#Chapter8 Flashback [Part2]

20 7 0
                                    

  Kedua orangtua Gyu Ram sekarang sudah di ruang sidang. Semua orang-orang yang bersangkutan dengan sidang sudah hadir, bahkan Gyu Ram pun ikut menyaksikan sidang terakhir tersebut. Dia sedang duduk bersama seorang wanita di sebelah kanannya, dan seorang anak laki-laki yang lebih tua darinya tapi terlihat akrab dengan Gyu Ram di sebelah kiri.

Sedangkan kedua orangtuanya duduk secara terpisah di depan, bersama dengan pengacara masing-masing.

"Saya putuskan, tuan Nam Gun Il dan nyonya Kim Eun Yi resmi bercerai. Dan hak asuh akan jatuh kepada tuan Nam Gun Il sebagai ayah, dengan beberapa syarat......."

Putusan hakim telah terucap, pasangan tersebut akhirnya resmi bercerai, sesuai apa yang diinginkan selama ini--- tapi semua ini pun karena desakan Sang anak, yang memaksa appa-nya untuk berpisah dengan eomma-nya karena sudah sakit hati atas pengkhianatannya.

Ayah Gyu Ram memenangkan hak asuk dengan beberapa syarat yang telah ditentukan, melalui beberapa pertimbangan dari pihak sang ibu dan juga dari pihak ayah.

Hakim telah meninggalkan ruang sidang, begitupun beberapa orang yang menyaksikan. Gyu Ram kecil ikut berdiri saat kedua orang disamping kiri kanannya berdiri--menuju ayahnya.

"Gyu Ram-aaa..." panggil eomma-nya mencoba mendekati Gyu Ram, tapi yang dipanggil langsung meninggalkan ruangan tanpa menengok.

Eomma-nya menginginkan sedikit perhatian setelah selama ini--- sejak hari itu---eomma-nya keluar dari rumah dan tidak ada pertemuan diantara mereka. Gadis kecil itulah yang menolak untuk bertemu, setiap wanita yang masih menjadi eomma-nya itu datang untuk melepas rindu, Gyu Ram kecil akan langsung menolak bahkan tidak segan membentak wanita itu saat sengaja mendatanginya ke sekolah.

Bagaimana tidak, seorang ibu yang selama ini dipuja, dibanggakan, dan dicintainya telah memberikan segaris luka yang cukup menyakitkan dihati polosnya.

Setiap malam berdoa untuk keluarga kecilnya itu selalu berbahagia, ditolak oleh sang penguasa dengan memberikannya kesedihan tidak hanya padanya tapi juga appa-nya.

Sejak itu juga semua perilaku dan kebiasaan Gyu Ram berubah. Dimulai saat perubahan mimik wajahnya yang selalu ceriah cerah menjadi datar dan dingin, tidak ingin di beri skinship seperti di peluk atau sekedar dielus oleh siapapun bahkan ayahnya sekalipun. Tidak hanya itu, kamarnya juga berubah, semua boneka lucu berbagai jenis dan bentuk dibuang, mainan yang biasa dimainkan bersama sahabatnya pun telah berpindah ke tempat sampah.

Perubahan lainnya yaitu, Gyu Ram mengurung diri saat di rumah dan lebih suka membaca. Setelah semua bonekanya dibuang, Gyu Ram mulai sering membawa pulang buku bahkan meminta untuk dibelikan.

Appa-nya sendiri tidak mengerti apa yang sudah terjadi pada putri kecilnya, setiap diajak berkomunikasi Gyu Ram akan menggeleng dan masuk mengunci diri di kamarnya.

Di sekolah pun Gyu Ram juga jadi kasar pada teman-temannya saat diajak bermain, Wiwi pun sempat menjauhi Gyu Ram karena sering diacuhkan oleh gadis tersebut. Tapi, Wiwi merasa kesepian dan rindu akan sahabatnya, dia pun terus berusaha untuk kembali dekat dengan Gyu Ram.

Gyu Ram luluh, mereka berdua kembali bersahabat rangkap saudara yang selalu berdua, saling membutuhkan, saling melindungi, dan saling menyayangi--tanpa pengakuan dari si Gyu Ram pastinya karena... Yahh taulah kenapa!

Walaupun masih kasar dan dingin, Wiwi tidak mempermasalahkan itu sampai akhirnya dia terbiasa dengan sikap baru sahabatnya---bahkan ikut jadi bar-bar seperti Gyu Ram.





Karena merasa ada yang salah pada anaknya, ayahnya membawa Gyu Ram ke dokter.

"Anak anda secara fisik tidak sakit. Tapi, dari hasil pengamatan saya, sepertinya putri anda butuh ke psikiater" ucap sang dokter saat setelah memeriksa Gyu Ram.

My First Relationship|With Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang