"Yaelaaa, udah gede tontonannya masih kartun aja lu!"
Gesar menatap Sasga sinis. "Kartun darimana nya, bangsat! Ini tuh anime! Lu kalo gak tahu mending diem aja deh, udah!" pekiknya sewot.
Laki-laki itu memang suka sekali dengan anime jepang.
Anak wibu mana nih??
"Udahlah, ganti aja. Kita liat film yang lain aja, Ges. Kalo bisa si film yang hits+hots gitu, gimana?" saran Sasga dengan mata yang berbinar.
"Bilang aja lo mau nonton bokep, anjing!"
"Heh, gua gaada ya ngomong begituan!" pekik Sasga keras. "Tapi kalo elu maunya itu si ya gasken aja ayo!!" sambungnya dengan memberikan cengiran lebar.
"Gua anak baik-baik gamau ah liat begituan!" tolak Gesar. "Lo jangan merenggut kesucian gue yang udah gue jaga selama 17 tahun ini, yah!"
"Yaela, lebay amat lo!" ejeknya.
Gesar memicingkan matanya curiga. "Gue jadi curiga, lo pasti pernah gitu-gituan ya sama Flora? Ngaku lo!" tuduhnya.
Sasga menoyor kepala Gesar dengan keras. "Sembarangan lo! Gini-gini juga gue masih perjaka ting-ting, anjir!"
"Lagian gue sayang banget sama cewe gue, mana berani gue ngerusak dia!"
Gesar hanya memutar bola matanya malas. "Udah, gue mau pulang dulu, yah."
"Masih pagi elahhh, buru-buru amat lo!"
"Sasga." panggil David yang memasuki kamar Sasga.
Sasga dan Gesar sama-sama menoleh. "Iya pah ada apa?" sahut Sasga.
"Makan malam dulu, yuk!" ajaknya.
Sasga menepuk bahu Gesar. "Tuh, kita makan malam dulu mending!"
Gesar menatap Sasga tak enak. "Tapi--"
David tersenyum. "Gesar juga harus ikut dong."
Gesar tertawa canggung. "Eum, iya deh om."
"Nah gitu dong! Sok malu-malu lo, jijik gua!"
*****
"Jadi ini apartemen lo?" ucap Lergan memandang sekitar ruangan apartemen. Ruangannya tidak terlalu luas, tapi nyaman untuk di tinggali satu orang.
Flora mengangguk kecil. "Iya."
"Eum, gue mau tanya."
"Tanya apa?"
"Lo kasih nampung gue di apart ini, apa lo beneran percaya sama gue? Bisa aja kan gue kabur terus jual apart ini ke orang lain?"
"Kaki Kaka kan lagi pincang, jadi gak bisa kabur dong."
Lergan memandang Flora sengit. "Sialan lo!"
Lelaki itu mengalihkan pandangannya ke arah lain."Tapi, bersih gak nih tempatnya? Gue alergi debu soalnya."
"Pasti dong kak, apartemen ini shining shimmering splendid banget banget bangettt pokoknya!"
"Yakin lo?" tanya Lergan sedikit mengimbangi perkataannya.
Flora mengangguk kuat.
"Itu apa?" tunjuk Lergan pada kursi yang penuh sekali dengan debu.
Flora tersentak. "Eh?"
"Boong kan lo!" tukasnya.
Flora menggaruk tengkuknya tak gatal. "Y-ya wajar aja dong Kak, apartemen ini kan udah jarang di tempatin. Lagian debu nya cuman dikit doang kok, hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny [On Going]
Teen FictionCerita ini mengisahkan seorang gadis bernama Flora Adellia, anak orang kaya namun memiliki penyakit jantung. Dia memiliki seorang kekasih bernama Sasga Arionskala. Lelaki absurd namun penyanyang. Sampai akhirnya, hubungan mereka goyah saat Lergan Br...