Setelah momen emosional tadi, mereka kembali masuk ke dalam dan melanjutkan makan malam yang sempat terhenti. Saat jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Seulgi didukung oleh Jungkook melarang Wonwoo untuk kembali ke Busan dengan alasan sudah terlalu malam. Tidak peduli bagaimana Wonwoo membuat alasan, dua orang itu dengan cepat menemukan bantahan. Sat Wonwoo meminta dukungan pada YiBo, pemuda itu justru menambah kekesalan Wonwoo dengan mengatakan, “Kenapa melihatku? Aku bersama mereka.”
“Kafe, aku tidak bisa meninggalkan kafe terlalu lama!”
Saat itu juga Taehyung menghadapkan layar ponselnya kepada Wonwoo. Disana terlihat wajah dua karyawan kepercayaannya bersama dengan pasangan masing-masing, “Kami sudah tahu semuanya, Hyung. Kau tenang saja, kafe aman bersama kami!”
“Aman apanya? Bagaimana bisa kalian menangani kafe hanya berdua?”
“Ada kami, Hyung. Kami akan membantu dengan senang hati.” Jeno menyahut.
“YiBo! Kau mengizinkan mereka menginap di rumah?” Wonwoo lagi-lagi mencari pembelaan pada YiBo. Saat melirik layar ponsel Taehyung, Wonwoo bisa melihat wajah masam Jeno dan Mark.
“Aku sudah menyewakan hotel untuk mereka berdua dan menyuruh orang mengawasi mereka untuk memastikan mereka benar-benar tidur disana. Kafe dan dua orang itu sudah aman.”
Wonwoo mendengus, “Kalian benar-benar sudah mempersiapkan ini dengan matang, ya?” sindirnya.
“Kau jangan khawatir, Hyung. Nikmati waktumu di Seoul dan jangan lupa bawakan oleh-oleh untuk kami. Dan Taehyung Hyung, jangan lupa upah kami!”
Taehyung membawa kembali ponselnya menghadap ke arahnya, “Tenang saja, semua sudah ku atur.”
“Aku akan menambahnya, anggap saja tip. Untuk kalian berempat.” Empat mahasiswa akhir itu jelas bahagia mendengarnya.
“Noona!” bentak Wonwoo, “Jangan memanjakan mereka. Para pengkhianat itu! Materialistis!” rutuknya yang dibalas gelak tawa penuh ejekan terutama dari Haechan.
“Kami mahasiswa yang realistis, Hyung. Sulit untuk mengumpulkan uang kalau kita terlalu jujur.”
“Pengkhianat!”
“Aku juga akan memberi kalian beberapa sebagai ucapan terima kasih.” apa yang diucapkan Mingyu jelas membuat empat pemuda itu makin bahagia menjadi-jadi.
“Kau jangan ikut-ikutan juga!” bentak Wonwoo. Setelahnya dia terus mengomeli Mingyu sedangkan yang diomeli hanya tersenyum tapi berhenti saat Wonwoo menyuruhnya untuk tidak tersenyum, walau hanya sementara karena dia tidak bisa menahan dirinya melihat Wonwoo yang bertingkah begitu menggemaskan di depannya.
Di tempat parkir, mereka kembali berdebat tentang dengan siapa Wonwoo akan tinggal. Lebih tepatnya Seulgi vs Mingyu.
“Apa yang membuatmu berpikir aku akan mengijinkan Wonwoo menginap di tempatmu?”
“Apa yang menghalangiku berpikir begitu?”
“Dasar tidak tahu diri! Kau baru berbaikan dengannya dan kau sudah ingin mengambilnya dariku?! Tahu malu sedikit, Kim Mingyu!”
“Kalau aku tahu malu, aku tidak akan mendapatkan adikmu! Kau sendiri yang bilang begitu!”
Tidak memiliki apa-apa untuk bantahan, Seulgi hanya mengatakan, “Brengsek kau! Wonwoo akan bersamaku, sampai mati pun aku tidak akan mengizinkan adikku bersama orang mesum, kelebihan hormon, tidak bisa menahan diri sepertimu!”
Wonwoo terkejut dengan pernyataan itu, dia tidak ingin bertanya, tapi otaknya memberi perintah lain, “Kenapa Noona tahu dia mesum? Kalian pernah melakukan sesuatu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia
FanfictionCerita mereka begitu kompleks. Layaknya SEQUOIA yang memiliki semua huruf vokal dalam katanya. Bagiku, kebahagiaan saudaraku adalah yg terpenting, bahkan meskipun itu berarti aku harus terluka. - Jeon Wonwoo Yang mereka lakukan memang keterlaluan...