#Chapter11

16 6 0
                                    

'POKOKNYA NGGAK MAU TAU... BODO AMAT SAMA TAKDIR, SUDAH KUTETAPKAN KALAU NAM GYU RAM ADALAH JODOHKU!!!!!!'_

Pekik ku riang setelah gadis yang kucari muncul di belakang gadis lain yang lebih dulu masuk, aku benar-benar merasa akan berteriak sekarang jika tidak sadar kalau targetku ada tepat di hadapanku. Yang ada dia akan semakin menjauh karena berfikir aku gila, aku harus punya taktik pintar agar buruanku tidak lari sebelum aku bisa mendapatkannya. Heiii...yang kuhadapi adalah singa betina liar, yang bisa naik turun moodnya, salah langkah saja bisa-bisa mati aku di makan olehnya.

Baiklah Na Jaemin, bersikap laki, jaga ekspresi mu, dan jangan lupakan sihir khusus mu. Senyum termanis mu.

"Hai, kalian. Ada keper..."

"Oohh Willys-ssi, Gyu Ram-ssi. Ada keperluan?"

Lagi-lagi kalimatku terjeda dan kali ini pelakunya laki-laki imut tapi tidak peka ini bersikap sok akrab dengan kedua mahasiswi yang baru saja masuk. Aku memutar bola mata, saat ini aku ingin menyuruhnya keluar. Tapi sadar kalau Bang Jungwo yang punya ruangan ini, jadi aku hanya diam.

"Kami mau mendaftar VPO tahun ini Jungwo seonbae" jawab gadis di samping Nona Nam dengan senyuman. Sejenak kulihat gadis itu melirikku dengan ekspresi datar, lalu kembali tersenyum ramah pada Bang Jungwo. Masih dendam soal semalam ternyata.

"Hmmm begitu, baiklah ini formulirnya. Kalian isi di meja sana" ucap Bang Jungwo memberikan dua lembar kertas ke arah dua gadis itu, dan menyuruh mereka ke meja di belakang ku, yang langsung dituruti kedua gadis itu.

Aku memutar badan ke arah mereka, membelakangi Bang Jungwo.

"Hai" kuulang sapaanku yang belum ternotice sebelumnya. Tapi masih tidak direspon, mereka berdua bersikap seperti orang tuli.

"HAIIIIIII" kuulang lagi, kali ini berteriak sampai mereka semua yang ada di ruangan melihat ke arah ku dengan tatapan 'apa sih?'

"Yaaaakhhh Jaemin, apa kau kerasukan?" dengus Bang Jungwo dibelakang.

"Berisik, seonbae" kesal Willys teman Nona Nam, bagaimana dengan dia? Dia hanya mengataiku aneh melalui tatapannya sebentar, lalu kembali melanjutkan kegiatannya.

"Ck, makanya kalau di sapa senior tuh di jawab. Dasar junior jaman sekarang tidak tau sopan santun" decakku seakan kesal tapi bibir tersenyum.

"Ingatkan aku untuk membelikan kaca besar untukmu Na Jaemin!!" sindir Bang Jungwo yang tidak kuindahkan dan masih membelakanginya.

"Seperti situ sopan aja selama ini" kata Willys tanpa melihat ke arahku.

"Cih kalian berdua ini berisik sekali..."

"Lo yang dari tadi berisik njirr" teriak Bang Jungwo dan Willys bersamaan.

"Serah! Ooh yah Nona Nam" panggilku menghiraukan kedua orang yang masih menatap kesal padaku. Hooo ini pertama kali aku memanggilnya dengan sebutan itu secara langsung.

No respon, pastinya.

"Apa buku ini milik lo?" kataku memperlihatkan buku di tanganku.

Wooh... Tatapannya antusias melihat ke arahku, walau tidak jelas di balik wajah datarnya tapi matanya seperti bahagia melihat buku di tanganku saat ini.

"Sepertinya memang benar. Untung aku yang meli..."

"Berikan!"

Aaakhh ada apa dengan hari ini, kalimatku selalu saja di potong. Tidak bisakah mereka membiarkan aku menyelesaikan kalimatku dulu baru mereka berbicara.

Aku dengan terpaksa hanya menurut, padahal aku ingin berbicara dengannya, setidaknya beberapa menit saja. Tapi suara dingin yang mengintimidasinya, membuatku tidak ingin kesempatan melihatnya lebih lama berakhir seperti semalam.

My First Relationship|With Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang