Mingyu melihat papan kayu yang tergantung di depan sebuah florist yang dulu sering dikunjunginya. Tersenyum menyadari tidak banyak yang berubah dari tempat ini. Masih kecil dan sempit namun memberikan kesan hangat yang sangat ia sukai. Dan tentunya tetap menyimpan kenangannya yang berharga bersama Wonwoo.
Dia membuka pintu kaca dan disambut oleh seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga.
“Anda tidak menyambutku, Nona?”
Gadis itu tersenyum menunjukkan dua gigi besarnya saat tahu siapa yang datang berkunjung, “Selamat datang, ada yang bisa saya bantu, Tuan?”
Mingyu tersenyum miring, “Dari reaksimu kutebak kau sudah lupa padaku, gadis kecil.”
Gadis itu mengernyit. Mingyu berdecak.
“Bagaimana bisa kau melupakan pangeran tampanmu ini?!” ucapnya pura-pura kesal.
Mendengar itu, gadis itu tiba-tiba teringat sesuatu, “Mingyu Oppa!” pekiknya sambil menghambur memeluk Mingyu.
Mingyu terkekeh dan membalas pelukan Somi. Dia sedikit kaget ketika sadar gadis kecil yang dulu sering ia gendong sudah berubah menjadi gadis remaja yang cantik.
“Somi rindu Oppa. Kenapa lama sekali tidak berkunjung?”
“Oppa sibuk dengan pekerjaan, Oppa” Jawab Mingyu sembari melepas pelukan Somi. Dia mengernyit karena gadis itu terus melihat kearah belakangnya seolah mencari sesuatu.
“Ada apa?” tanyanya.
“Mana Wonwoo Oppa? Dia tidak ikut?”
Senyum Mingyu memudar dan itu tidak lepas dari perhatian Somi, “Oppa, ada apa?”
“Tidak. Dia hanya tidak memberikan kabar pada Oppa. Kami sedang perang dingin.” Jawabnya memutuskan untuk berbohong.
Somi mencibir, “Kalian berdua memang sering bertengkar, padahal kalian sangat cocok.”
Mingyu mengangkat alisnya, “Benarkah?”
Somi mengangguk yakin. Dia menarik Mingyu untuk duduk di depan meja tempat ia merangkai bunga sehingga mereka bisa mengobrol disaat dirinya melanjutkan tugasnya.
“Dimana Kang Halmeoni?”
“Mengunjungi temannya yang sakit.”
Mingyu terkekeh, “Lagi?”
“Entah kenapa teman Halmeoni banyak sekali yang masuk rumah sakit. Beruntung Halmeoni sangat sehat.”
Mingyu tersenyum dan memainkan tumpukan bunga di depannya. Memperhatikan Somi yang sudah ahli dalam merangkai bunga.
“Jadi, atas dasar apa kau mengatakan aku dan Wonwoo cocok?”
Somi sedikit mengangkat wajahnya, “Aku akan mengatakan sesuatu pada Oppa, tapi ini rahasia.”
Mingyu mencondongkan tubuhnya memberi isyarat bahwa ia mendengarkan.
“Wonwoo Oppa sering memperhatikan Oppa saat dia senggang. Tapi setiap kali Oppa melihat ke arahnya, dia akan berpaling dan melakukan sesuatu yang lain.”
“Benarkah?” Mingyu benar-benar terkejut.
Somi mengangguk pasti, “Kurasa Wonwoo Oppa menyukai Mingyu Oppa.”
Mingyu menepuk puncak kepala Somi, “Bahkan kau pun menyadarinya.” Ujarnya. Dalam hati merutuki seberapa butanya ia dulu.
“Maksud Oppa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia
FanfictionCerita mereka begitu kompleks. Layaknya SEQUOIA yang memiliki semua huruf vokal dalam katanya. Bagiku, kebahagiaan saudaraku adalah yg terpenting, bahkan meskipun itu berarti aku harus terluka. - Jeon Wonwoo Yang mereka lakukan memang keterlaluan...