XVII

528 76 29
                                    

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Sudah di katakan, kegiatan intim itu memang menyenangkan. Setelah malam pertama yang di lakukan di pulau Jeju, Putera Mahkota tidak segan untuk menyentuh istrinya. Ia tidak lagi canggung hanya untuk sekadar merangkul, memeluk bahkan mencium.

Selama tiga hari di pulau Jeju, mereka menghabiskan malam dengan gairah yang menggebu. Bahkan selama itu, Kyuhyun seakan lupa pada kekasihnya. Barulah ketika bercinta di kamarnya pada hari kepulangan, ptia itu teringat Na Young. Putera Mahkota terlihat frustasi masih dengan ponsel yang berada di sisi telinga.

Saat ini ia berada di perpustakaan. Melakukan panggilan di hadapan istrinya adalah tidak mungkin. Jadi Kyuhyun memilih tempat sepi untuk melepaskan rindu pada kekasihnya.

"Yeoboseyo?"

Entah panggilan keberada dan juga dering ke berapa hingga akhirnya panggilan terjawab. "Na Young~ah..."

"Yang Mulia... bagaimana keadaanmu?"

Suara lembut di seberang sana membuat perasaan Kyuhyun sakit. Rasa bersalah pada kekasihnya semakin menjadi ketika ia teringat akan percintaannya dengan Lee Ra. "Na Young~ah, aku... merindukanmu."

Jeda sesaat sebelum suara wanita itu kembali terdengar.

"Hm, aku juga sangat merindukanmu, Yang Mulia."

Pria itu memejamkan matanya sambil tersenyum sayu. "Mari kita bertemu nanti malam. Kafe dekat apartemenmu, pukul 8."

***

Setelah berhasil membuat janji dengan Na Young, Kyuhyun kembali ke kediamannya. Ketika masuk ke dalam kamar, ia tidak melihat adanya Lee Ra. Ketika bertanya pada Sekretaris Lee yang saat itu masih berada di dekat pintu, ternyata istrinya sedang pergi ke kediaman Ahra.

Karena kegiatannya baru di mulai siang nanti, Kyuhyun memutuskan untuk menyusul Lee Ra. Pria yang hari ini memakai kaus santai itu memetikkan buah persik untuk istrinya. Putera Mahkota tersenyum, ia menimang buah kesukaan Lee Ra dengan riang. Entah senang karena memikirkan reaksi istrinya, atau masih terpengaruh akan janjinya dengan Na Young.

Seperti seorang bocah, Kyuhyun menyembunyikan buah persik itu di belakang punggungnya. Senyum yang masih bertengger manis di wajahnya, semakin memudar ketika dari kejauhan ia bisa melihat Lee Ra menunduk dengan bahu yang bergetar. Ahra yang berada di depan wanita itu, mengusap punggungnya dengan lembut.

Karena merasa khawatir, Kyuhyun mendekat dengan tergesa. "Apa yang terjadi?"

Tangisan Lee Ra berhenti. Wanita itu menoleh pada Kyuhyun dengan wajah yang bersimbah air mata. "Ra... kau kenapa?"

"Pergi."

Itu suara Ahra. Kakak perempuan Kyuhyun itu menatap adiknya dengan tajam. "Pergi dari sini, Cho Kyuhyun."

"Noona..."

"Pergi!" Ahra melempar gelas berisi teh pada Kyuhyun yang ternyata di halangi seseorang.

Jin Su mengangkat tangannya dan menjadi tameng bagi Kyuhyun yang kini masih saja diam.

"Menyingkir, pengawal Do." Ahra menggeram marah.

The Prince's Bride [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang