21 - Berubah

99 22 42
                                    

Lergan memicingkan kedua matanya saat tak sengaja bertemu dengan Flora di tengah jalan yang sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lergan memicingkan kedua matanya saat tak sengaja bertemu dengan Flora di tengah jalan yang sepi. Gadis itu tampak berjalan pelan.

"Flora? Itu bukannya Flora, yah?" terkanya memajukan kepalanya ke depan berusaha menyakinkan kalau itu memanglah gadis yang ia maksud.

Karna penasaran lebih baik ia segera menghampirinya.

Ia segera menepikan motornya di samping tubuh gadis itu.

"Woy!" panggil Lergan keras. "Ngapain lo disini?" ia mengedarkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

Flora terus saja berjalan, menghiraukan keberadaan Lergan yang sekarang sudah berada di sampingnya.

Laki-laki itu menyeringit sebelum akhirnya ia menjalankan motornya perlahan tepat di samping Flora.

"Lo kenapa, sih?" ia mengalihkan pandangannya ke jam yang sudah bertengger di tangannya. "Ini masih pagi, kenapa lo udah pulang?"

Lergan tiba-tiba melotot. "Wahh, bolos lu yaa?!" katanya heboh.

Lergan menggelengkan kepalanya heran. "Cih, tampang aja lu kaya cewe polos, taunya sering bolos!"

Sadar dirinya hanya di cuekin, Lergan mendengus. "Woy, lu kenapa sih?"

"Sariawan ya?!"

Flora terus saja mengacuhkan.

"Woy anjir, dengerin gue dong!" pekik Lergan kesal.

"Gabisa di biarin nih cowo secakep gue di diemin," gerutunya pelan.

Gadis itu berhenti melangkah, ia menatap Lergan datar.

Lergan ikut memberhentikan motornya. Ia sedikit menyunggingkan bibirnya, memandang Flora aneh. "Kok lu natep gue kaya gitu amat?? Sok dingin lu!"

Gadis itu segera menaiki motor Lergan. "Anterin pulang!"

Cowo itu sedikit terperangah. "H-hah, apa, apa?"

"Pulang!"

Lergan mengerjapkan matanya beberapa kali. "I-iya iya, yaudah." lelaki itu segera menghidupkan mesin motornya.

*****

"Aura lo mistis juga ya kalo lagi diem, serem gue!" kata Lergan dengan bergidik.

Lergan merasakan ada yang aneh dari Flora. Biasanya dia selalu heboh dan cerewet. Tapi kali ini dia hanya diam, seperti melamunkan sesuatu. Cowo itu bisa melihatnya dari kaca spion.

"Tapi ini beneran lo kan?? Curiga gue."

"Gue gamau ya, kalo orang yang gue bonceng sekarang ini taunya kuntilanak!"

"Nanti gue lempar!"

Hening.

Lergan merotasikan bola matanya jengah. Kesal karena di cuekin terus.

Love Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang