Happy Reading...
Sorry for typo's.
***
Setelah bertengkar hebat malam itu, Lee Ra tidak mendapat jawaban dari Kyuhyun. Putera Mahkota pergi begitu saja dari kamar dan membiarkan Lee Ra sendirian. Wanita itu tidak tahu, jika setelahnya Kyuhyun mendatangi kediaman Ahra untuk menanyakan apakah kakaknya itu terlibat atau tidak. Dan apa yang di dapatnya ternyata sesuai dugaan. Ahra tahu jika Lee Ra menyamar sebagai Na Young. Kakaknya itu jelas membela Lee Ra yang tidak bermaksud untuk menipu Kyuhyun.
Niat Lee Ra sejak awal adalah membantu Na Young asli yang harus pergi menemani kekasihnya untuk berobat. Apa yang Ahra ceritakan sama dengan apa yang Kyuhyun dengar dari Lee Na Young asli. Tapi tetap saja, Putera Mahkota membutuhkan waktu untuk berpikir. Sebenarnya jika dilihat-lihat, Kyuhyun mulai mengerti akan benang merahnya.
Lee Ra mempunyai dua ponsel tidaklah begitu aneh. Hanya saja... sejak bertunangan dan Lee Ra tinggal di istana, Kyuhyun mulai sulit menghubungi Na Young. Tentang wanita itu yang tahu ruang rahasia perpustakaan, tentang pelukan tang tak terasa asing, juga ciuman yang bagi Kyuhyun begitu candu.
Saat berjalan menuju kediamannya, Putera Mahkota bertanya pada Sekretaris Lee. "Sekretaris Lee, apa... saat aku sering kabur dari istana, Puteri Mahkota pergi?"
"Bukankah anda tahu Puteri Mahkota sering pergi menemui keluarganya?"
"Ah, ya." Kyuhyun mengangguk. Sekarang sudah jelas. Ia tidak perlu mempertanyakan lagi bagaimana caranya Lee Ra bisa menjadi Na Young.
"Yang Mulia, anda baik-baik saja?"
Mendengar pertanyaan sekretarisnya, Kyuhyun menyunggingkan senyum. "Tidak, Sekretaris Lee. Perasaanku begitu buruk."
***
Saat membuka matanya pagi tadi, Lee Ra bisa merasakan aura yang berbeda. Suram. Adalah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana di kediamannya dan juga Putera Mahkota. Lee Ra yang sudah bersiap untuk pergi sarapan, menatap Kyuhyun yang baru saja keluar dari walk in closet. Tidak perlu di jelaskan lagi bagaimana keduanya bersikap. Canggung adalah kata yang lebih baik dari keadaan keduanya.
Walaupun tidak saling bicara, keduanya pergi bersama untuk pergi ke aula makan. Pintu kamar baru saja terbuka ketika seseorang sudah berdiri di depannya. Orang itu membungkuk hormat.
"Selamat pagi, Yang Mulia Putera Mahkota, dan Yang Mulia Puteri Mahkota."
"Appa?"
Pria baya itu mendongak. Menatap dalam pada wajah lelah dan mata bengkak puterinya. Tuan Kim tersenyum sedih, mengingat semua perkataan Lee Joon yang sedang di skors atas perintah Putera Mahkota.
"Ada apa Perdana Menteri?"
"Maaf Yang Mulia, saya ingin bicara dengan anda."
Kyuhyun bergeming. "Jika ini tentang puteramu, aku tidak ingin membahasnya. Dia sudah kupecat dari posisi pengawal Puteri Mahkota."
"Saya tidak ingin membahas soal Lee Joon."
"Lalu?"
Tuan Kim menatap Lee Ra sejenak, sebelum kemudian berlutut di hadapan Putera Mahkota.
"Appa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince's Bride [Kyuhyun] - END
Fanfiction[CERITA LENGKAP] Kehidupan di Istana begitu menyiksa bagi Kyuhyun yang berjiwa bebas. Hari-harinya sebagai seorang Putra Mahkota begitu membosankan hingga membuat ia sering kabur dari pengawalan. Pertemuannya dengan seorang Violis drama musikal, me...