"Makan dulu yuk, sayang," ucap Amara berniat menyuapi putrinya dengan bubur.
Keadaan Flora di nyatakan sudah sedikit membaik sekarang ini. Dan itu membuat Amara sedikit lega.
"Ayo, masa diem aja?
"Nanti bubur nya nangis lho? Emang kamu mau?"
Flora menggeleng pelan. "Jangan, kasian."
"Yaudah, ayo makan."
"Mi." tangannya terulur, meraih tangan Amara. "Mami sama Papi beneran mau cerai?" tanya Flora pelan.
Amara terdiam sejenak. Menaruh mangkuk yang berisi bubur itu ke meja.
"Bisa gak gausah aja?" mohonnya.
"Mami minta maaf, sayang," balas Amara melepaskan genggaman Flora perlahan. "Mami gabisa, ini udah jadi keputusan Mami sama Papi."
"Oh gitu." Flora menatap ke bawah lalu mendongak lagi. "Yaudah deh, terserah kalian aja," ujarnya tersenyum tipis.
Sebenarnya Flora ingin sekali menangis di hadapan Mami nya. Memohon agar mereka berdua membatalkan perceraian itu. Tapi, air matanya ini seolah enggan untuk keluar.
Dan yang bisa ia lakukan hanyalah tersenyum. Tanpa tahu bahwa senyuman itu menyimpan banyak sekali kepedihan.
*****
"Keadaan kamu gimana?" tanya Sasga kepada Flora.
"Udah sehat dong, hihi!"
Sasga tersenyum, menggenggam tangan Flora di pipinya. "Jangan lama-lama ya sakitnya. Nanti aku sedih."
"Siap bos ku!"
Di balik kesehatannya yang kian hari kian memburuk, Flora masih bisa seceria ini. Itu membuat Sasga senang.
Tapi dia juga takut kalau suatu nanti Flora akan pergi meninggalkannya. Sasga tak mau itu terjadi. Dia tidak mau merasakan kehilangan untuk yang kedua kalinya.
"Eh eh, Flo pengen ke taman rumah sakit dong. Saga mau kan nemenin?"
"Apa?"
"Yuk, pleaseeee!!"
"Eum, gimana yah?" Sasga terlihat sedang sok sok an berfikir.
"Pleaseee!!" mohonnya sambil mengatupkan kedua tangannya.
"Yaudah deh, aku temenin."
"Yeayyyy," teriak Flora gembira."
"Ayo!" ajak Sasga sambil memberikan pundaknya kepada Flora.
"Saga ngapain?"
"Aku gendong lah!"
"Bener nih di gendong? Saga emangnya gak berat?"
"Jangankan gendong kamu, menara eifell aja aku timang-timang!" sombongnya.
"Yauda deh, Di gendong yah! Awas lho kalo sampe di turunin di tengah jalan!" peringatnya.
"Enggakk, udah ayo cepetan!"
*****
"By, berat badan kamu berapa, sih? Kok berat banget!" rintihnya yang kini tengah menggendong Flora dengan tergopoh-gopoh.
"Ish, katanya tadi kuattt. Gimana sih?!" teriaknya geram.
"Lah, emang bener kok aku kuat!" kata Sasga ngotot. "Cuman tadi aku kelupaan makan, jadi gampang lelah gini deh!"
"Eumm, Saga pasti boong, iyakan? Huh, dasar payah!" ejek Flora.
"Apa kamu bilang?" tanya Sasga kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny [On Going]
Novela JuvenilCerita ini mengisahkan seorang gadis bernama Flora Adellia, anak orang kaya namun memiliki penyakit jantung. Dia memiliki seorang kekasih bernama Sasga Arionskala. Lelaki absurd namun penyanyang. Sampai akhirnya, hubungan mereka goyah saat Lergan Br...