Air mengalir dalam diam, kalau aku mengalir dengan Aesthetic.
°°°
Setelah melewati hari dengan random, akhirnya Ali pulang dengan selamat. Yah walaupun berakhir pula dengan badannya yang sakit, desakan ibu-ibu memang tidak ada duanya.
Ketika Ali sudah dipuncak anak tangga, dengan tergesa-gesa Dara meraih tangan pemuda berkulit pucat itu. Dan otomatis Ali terseret dengan wajah malas.
Dara membawa Ali ke kamarnya sendiri, dan segera menutup pintunya dengan gelisah.
"Ada apa, Tante?" Ali terduduk malas di atas kasurnya.Perempuan dengan dress soft pink sederhana namun terlihat elegan itu segera menghampiri Ali. "Ini ada yang aneh," dengan tangan yang masih gemetar dia menyerahkan dokumen kecil yang tidak diperhatikan oleh Ali sejak tadi.
Dengan acuh tak acuh Ali mengambilnya, dan segera membaca hal yang dianggap aneh oleh ibu sambungnya.
Seketika mata sipitnya terbelalak, ditambah napas Ali yang mulai tersengal-sengal. Sungguh ini bukan hal aneh lagi, tetapi baginya ini adalah sebuah potongan puzzle yang semakin lengkap.
"Ali?" Ucap Dara dengan menyentuh pundaknya pelan.
Sontak karena sentuhan itu membuat Ali refleks menghindar walau telat beberapa detik.
"Ada yang Ali tau mengenai dokumen ini?" Ucapnya lagi.
Ali hanya mengangguk singkat. "Dari mana Tante menemukan ini?"
"Tante menemukan ini ketika Tante membersihkan tempat kerja Papa, dokumen ini tergeletak dibawah lemari piala. Mungkin terjatuh atau mungkin-..."
Pandangan antara anak dan ibu sambung itu bertemu.
"...sengaja untuk ditemukan." Ucap mereka kompak.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmate GALAK [ON GOING]
Teen FictionAli si Mahasiswa pindahan. Dan Melda si Mahasiswi tomboi. Sepasang manusia dengan omongan sepedas cabai Pepper X, salah satu cabai terpedas di dunia yang kini hadir dengan kearifan lokal. Bagaimana jadinya ketika mereka berada dalam satu kelas yang...