#Chapter9

19 6 0
                                    

Gyu Ram P.O.V

"Kamu ada kuliah hari ini?"

"Nee appa. Aku sedang bersiap-siap sekarang" jawabku, berbicara pada handfree yang ada ditelinga, tidak menghentikan pergerakan tangan terus memasukkan peralatan kuliah ke dalam tas.

"Baiklah. Kalau kau pulang cepat hari ini, sempatkan dirimu menuruti appa, eooh?" ujar appa yang membuat pergerakanku berhenti, aku tahu kemana arah pembicaraan ini. Beliau pasti akan memaksaku ke rumah sakit, apalagi? untuk menemui wanita itu pastinya.

"Appa, aku akan berangkat. Anyyeong appa"

Setelah menutup telepon tanpa persetujuan dari appa, aku menyelesaikan acara bersiap-siap dan langsung menuju kampus, mencoba me-rilexkan diri agar tidak emosi.

Akhir-akhir ini, emosiku sering naik, entah karena appa yang masih dengan permintaannya itu, kuliah yang tugasnya ada disetiap pertemuan, ataupun karena makhluk tidak jelas yang sudah beberapa kali ini muncul dan merusak ketenanganku.

Okey, stop it. Maunya ngatur emosi, malah makin naik kalau terus-terusan dipikirin.

Skip_

Sekarang aku sudah tiba di lorong kampus menuju ruang kelas yang 30 menit lagi akan dimulai, rajin bat gue--- daripada masuk pas dosennya ada kan nggak bagus. Gini-gini aku mahasiswi yang teladan, sering kerjain tugas, masuk kelas jauh lebih dulu dari dosen, aktif dan kritis pada pelajaran. Tapi satu yang bikin nilaiku agak cacat, kerja kelompok! Aku tidakk suka bergabung sama orang lain walau ada Wiwi sekalipun dikelompok itu.

Yap, aku sering jadiin tugas kelompok jadi tugas individu, walaupun selalu dapat pujian dari dosen, nilainya tetap saja tidak sempurna. Lalu ujung-ujungnya pasti disuruh melakukan beberapa tugas tambahan, tidak apa-apa yang penting aku sendirian.

Kriing....kriing....kriing...._

"Hmmm___" jawabku setelah mengangkat telpon, sambil berjalan menuju meja.

"Lo dimana Namgyu?"

"Kelas"

"Eehh si anjirr, dah di kelas aja lu. Masih lama juga" kaget Wiwi, lebayyyyy padahal dia sudah tahu kalau aku memang sering datang cepat.

"Apaan, buruan!" kataku tidak ingin berlama-lama dengan basa-basi Wiwi.

"Ck, gue mau bayar janji. Sekalian cerita tentang kencan kemarin"

"Janjinya entar makan siang aja, gue udah sarapan, tapi skip aja tentang cerita lo, gue nggak minat" jawabku datar, benar-benar tidak berhasrat dengan cerita Wiwi. Bisa kudengar dia mendecak dan mengumpat di sana.

Aku sedikit terkekeh dalam hati mengingat dia sedikit terinfeksi virus jahatku, di balik wajah cantik dan sifat ramah Wiwi ternyata punya mulut kotor penuh dosa seperti ku.

"Lo gak ada otak anjir. Bentar lagi masuk, malah ngajak ngobrol dengan embel-embel traktir sarapan. Sarapannya 10 menit, ngobrolnya seabad. Sini lo buruan! gue nggak mau yah, jadi ikut repot kerjain hukuman karena lo telat" kataku setelah melihat jam di tangan 08.45 yang berarti kelas dimulai 15 menit lagi, Wiwi kalau sudah gibah, cerita, curhat, dan lain sejenisnya itu suka nggak sadar waktu.

Wiwi mematikan telponnya setelah sempat teriak manja setelah sadar waktu, mungkin saat ini dia sedang berlari kesini, jarak kantin dengan kelas kami saat ini tidak dekat___aku tidak bodoh, Wiwi menyebut sarapan, jadi otomatis tahu lah dia dimana.

Mengeluarkan semua barang keperluan untuk belajar dan menyusunnya secara rapi di atas meja, lalu mencoba mencari sesuatu di tas untuk menemaniku selama menunggu, tapi setelah mengeluarkan semua isinya pun benda yang kucari tetap tidak ada.

My First Relationship|With Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang