16. KEBENARAN MENYAKITKAN

8.5K 833 122
                                    

Hai Gays
[⚠️Yg blm follow, follow dulu okee⚠️]

Clara berada dalam kurungan tangan Gilang, ia mencoba untuk melepas dari kurungan tangan Gilang, tapi susah.

"P-pak saya mohon jangan kayak gini" mohon Clara takut.

Gilang semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Clara, hanya kurang beberapa centi saja wajah mereka sudah saling menempel.

"Kayak gini gimana,hmm?" manik mata Gilang masih menatap mata Clara.

"Bentar aja, gak sakit kok" ujar Gilang membujuk.

Astaga pak Gilang meresahkan juga yah, gue kira dia anak kalem kalem.
Batin Clara gak percaya.

Clara memejamkan matanya, ia sudah pasrah dengan apa yang bakal Gilang lakukan padanya.

Gilang terkekeh melihat ekspresi wajah Clara.

Clara gila apa?dia pikir aku bakal ngapa ngapain dia?
Batin Gilang.

Gilang menyelinapkan anak rambut Clara ke belakang telinga gadis itu, lalu Gilang mengambil daun yang menempel di rambut Clara.

"Buka mata kamu Ra" suruh Gilang dengan suara lembut.

Clara membuka matanya perlahan, kok gak sakit yah?

Matanya terbelalak saat tangan Gilang berada di depan wajahnya sambil memegang daun kecil.

"I-ini daun?" ujar Clara sambil menunjuk daun yang di bawa oleh Gilang.

Gilang tersenyum meledek "iya lah, kamu pikir apa,hmm?"

"S-saya pikir bapak mau ngapa ngapain sa-" ujar Clara terpotong karena Gilang sudah lebih dulu menutup bibirnya menggunakan jari telunjuknya.

"Sttt"
"Aku bukan cowok yang kayak gitu Ra" ujar Gilang pada Clara.

"Memang aku sayang sama kamu, tapi itu bukan berarti aku mau ngrusak tubuh kamu Ra"

Clara tertegun mendengar ucapan Gilang, apa dia serius mengatakan itu?

"I-iya pak maaf" ujar Clara.

Gilang tersenyum "tapi kalo udah halal langsung gas tancap gapapa deh" lalu ia tertawa.

Mata Clara terbelalak kaget "a-apa apaan sih pak!"

Clara lalu pergi duduk di kasur milik Gilang.
Meninggalkan Gilang yang sekarang masih berdiri di depannya.

"P-pak Gilang?" panggil Clara.

Gilang langsung menghampiri Clara yang sedang duduk di atas kasurnya.
"Aku boleh minta sesuatu gak Ra?"

Clara menoleh ke arah Gilang "apa itu pak?"

"Jangan panggil aku Pak kalo tidak sedang berada di sekolah ya? Panggil aja Gilang" pinta Gilang.

"Kenapa pak?" tanya Clara.

"Biar lebih enakan aja gitu" jelas Gilang.

Clara mengangguk pelan "o-oke pak-, eh maksud saya Gilang"

Senyum di bibir Gilang melekat, lalu ia mengelus lembut puncak rambut Clara "pinter banget calon istri aku"

"A-apa Lang?" beo Clara, tadi dia salah dengar ya?.

"Nggak papa"
"Kamu udah sarapan?" tanya Gilang sambil menaikkan salah satu alisnya.

Sial, gara gara tadi gue buru buru sampek lupa kalo gue belum sarapan.
Gerutu Clara dalam hatinya.

My Teacher is My Husband [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang