Happy Reading...
Sorry for typo's.
***
Bersama dengan berakhirnya urusan pengepasan, Ahra mengajak adiknya untuk bersantai di paviliun. Karena orang-orang sudah pergi, suasana kembali hening. Jika biasanya mereka menikmati teh, kali ini kopi adalah pilihan utama. Kakak beradik itu masih memilih diam sambil memandang langit bertabur bintang.
"Tidak terasa, dua minggu lagi kau akan menikah."
"Ya..."
"Bagaimana perasaanmu, Kyu?"
"Aku baik-baik saja."
"Aku menanyakan perasaanmu." Ahra menoleh. "Kau senang? Sedih? Atau..."
"Entahlah. Rasanya sangat asing."
Ahra tersenyum kecil. "Apa kau sudah bisa menerima Lee Ra?"
Kyuhyun mengernyit. "Bukankah sejak awal aku menerimanya?"
"Kau terlihat sedikit berbeda, Kyu. Tatapanmu padanya... sedikit asing." Ahra menyesap kopinya sambil memikirkan adegan tadi. "Jika aku orang asing, aku percaya kau memiliki perasaannya padanya."
"Dia temanku."
"Teman?" Ahra menaikan sebelah alisnya. "Untuk ukuran teman kau sedikit... posesif. Bahkan perihal gaun pun kau mengaturnya."
UHUKK
Melihat adiknya yang tersedak kopi, Ahra semakin menjadi. "Wae? Kupikir kau akan memilih gaun kedua. Dari tatapanmu kau terlihat menyukainya."
"Itu terlalu propokatif!" Kyuhyun berseru. "Tidak pantas seseorang yang terhormat sepertinya menampilkan lekukan tubuh seperti itu."
"Padahal gaun itu biasa saja." Ahra mengangkat bahu. "Ya... kecuali jika otakmu kotor."
"Mwo?!"
Wanita itu terkekeh. Reaksi Kyuhyun kali ini sangat menghiburnya. Ketika adiknya masih mendumel karena sebal, Ahra menatap dalam kearah Kyuhyun. "Kyu. Apa kau masih... menemui Na Young?"
Putera Mahkota tidak langsung menjawab. Ia meneguk cairan pahit itu terlebih dahulu sebelum mengangguk pelan. "Ya."
"Berhenti, Kyu. Kau hanya akan menyakiti Lee Ra. Tidakkah kau kasihan padanya?"
"Dia tahu." Kyuhyun menunduk. "Dia tahu aku memiliki kekasih."
Gerakan Ahra yang mengusap cangkir kopi dengan ibu jarinya sempat terhenti. "Tentu saja dia tahu."
"Apa?"
Kakak Kyuhyun itu menatap adiknya dengan sedikit emosi. "Jika tidak tahu, Lee Ra tidak mungkin berbohong pada Kaisar dengan mengatakan kau istirahat terlebih dahulu. Dia membelamu di depan Kaisar, kau tahu itu?"
"Noona..."
"Berhenti bertemu Na Young."
"Aku... mencintainya," Kyuhyun menggeleng. "Aku tidak bisa meninggalkannya, Noona."
Ahra membanting gelasnya dengan kasar hingga beberapa dayang ikut menoleh. Ia menatap tajam Kyuhyun sebelum beranjak dari sisi adiknya. "Dasar egois!"
Wanita itu berlalu begitu saja. Ahra tidak tahu jika Kyuhyun yang di tinggalkannya hanya diam dengan wajah memucat.
***
Siang berganti malam. Tidak terasa waktu pernikahan Kyuhyun dan juga Lee Ra hanya tersisa dua hari lagi. Pihak istana begitu sibuk memersiapkan segala macam prosesi yang bisa di bayangkan akan sangat melelahkan. Karena kesibukan itulah, calon pengantin pun sulit untuk pergi dari istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince's Bride [Kyuhyun] - END
Fanfiction[CERITA LENGKAP] Kehidupan di Istana begitu menyiksa bagi Kyuhyun yang berjiwa bebas. Hari-harinya sebagai seorang Putra Mahkota begitu membosankan hingga membuat ia sering kabur dari pengawalan. Pertemuannya dengan seorang Violis drama musikal, me...