2 - Flo gasuka!

862 835 348
                                    

"Non, udah sampe nih," kata Pak Irfan, supir pribadi Flora.

"Ah, iya pak. Makasih, yah!" Flora buru buru keluar dari mobil.

"Yahh, gerbangnya udah di tutup lagi. Gimana dong??"

"Masa Flora harus loncat, sih??" Flora berfikir sejenak. "Nggak nggak," ia menggeleng kuat. "Kalo Flo loncat, nanti jatuh, terus kakinya sakit, abis itu di operasi? Ihhh gak mau!!" lanjutnya histeris.

"Heh, kamu! Ngapain disitu?" suara pak Dadang yang muncul di pembatas gerbang.

Mata Flora seketika berbinar. "Eh, pak dadang!"

"Kamu ya, udah jam segini baru dateng. Ngapain aja kamu?" omelnya.

"Maaf Pak satpam Dadang, Flo kesiangan. Abis liat drakor soalnya semalem, hehe," katanya dengan cengiran lebar.

"Drakor-drakor, apa itu drakor? Saya gatau!"

"Ish, masa Pak Dadang gatau, sih? Drakor itu singkatan dari drama korea, tahu!"

"Saya gak peduli."

"Ishh, Pak Dadang kok gitu, sih? Flo gasuka ya!" katanya dengan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ngapain kamu masih disini? Sana pergi!" usir Pak Dadang.

Flora melotot. "Eh, kok Pak satpam Dadang tega si ngusir Flo kaya gitu? Flo kan mau masuk!!"

"Saya bukannya tega, tapi ini tuh udah jadi tata tertib sekolah. Siswa yang telat gabole masuk, tahu kamu?!"

"Yahh, kok gitu, sih??
Jangan gitu dong pak satpam dadang." Flo memohon mohon dengan wajah paling melas sedunia.

"Lagian baru kali ini kok Flo telat, jadi masih bisa di tolerir, dong!"

"Gak bisa."

Flo mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil. "Flo nangis nih!"

"Yaudah nangis aja, saya gak peduli." sahutnya dengan acuh.

"Huaaaaa!!"

Sebelumnya, ia kira anak itu hanya bercanda. Tetapi ternyata tidak. Flora kini sudah meraung raung histeris seperti anak kecil yang gak di bolehin beli permen sama emaknya.

"Eh eh, kamu kenapa nangis beneran, sih??"

"Papiii, Pak satpam Dadang jahat papi, hiks. Flo gasuka!" isaknya.

Pak Dadang menggelengkan kepalanya prihatin. Bisa bisanya ada anak TK masuk SMA seperti dia.

Merasa tak tega, hati Pak Dadang sedikit terenyuh. "Yaudah iya, kamu boleh masuk!"

"Apa?!" sahutnya dengan gembira.

Pak Dadang akhirnya membukakan gerbang untuk Flora. "Tapi untuk kali ini saja, awas kalo telat lagi!"

Flora tertawa geli. "Siap komandan!"

"Yaudah cepet masuk, kamu mau gerbangnya saya tutup lagi??"

"Eitchhh, jangan dong! Hehe." Flora segera berlari memasuki gerbang.

*****

"Derawa Putri!" ucap Bu Tejo mengabsen seluruh siswa.

"Hadir!"

"Kayana Sarasvati!"

"Hadir Bu!"

Bu Tejo mendengus kesal. "Aduhh, itu pintu kenapa gak di tutup, sih? Gatau apa perawatan wajah saya bisa rusak kalo kena sinar matahari, ugh!"

Semua murid hanya memutar bola matanya malas.

Flora berlari pelan di koridor sekolah. Dia tidak bisa berlari cepat karena kesehatan jantungnya yang buruk.

Love Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang