tadi di baca Nona Nam.
Killing in Side_
Aku membaca judul buku yang sudah ada ditangan.
"Ternyata dia suka yang berbau horor seperti ini" aku tersenyum, lagi.
Seseorang menghampiriku dengan ekspresi wajah yang tidak selow, menatap tajam ke arahku, tidak kenal dan tidak tahu salahku apa sampai ditatap seperti itu.
"Seonbae! Minta maaf ke Nam Gyu Ram! Seonbae itu salah sudah bersikap tidak sopan ke dia, bagi seonbae ini pasti sepele, tapi tidak bagi Namgyu!"!" Perintahnya dengan wajah galaknya.
Ooh dia pasti temannya Nona Nam_
Belum sempat aku bicara dan mau memberikan buku Nona Nam, temannya itu sudah pergi. Mereka berdua sama saja, aneh!
"Well, karena sudah terlanjur, biar gue sendiri yang balikin nih buku. Sekalian mencobanya lagi secara baik-baik" kataku bermonolog pada diri sendiri, lalu melanjutkan kembali acara kerja tugasnya.
Jaemin P.O.V. End
Eehhh mencoba apa nih Jaem??-author
Tidak bosan-bosannya author berterimakasih dan memohon komen kritik dan sarannya dari teman-teman readers ❤️🙏🏻
••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Relationship|With Na Jaemin
Fanfiction"Kalau begitu jadi pacarku ! Dan ubah sikap kasarmu Nam Gyu Ram!" "Apa?" "Itu permintaanku dan kamu tidak boleh menolaknya. Ingat perjanjian kita seminggu yang lalu?" "Yaaah Jaemin-ssi, lo mabuk atau sekarang otak lo udah gila? dan ada apa dengan c...