PART 5

1.4K 182 14
                                    

"Kak Ge serius?" tanya Shani setelah minum karena sempat tersedak atas ucapan kakaknya yang tiba - tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Ge serius?" tanya Shani setelah minum karena sempat tersedak atas ucapan kakaknya yang tiba - tiba.

"Apa wajah kakak terlihat bercanda?" tanya balik Gracia dengan sarkastiknya tanpa menatap Shani. Gracia menjawab santai dan tetap fokus pada makanannya.

"Hm, nggak. Bukan itu maksud aku. Aku ngerasa aneh aja kakak tiba - tiba ngajak dine in. Padahal Kak Gre nggak pernah ngajak dine in di luar, tapi kenapa sekali nya ngajak malah ke tempat fast food." gerutu Shani pada Gracia.

Memang benar, karena sangat menjaga pola makan adik - adiknya, Gracia tak pernah mengijinkan untuk makan makanan bukan buatannya. Sehingga Shani dan Chika harus selalu membawa bekal ketika pergi aktivitas di luar.

Sayang sekali, tak pernah mencicipi cilok dan kawan - kawannya. Atau membungkus nasi padang yang bisa mengenyangkan untuk dua orang.

"Salah ya?" tanya Gracia lagi. Ia heran, adiknya sangat jarang atau mungkin tidak pernah menolak tanpa pertimbangan ketika dirinya mengajaknya pergi keluar entah berdua atau bertiga bersama Chika.

"Nooo! Kenapa nggak ke tempat yang estetic atau bisa bikin kita nyaman berlama - lama disana?" tanya Shani pada Gracia yang tak paham maksudnya sedari tadi.

"Rasanya not bad, harganya standart, kandungan makanannya menurutmu tak aneh. Kenapa tidak mencobanya?" tanya Gracia yang masih ingin mendebat adiknya.

"Yaudah iya. Kapan?" balas Shani pasrah. Ia lelah jika terus mengajak kakaknya berdebat. Karena ia tau, ia akan kalah.

"Besok, jam 8 malam." ucap Gracia lalu beranjak akan keluar setelah membuang sampah makanannya.

"Kak Ge mau kemana lagi sih?" tanya Shani ngegas. Ia kesal pada Gracia yang sangat sulit untuk sekedar beristirahat.

"Ambil baju lah." singkat Gracia langsung berlalu pergi, tanpa menunggu jawaban Shani.

Gracia tak mungkin berani pergi menyetir sendiri. Jika saat ini, ia tak dalam kondisi lelah, akan tetap menyetir sekalipun di malam hari.

Gracia memang lelah, tapi ia tak bisa menepis kewajibannya untuk tetap mengurusi kedua adiknya.

"Silahkan Bu Gracia."

"Terima Kasih Mario, selalu bisa diandalkan." ucap Gracia sebelum masuk mobil Mario dengan pintunya yang sudah dibuka oleh Mario.

"Sama - Sama Bu Gracia." balas Mario lalu bergegas menyalakan mobil menuju tujuan yang bosnya inginkan.

💫💫💫

Di tempat lain, di sebuah kost elit di Jakarta. Anak perempuan itu hanya menatap sendu langit malam yang nampak terang dengan kerlap kerlip lampu bangunan - bangunan tinggi Jakarta.

"Apa kabar mereka?"

"Tapi sepertinya mereka akan tetap bahagia tanpa aku." ucapnya lagi. Ia langsung menghapus kasar air matanya yang tiba - tiba mengalir di pipi.

Nagai Hikari (Love, Lost, Sacrifice) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang