Keesokan paginya, Mingyu terbangun dengan perasaan kosong di sebelahnya. Dia segera merubah posisinya menjadi duduk dan mengedarkan pandangan.
"Wonwoo?" panggilnya.
Perasaan takut yang tak dapat dijelaskan muncul di benak Mingyu ketika sahutan Wonwoo tak didengarnya. Dia segera berdiri dan berlari keluar kamar.
"Wonwoo!" panggilnya.
"Bukankah kau seharusnya membersihkan diri dulu sebelum keluar meneriakkan nama orang lain?"
Sebuah desiran melegakan bersemi di benak Mingyu. Tanpa banyak kata dia berlari dan mendekap Wonwoo.
Merasakan dekapan tiba-tiba dari Mingyu, Wonwoo tidak bisa menahan diri untuk tidak menggeplak kepala belakang pria itu.
"Menjauh dariku! Kau bau! Setidaknya bersihkan air liur di pipimu itu!"
Mingyu melepaskan dekapannya dan memutuskan untuk menuruti kemauan induk rubah di depannya. Setelah menghabiskan waktu 20 menit untuk membersihkan diri, dia bergegas menghampiri Wonwoo dan kembali menghela nafas lega karena pria itu masih disana. Masih dengan kegiatan awalnya yaitu menonton televisi.
Dia berdiri di depan Wonwoo dan menatap pria itu tajam, sedangkan yang ditatap mengernyit bingung.
"Kau baik-baik saja?"
"Kenapa bertanya?"
"Matamu bengkak. Apa kau menangis semalam? Tapi setahuku kau sudah tidur saat aku datang."
'Aku bersyukur sikapnya seperti ini. Bodoh!' batin Wonwoo.
"Ya, aku menangis karena terbangun di pelukan orang yang baru saja mengkhianatiku." Sinis Wonwoo.
Mingyu menghela nafas frustasi kemudian berlutut, "Sudah kukatakan bukan aku yang memberitahu mereka. Kalau kau tidak percaya, aku akan mencari tahu siapa pelaku yang sebenarnya untukmu."
"Tidak perlu. Tidak terlalu penting untukku!"
"Wonwoo.." rengeknya, "Baik, aku minta maaf. Walaupun bukan aku yang melakukannya, tapi aku minta maaf."
"Kau pikir aku semurah itu?"
"Baik, katakan apa maumu?"
"Enyah dari hadapanku!"
Mingyu tidak tahu alasan kenapa dada bagian kirinya seolah tersengat menyakitkan ketika Wonwoo mengatakan itu.
"Aku akan menjadi budakmu selama satu minggu!" tukas Mingyu segera.
Wonwoo memasang wajah skeptis, "Apa itu berarti aku harus melihatmu selama satu minggu? Aku menolak!"
"Baik tiga hari! Hanya tiga hari!" tawar Mingyu masih berusaha agar Wonwoo mengubah permintaannya.
Kali ini Wonwoo terlihat mempertimbangkan penawaran Mingyu, "Kau yakin? Aku bukan majikan yang baik asal kau tahu!"
"Akan kuturuti semua kemauanmu, Pangeran Wonwoo!"
"Kau yang meminta. Dan satu lagi, aku tidak ingin mengeluarkan sepeser uang pun selama kau menjadi budakku!"
"Aku bersedia menjadi budakmu dan juga dengan senang hati menjadi Sugar Daddymu"
"Sugar Daddy your ass!" umpat Wonwoo.
"Penawaran dimulai dari hari ini. Jadi kemana anda ingin pergi, Pangeran?"
"Aku ingin di rumah untuk hari ini." Wonwoo menunjuk kedua matanya yang membengkak, "Kau tidak berpikir aku akan keluar dengan keadaan seperti ini, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia
FanfictionCerita mereka begitu kompleks. Layaknya SEQUOIA yang memiliki semua huruf vokal dalam katanya. Bagiku, kebahagiaan saudaraku adalah yg terpenting, bahkan meskipun itu berarti aku harus terluka. - Jeon Wonwoo Yang mereka lakukan memang keterlaluan...