XXII

756 78 32
                                    

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Tidak banyak yang berubah di antara keduanya setelah saling berciuman panas. Kyuhyun memang sudah mau bicara dengan Lee Ra, tapi hanya sebatas itu. Mereka belum bisa kembali pada situasi dimana keduanya tidak lagi merasa canggung.
Mereka menjalankan kegiatan masing-masing. Putera Mahkota yang seringkali keluar menghadiri agenda, dan Lee Ra yang lebih banyak di istana sebelum jadwal kegiatannya di konfirmasi.

Biasanya, sebagai Puteri Mahkota, Lee Ra akan di susunkan jadwal untuk pertemuan bersama pihak asosiasi kewanitaan, acara amal, ataupun undangan lainnya yang mencakup kegiataan perempuan lainnya. Tidak jarang juga mungkin ia akan mendapat kegiatan bersama suaminya.

Karena belum memiliki jadwal pasti, Lee Ra lebih sering berjalan-jalan di sekitar istana ataupun membaca di perpustakaan. Namun hari ini, ketika berjalan di sekitar kolam, ia melihat buah persik yang sudah matang.

"Dayang Im, apa aku boleh memetiknya?"

"Tentu saja, Yang Mulia. Sekarang anda adalah anggota kerajaan."

"Baiklah."

"Yang Mulia, apa yang anda lakukan?"

"Naik ke atas." Lee Ra menjawab dengan ringan.

"Walaupun pohon ini pendek, anda tidak bisa naik dengan pakaian seperti itu."

Lee Ra memerhatikan pakaiannya. Sebuah gaun berbahan silk sebatas lutut di kenakannya saat ini. Mengerti apa yang di maksud dayangnya, Puteri Mahkota menunjuk 4 orang pengawal untuk berbalik. "Kalian berempat, berbaliklah."

"Yang Mulia." Dayang Im kembali berusaha untuk mencegah niatan Lee Ra.

Namun usahanya sia-sia. Setelah para pengawal menuruti perintah, Puteri Mahkota memanjat pohon rindang itu dengan mudah. Lee Ra terlihat senang, ia memetik satu buah persik besar dan mengelapnya menggunakan gaun. Ia memejamkan mata untuk meresapi rasa buah itu, ketika gigitan pertama berhasil di kunyah.

"Enak?"

"Hem, rasanya sang--, Y--ang Mulia?" Lee Ra mengusap bibirnya yang basah ketika menyadari jika Kyuhyunlah yang bertanya. Ia tidak tahu kapan pria itu datang. Tidakkah Putera Mahkota terlalu sering datang secara tiba-tiba? Dan bukankah pria itu sedang berada di luar istana?

"Se...jak kapan anda kembali?"

"Sejak kau memanjat pohon."

Wajah Lee Ra memerah, ia membayangkan Kyuhyun yang melihatnya naik dengan bar-bar hingga membuatnya merasa malu. Seakan belum cukup, Putera Mahkota membuka jasnya untuk di sampirkan di atas paha Lee Ra. Karena cara duduk dan juga angin sore, pakaian wanita tersingkap.

Kyuhyun menyandarkan tangannya di pohon. Mengurung Lee Ra yang kini lebih tinggi darinya. "Puteri Mahkota, bisakah kau mengambilkan satu untukku?"

"T--tentu."

Lee Ra baru saja mengangkat satu tangannya untuk mengambil buah persik, ketika Kyuhyun menggigit persik miliknya. "Yang Mulia, kenapa kau memakan milikku?"

Putra Mahkota mengangkat sebelah alis, tersenyum aneh mendengar ucapan Lee Ra.

"Milikmu?"

"Maksudku buah! Kenapa kau menggigit buah--"

"Buah persik milikmu lebih manis." Kyuhyun menyingkirkan anak rambut Lee Ra yang berantakan. "Apa yang kau pikirkan, Puteri Mahkota? Wajahmu sangat merah."

"Tidak ada." Wanita itu menepis pelan tangan Kyuhyun karena malu.

"Angin sore tidak baik. Ayo kita kembali." Pria itu mengulurkan sebelah tangannya sambil meraih jasnya.

The Prince's Bride [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang