“Aku datang!” seruan Taehyung disambut heboh oleh Haechan dan Jaemin. Apalagi ketika melihat tangan pemuda itu penuh dengan kantong berisi makanan, “Aku membawakan kalian makan malam.”
Mendengar itu bukan hanya Haechan dan Jaemin yang antusias, YiBo dan Wonwoo bahkan sudah duduk menunggu Haechan menata makanan tanpa diperintah.
“Nasinya ku masak dulu.” Jungkook membawa tumpukan nasi instan yang kekasihnya bawa untuk ia microwave.
“Kenapa kau datang, Hyung?”
“Tentu saja untuk membantu.” Taehyung menoleh ke arah Jungkook pergi untuk memastikan kekasihnya itu belum kembali sebelum meneruskan, “Dan mengawasi kalian tentu saja.”
“Yang kami kerjakan sekarang adalah persiapan untuk White Day bukan untuk acara Hyung.” rutuk Haechan kesal merasa diragukan.
Taehyung buru-buru membungkam mulut Haechan, “Jangan keras-keras! Bagaimana kalau Jungkook dengar?”
Haechan melepas paksa bekapan tangan Taehyung, “Harusnya Hyung bersyukur aku tidak mengumbarnya pada Jungkook Hyung.”
Pertengkaran keduanya berakhir saat Jungkook keluar dari dapur sekaligus menandakan kalau mereka bisa makan sekarang.
“Hyung akan tinggal?”
“Ya. Aku ingin membantu persiapan kalian.”
“Hyung bisa…”
“Tidak. Tidak ada kata menginap!” sela YiBo sebelum Jungkook selesai dengan kalimatnya. Jungkook merengut.
“Tapi ini rumahku.”
YiBo menatap Jungkook tajam dengan tangan menunjuk Taehyung menggunakan sumpit, “Kalau kau berani membiarkan dia menginap disini, lihat saja apa yang bisa kulakukan padanya.”
Jungkook tidak takut sebenarnya karena dia yakin YiBo tidak akan mengapa-apakan Taehyung, tapi mengingat tabiat YiBo pemuda itu pasti akan membeberkan semua rahasianya dan itu lebih menakutkan.
Setelah makan, mereka mulai bekerja menghias beberapa bagian kafe. Untuk pemasangan lampu dan efek cahaya khusus sudah dilakukan sore tadi tidak lama setelah kafe tutup, jadi mereka hanya perlu menambahkan detail. Mereka mengganti alas meja menjadi warna putih dan memasang cover sandaran kursi dengan warna senada. Untuk photobooth, Haechan memasang kelambu putih di bagian belakang yang nantinya akan ditempeli bunga dan ornamen lain, bagian bawah dipasangi karpet bulu berwarna putih, bola-bola bulu berwarna putih dengan berbagai ukuran disebar bersama dengan balon berwarna putih dan perak. Bagian tepian diberi hiasan menggunakan ilalang buatan. Bagian tengah disediakan dua kursi berwarna putih dengan meja di tengahnya, dua boneka kelinci putih kecil diletakkan di tengah dengan posisi hidung mereka saling menyentuh.
“Apa ada yang salah, Hyung?” tanya Haechan saat melihat YiBo berdiri diam melihat photobooth yang sedang dia kerjakan, “Hyung?” karena tidak dapat jawaban dari YiBo, dia mengikuti arah pandang pemuda yang lebih tua darinya itu, “Kenapa, Hyung? Hyung tidak suka dengan kelincinya?”
“Tidak. Itu bagus. Sangat bagus.” YiBo menjawab tapi masih tidak melihat ke arah Haechan, Dia masih berdiri disana selama beberapa saat sebelum pergi tanpa mengatakan apapun.
“Aneh sekali.” gumam Haechan, “Tapi aku lebih aneh lagi karena berharap dia akan membantuku.”
Pukul 10 malam pekerjaan mereka sudah selesai, setelah Wonwoo melakukan inspeksi dan merasa tidak ada yang kurang, mereka akhirnya bisa duduk dalam satu meja untuk beristirahat. Mereka menunggu Jaemin dan Jungkook yang membuat kopi dalam diam.
Taehyung menoleh ke belakang untuk memastikan keberadaan Jungkook, kemudian memajukan badannya, “Kalian tidak akan menjadikan dekorasi ini untuk acaraku besok, kan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia
FanfictionCerita mereka begitu kompleks. Layaknya SEQUOIA yang memiliki semua huruf vokal dalam katanya. Bagiku, kebahagiaan saudaraku adalah yg terpenting, bahkan meskipun itu berarti aku harus terluka. - Jeon Wonwoo Yang mereka lakukan memang keterlaluan...