I

873 84 46
                                    

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

"Yang Mulia, ini sudah siang. Sebaiknya anda segera bangun dan bersiap."

"Hm."

"Yang Mulia, Yang Mulia Kaisar sudah memperingatkan anda kemarin."

"Hm."

"Yang Mulia?"

Pria yang masih berbaring menelungkup itu menggeram. Sebenarnya ia sudah bangun beberapa menit lalu. Tetapi ketika teringat agendanya hari ini, rasa enggan itu kembali hadir. "Tidak bisakah hari ini aku meliburkan diri?"

Pria baya yang menjadi asisten sekaligus sekertaris dari pria itu tersenyum kecil. "Anda bukan pegawai kantoran, Yang Mulia. Kegiatan anda hari ini hanya sarapan bersama, berkuda, menghadiri acara amal di Rumah sakit anak, makan siang bersama utusan dar--"

"Sekertaris Lee," Pria itu membuka matanya, berbalik menatap sekertarisnya dengan raut wajah putus asa. "Itu bukan 'hanya'. Tidak bisakah aku mengajukan cuti? Untuk satu hari saja."

Pria baya itu masih mempertahankan senyumnya. "Pelayan sudah menyiapkan air. Silahkan membersihkan diri."

Setelah pintu kamarnya tertutup, pria yang masih berbaring itu mengacak rambut. Sekertarisnya sudah mempan dengan segala keluh kesah yang ia ucapkan. Pria baya yang sangat di hormatinya itu tidak merespon ucapan konyolnya perihal cuti. Ya, ia akui jika ucapannya memang konyol.

Setelah melirik ke arah jam dinding, pria itu segera beranjak. Sambil berjalan ke dalam kamar mandi, ia mengangguk-angguk dan mensugestikan diri untuk baik-baik saja. "Ya, kau pasti bisa Cho Kyuhyun."

***

Kegiatan sarapan pagi bersama itu adalah rutinitas hariannya sebagai seorang Putra Mahkota. Kegiatan yang di lakukan bersama ayah, ibu, kakak dan kakak iparnya itu berlangsung seperti biasa. Kyuhyun kembali mendapat teguran karena terlambat. Jangan lupakan ceramah panjang dari sang Kaisar yang masuk ke telinga kanan, dan keluar juga di telinga kanan alias tidak ia hiraukan.

Kini Kyuhyun sedang berjalan menuju area berkuda. Diikuti oleh sekertaris, dayang, dan para pengawal. Ketika ia melintas dari paviliun sayap kanan, Kyuhyun berpapasan dengan seseorang kepercayaan ayahnya. "Selamat pagi Perdana Menteri Kim."

"Selamat pagi Yang Mulia. Bagaimana pagi anda?"

Kyuhyun meringis kecut. "Kau sudah tahu, sangat membosankan."

Menteri Kim terkekeh halus. "Anda pandai bergurau."

Setelah mengibaskan tangannya tanda ia juga bergurau, Kyuhyun meneleng. Perhatiannya teralihkan pada seorang wanita yang menunduk di belakang sang Perdana Menteri. "Putrimu?" Kyuhyun tersenyum pada Menteri Kim.

"Ah, benar Yang Mulia. Tuan Putri mengundang Lee Ra ke paviliunnya." Menteri Kim melirik putrinya, menarik tangannya lembut agar mereka bersisian. "Beri salam pada Yang Mulia."

"Selamat pagi Yang Mulia Putra Mahkota."

Sang Putra Mahkota hanya mengangguk. Setelah saling berpamitan, ia kembali melanjutkan langkahnya menuju area berkuda. Kyuhyun sempat menengok ke belakang dan melihat Menteri Kim serya putrinya sudah kembali berjalan meninggalkan tempat mereka bercakap. Berbicara mengenai putri Perdana Menteri, rasanya Kyuhyun sedikit familiar dengan wajahnya.

The Prince's Bride [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang