11 - Pengen seblak

546 601 177
                                    

Flora termenung didekat jendela. Pandangannya kosong menatap ke depan.

Gadis itu masih kepikiran dengan perkataan Dokter Dika kemarin. Ya, Flora memang mendengarnya.

"Flo," panggil Kayana.

Kebetulan anak itu sedang berada di rumah Flora. Dan rencananya dia akan menginap karena besok adalah hari libur.

Flora menoleh lalu tersenyum. "Iya, kenapa Kay?"

Kayana merasakan ada yang aneh dari sahabatnya itu. Akhir-akhir ini dia sering kali melamun tidak jelas.

Cewe itu berjalan menghampiri Flora yang berada didekat jendela.

"Lo lagi ngapain?"

"Hehe, lagi liat bintang aja nih di luar."

Kayana mendongak ke arah langit dan tidak ada bintang samasekali.

Ia menghela nafas. "Flora."

"Iya Kay?"

"Mau sampai kapan sih lo kaya gini?"

Flora menyeringit. "Maksud Kay apa? Flo gak ngerti."

"Mau sampai kapan lo nyembunyiin perasaan lo terus, hah?!" katanya dengan keras.

"Kay ngomong apaan sih? Udadeh mending kita tidur, yuk!" Flora melangkahkan kakinya mendahului Kayana.

"Flo." cegahnya memegang pergelangan tangan cewe itu. "Gue tahu lo lagi sedih."

Flora terdiam.

"Kenapa sih lo gak pernah nangis??"

"Gue pengen lo nangis Flo, gue pengen lo mencurahkan semua isi hati lo ke gue!"

"biar apa? Biar semua beban yang lo lagi rasain sekarang ini lega sedikit!"

Kayana menghela nafas pelan. "Sedih itu jangan di lawan. karena kalo di lawan, itu akan menjadi bekas luka, tahu lo!"

Flora berbalik memandang Kayana penuh lekat.

"Nangis aja kalo lo pengen nangis, gausah sok kuat!!" bentaknya.

"Ayo!" gertaknya saat Flora masih diam tak bergeming.

Karena Flora tak kunjung menangis Kayana segera memeluknya. "Ayo nangis Flo, nangis!"

"Nangis sebanyak yang lo suka, keluarin semua beban yang ada di hati lo, cepet!"

Perlahan Flora membalas pelukan Kayana, lalu menangis sejadi-jadinya.

Ya, hari ini Flora menangis.

"Puasin Flo, puasin! Puasin sampai lo lelah! Jangan sakitin diri lo lagi kaya gini!"

Flora semakin mempererat pelukannya. "Maafin Flo, Kay. Flo minta maaf."

*****

"Kamu mau?" ucap Sasga menawarkan pizza kepada Flora.

Bola mata Flora melebar. "Mau mau!"

"Tapi boong, HAHAHA!"

Wajah gadis itu berubah datar. "Nyebelin!"

Sasga terkikik. "Lagian kamu mana boleh makan beginian, Bahaya!" ujarnya lalu melahap pizza nya dengan nikmat.

Flora cemberut. "Makan ini gaboleh, makan es krim gaboleh, apalagi seblak, Flo pengen banget cobain ituu!!" rengeknya. "Pengen aja gitu ngambek, terus di beliin seblak sama pacarnya!"

"Dih, apaan sih kamu! Udadeh jangan ikut-ikutan alay!"

"Ishh pengen seblak!!" rengeknya yang memanja.

Love Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang