17 - Kerja kelompok

131 28 18
                                    

"Gimana? Udah nemu belum lo?" tanya Kayana kepada Gesar.

"Gue belum nih. cepet dong, lama amat sih!"

"Woy!"

Kayana yang sedang sibuk dengan laptop nya pun mencoba mengalihkan pandangannya ke arah Gesar sebentar.

Gadis itu melotot saat laki-laki itu malah sibuk memainkan game di ponselnya.

"Dih! Anjing lo yah, gue daritadi udah nyerocos ini itu dan ternyata lo gak dengerin sama sekali?!"

"Udah, lo kerjain sendiri aja yah. Gue lagi seru, nih," sahut Gesar.

Kayana menganga. Oke, sepertinya dia membutuhkan gergaji untuk menyembelih laki-laki ini sekarang juga.

"Siniin Hp lo!" Kayana merebut ponsel Gesar begitu saja.

"Eh ehhh, ngapain lo ambil Hp gue si? Gue udah mau menang itu!"

"Menang-menang pala lo peang! Gue banting juga nih Hp lo!"

"Eh, jangan-jangan!" larang Gesar cepat.

"Heh, tugas kita masih banyak. Dan kenapa lo malah maen game seenaknya, kampret?!"

"Si Siti lagi gak bisa ikut, dan lo harus bantuin gue kerjain tugas sekarang!"

"Atau gak, gue gak bakalan tulis nama lo di daftar kelompok, mau lo hah?!"

"Ya gak boleh gitu dong!"

"Yaudah ayo cepet kerjain!"

Gesar mendengus. "Yaudah iya iya, gue kerjain nih!"

"Yaudah, siniin Hp gue!"

"Tuh!" Kayana melempar Ponsel itu ke atas meja.

Gesar melotot ke arah gadis itu. "Anjir lo ya!"

Cowo itu segera mengambil ponselnya lalu di elus-elus nya penuh kasih sayang.

"Ini Hp keluaran terbaru tahu gak lo!"

"Kalo Hp gue rusak, lo jual ginjal lo juga ga bakalan cukup buat ganti rugi!"

Kayana memandang Gesar sinis. "Bodoamat gue gak peduli!"

"Udah tuh cepet kerjain!"

"Iya iya!"

*****

"Maaf gue telat," ucap Sasga yang datang menemui Jill dan juga Derawa di kafe dekat sekolah.

Jill mendongak lalu tersenyum. "Gapapa kok Sasga."

"Oh iya, kalian udah sampe mana?"

"Baru-"

"Baru sedikit kok," ucap Jill memotong ucapan Derawa.

"Umm, mana coba gue liat."

Derawa bersegera ingin mengambil laptop tapi dengan gesit Jill mendapatkannya terlebih dahulu.

"Ini, kita baru sampe sini." Jill memperlihatkan laptop itu kepada Sasga.

Derawa memandang Jill tak suka.

"Oh, yaudah. Kalo begitu tugas gue sekarang apa?"

"Kamu coba serching-serching materi nya aja di internet, gimana?" saran Derawa.

"Jangan-jangan!" tolak Jill cepat. "Itu biar aku aja. Kalo kamu istirahat dulu aja gapapa. kan baru nyampe."

"Gausah, gue juga pengen bantu kalian."

"Udahh, nih aku udah pesenin minuman buat kamu." Jill menyodorkan es teh manis kepada Sasga.

"Padahal lo gausah repot-repot, gue bisa pesen sendiri."

Love Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang