#Chapter6

16 6 0
                                    

Aku meninggalkan cafe tadi dengan emosi, meninggalkan Wiwi dengan pasangan kencan butanya dan tujuan awalku.

"Aaahh bodoh amat!" Kataku berhenti di tengah trotoar menengok kebelakang.

Aku mengambil hp dari tas lalu mulai menelfon Wiwi.

Tut...tut...tut...

Terangkat!

"Wiwi sorry banget gue ninggalin lo tadi. Lo dimana sekarang?" Tanyaku memulai percakapan

"Gue masih di jalan dan mau pulang aja" menjawab pertanyaan Wiwi dari seberang, dengan emosi yang sudah mulai surut.

Aku hanya mengangguk mendengar ucapan Wiwi di telfon, yang pastinya tidak bisa ia lihat.

Aku menghela nafas setelah mematikan telfon dan melanjutkan langkah, sudah hampir malam aku memilih untuk pulang ke apartemen.

________

Willys P.O.V.

Kemarin aku ditawari untuk kencan buta sama teman. Bukan Namgyu, mana mau dia ngurusin hal yang dianggapnya menjijikan.

Dan di sinilah aku sekarang, duduk berdua dengan Taeil seonbae, senior di kampusku. Dia sudah masuk semester 7, fakultas kedokteran spesialis bedah, berarti sudah hampir lulus dianya.

Taeil seonbae sepupuan dengan temanku yang rencanain kencan ini. Katanya, sepupunya tertarik padaku saat sempat bertemu waktu main ke rumahnya.

Bukan cuman seonbae kok, banyak juga yang tertarik sama Willys. Yah nggak heran sih, aku kan cantik. Tapi yang membuat aku heran, sejak duduk di bangku kuliah aku belum dapat pacar atau gebetan sekalipun, masa--- Kan kecantikanku terasa tidak berguna :(

Karena sudah bosan menjomblo dan putus asa dengan kesendirian ini, aku main setuju ajah.

Aku tidak sendirian di kencan buta ini, selain kehadiran Taeil Seonbae ada Namgyu juga. Tapi ia duduk di meja lain yang tidak jauh dariku.

Aku bawa dia untuk memantau takutnya diapa-apain hehehe. Setelah penuh bujukan pastinya.

Aku dan Taeil seonbae asik berbincang memperkenalkan diri, tanya hobi dan hal-hal favorit kami masing-masing.

Taeil seonbae termasuk laki-laki yang kaku tapi asik, dia akan nyambung dengan obrolan jika lawan bicaranya pintar berbicara, secara kebetulan aku memang anak yang cerewet tapi nggak bosenin, jadilah aku sama Taeil seonbae bisa nyambung disetiap obrolan.

Keasikan mengobrol dengan dia, tiba-tiba aku mendengar suara Namgyu dengan nada tinggi. Seketika aku, Taeil seonbae, dan semua orang di cafe melihat kearahnya dengan seorang, laki-laki?!.

Namgyu berteriak pada seorang laki-laki yang duduk---- sekarang berdiri di depan Namgyu, dia...

Na Jaemin!_ pekik batinku.

Dia Jaemin seonbae, mahasiswa fakultas psikologi, setahun diatas dariku dan Namgyu.

Na Jaemin adalah senior yang bisa dikatakan idola di fakultas bahkan se Universitas kami.

Badan tegap, gagah, wajah tampan, tinggi, dan pintar siapa yang tidak tergoda dengannya bahkan aku sendiri pun sempat kagum padanya saat masa orientasi~~~kagum doang kok :v

Yang aku dengar, Jaemin seonbae tidak terlalu berinteraksi dengan perempuan bahkan jika itu dosen sekalipun. Kalaupun ada perempuan yang mau mengobrol dengannya pasti dihindari dan diacuhkan.

Lalu, bagaimana bisa dia membuat marah Namgyu yang notabenenya seorang perempuan. Namgyu memang cantik dan menarik dibalik sikap kurang asupan didikan itu, tapi masa iyah Jaemin seonbae juga ikut tertarik sama Namgyu.

My First Relationship|With Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang