"Assalamualaikum, Pupa," ucapku mendatangi Pupa di sofa ruang tamu. Dia sepertinya sedang membaca kitab baru.
Kitabnya kembali ditutup menyambutku datang melepas pikulanku di bahu. Buku yang kubawa memang terlalu banyak hari ini.
"Waalaikumussalam. Anak siapa sih ini cantik banget?!" ucapnya sembari menyapu kepalaku yang bertudung.
"Anak Pupa lah!" jawabku dengan sangat bangga. Lengan kekarnya kugeledoti dengan sangat manja, berharap Pupa melupakan kejadian kemarin.
Meski sepertinya sudah lupa sih.
"Oh iya, Zee, Pupa mau tanya,"
"Apa tuh?" balasku bersiap menjawabnya.
"Zee punya temen yang namanya Reynard?" tanya Pupa yang sukses membuat kepalaku terangkat lagi.
"No, I don't,"
"Yakin? Pupa tahu kalau anak Pupa boong loh," kata Pupa memicing.
"Zee nggak bohong, Pupa. Emang Zee nggak punya temen yang namanya Reyner. Tapi kalau Pupa nanya kakak kelas, ada kayanya satu orang. Pupa pernah ketemu juga kok,"
"Hah? Pupa pernah ketemu?" Pupa terlihat kaget bercampur penasaran.
"Yes. Pupa inget kejadian temennya Kak Nailun nanyain rumahnya Kak Nailun di mana?"
"I-inget. Yang namanya Reyner yang mana, kan ada tiga waktu itu?" Pupa antusias mengingat.
"Yang ... waktu itu masuk ke depan Zee, dan nggak ngeliat Barking di deket pagar," jawabku.
"Yang Pupa marahin?"
"All right!"
"Dia? Oh my Gosh!!!" Pupa tiba-tiba mengerang seperti yang sebal mengingat tentang Kak Reynard.
"Pupa kenapa sih, Pupa kenal sama Kak Reyner?" tanyaku penasaran, mengundang Pupa untuk bercerita tentang kakak lucu satu itu.
"Dia yang udah tembak Barking," aku Pupa.
Mendadak kelopak mataku terbuka lebar mendengar pengakuan tersebut, lisanku kubekap tidak menyangka. Pupa tidak sedang membercadaiku, kan?
"Pupa, stop joking me. It's so impossible if he is. Pupa have to know, he is a good guy!" belaku.
"That's only by your side. Kenyataannya memang dia,"
"Tapi buat apa Pupa?" tanyaku masih tidak habis pikir.
"Motifnya belum tahu, temen Pupa masih terus selidiki soal itu. Makanya Pupa mau minta kerjasama kamu, kalau dia deketin kamu, jauhin aja. Pupa nggak mau kamu kenapa-kenapa,"
"Tapi—"
"Zee dengerin Pupa ya, Sayang. Ini untuk kebaikan kamu," pinta Pupa penuh permohonan.
Napasku berembus berat, menerima permintaan Pupa sebelum beranjak naik kamar.
Berat sekali melewati hari ini, sudah dihukum di tiang bendera, fakta Kak Reyner yang membuat shock. Entah apa lagi yang akan membuatku pusing.
Segera kuganti seragam yang kukenakan dengan long t-shirt sebelum berangkat ke masjid sore ini. Aku akan ikut pengajian dengan Tante Inggit, kulihat masjid sudah mulai ramai jamaah berdatangan dari aku pulang sekolah tadi.
Panggilan masuk dari Tante Inggit sudah masuk di layar ponselku, segera langkahku turun terburu-buru mencium Pupa atau Tante Inggit akan menunggu lama.
Tante Inggit memang tidak pernah berani masuk memanggilku langsung, selain karena dulu ada si Barking, Tante Inggit sepertinya juga malas berurusan dengan Pupa.
"Eh, ada Ummi Rum juga. Ummi udah sehat, Mi?" tanyaku melihat Ummi Rum menunggu bersama Tante Inggit di depan rumah.
"Alhamdulillah, Sayang. Udah nggak apa-apa,"
"Oh gitu. Ya udah bentar ya," kataku menahan dua ibu-ibu ini sebentar, aku menoleh ke dalam rumah lagi, menemukan Pupa masih setia memastikan kapan aku pergi, "Pupa, Ummi Rum udah sehat!" teriakku mengacung jempol ke arahnya.
Pupa tersenyum terpaksa.
Kalau dilihat-lihat lagi ya, Pupa dan Ummi Rum sepertinya cocok deh. Pupa penyayang, Ummi Rum juga.
Pasti lucu kalau tiba-tiba Pupa punya teman kondangan seperti Ummi Rum, hehe.
Tapi sangat mustahil terjadi sih, Ummi Rum dan Pupa setiap bertemu selalu saja bersitegang.
Sudah yuk, kita bertiga akan berangkat ke masjid. Pengajian kali ini spesial karena akan mendatangkan pemateri yang background-nya adalah entertainer juga.
Ustadzah Oki Setiana Dewi.
Istrinya mas Azzam, hehe—kok jadi gagal move on Ketika Cinta Bertasbihnya Mbak Ana ya.
Ahaha.
Yuk, aku sudah siap bertemu.
Siapa tahu, pulang-pulang ketiban cinta bertasbihnya Ummi Rum buat Pupa, ahahaha.
Tidak lucu.
***
Read Quran first and make it priority ...
Maap ya kalau englishnya masih berantakan, jangan sungkan dikoreksi ya, hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAHKU (TIDAK) JAHAT
Novela Juvenil"He's just my dad, not bad. Please, trust me!" -Zee Start: 7 Juni 2021 Finish: -