HAIIIIII
MET MALMING SEMUAAA!
Di lain tempat, di kediaman sultan keluarga Archer tak kalah tegangnya, mengingat sang orang tua yang cukup disegani keluarga Archer dan di dunia pengusaha, Amanda Archer sibuk mendebat putrinya, Shania Archer."Ma, Chika baru 17 tahun kenapa Mama tiba - tiba maksa Chika menikah cepat sebelum kelulusannya?" tanya Shania tak suka. Sebagai ibu, ia tak mungkin begitu saja membiarkan Chika putri satu - satunya makin kian membenci keluarganya kandungnya sendiri.
"Chika penerus keluarga perusahaan keluarga kita Shania, kamu harus ingat itu." debat Ibu Amanda tak mau kalah.
"Biarkan Chika memilih apa yang menjadi impiannya Ma! Cukup aku saja yang jadi boneka Mama jangan Chika!" teriak Shania, hatinya benar - benar terluka. Kembalinya Chika ke kehidupan keluarga hanya ingin menjadikan Chika sebagai pewaris keluarga Archer satu - satunya.
PLAK!!
Shania memegang pipi kanannya yang merasakan perihnya ditampar oleh ibunya sendiri hingga sedikit mengeluarkan darah.
"BERANI KAMU NGOMONG SEPERTI ITU KE MAMA?" marah Amanda tak menyangka ucapan putrinya. Baginya ucapan Shania seperti menghina dirinya yang sangat disegani banyak pengusaha ternama.
"Dengar Shania, sekalipun Chika putri kandungmu, keputusan Mama nggak perlu meminta persetujuan kamu dan Bobby!" bisik Amanda ke telinga Shania setelah meluapkan emosinya.
"Ma, Shania mohon jangan memaksa Chika lagi, aku nggak mau Chika makin membenci keluarga kandung dia sendiri." lirih Shania bersujud didepan Amanda. Segala gengsi dan wibawa sebagai putri Amanda Archer ia relakan demi kebahagian putrinya.
"Shania mohon Ma!" mohon Shania penuh tangis. Kerap kali bersikap dingin di luar, namun tetap membuatnya terlihat rapuh saat kehidupan putrinya di usik.
"Jangan seperti ini Shania, kalau kamu seperti ini, sama saja kamu merendahkan martabat keluarga Archer yang sudah dibangun sebaik mungkin oleh Almarhum Papamu hingga orang tidak bisa semena - mena terhadap keluarga kita." kesal Amanda menatap Shania yang bersujud kepadanya.
"Aku akan seperti ini terus jika Mama masih memaksakan kehendak Mama mempercepat pernikahan Chika dengan Vino!" bantah Shania demi memperjuangkan hak putrinya dikeluarganya sendiri.
"Apa? Oma akan mempercepat pernikahanku dengan Kak Vino?" batin Chika saat keluar dari kamarnya dan mendengar semua perdebatan Mama dan Omanya.
"Nona Chika, butuh sesuatu?" tanya seorang kepala pelayan rumah keluarga Archer menghampiri Chika yang keluar kamarnya
Dan situasi itu membuat Chika sedikit gugup tapi ia masih bisa menguasai keadaan tak lama setelahnya.
"Ehm… Aku ingin makan malam sup baso ikan, apa bisa?" tanya Chika yang kini mengalihkan pandangannya pada kepala pelayan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nagai Hikari (Love, Lost, Sacrifice) - END
FanfictionCinta bukanlah api asmara yang membara Kehangatan angin yang bagai cahaya matahari Oh, cahaya yang panjang, selama nafas berhembus Tanpa perlu ditahan, teruslah engkau bersinar Di malam ketika tak berbintang sekalipun Kau pasti merasakan sesuatu di...