VIII

428 71 39
                                    

Lagi? Wkwkwk

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Saat melihat Kyuhyun yang membelanya--lebih tepat membela gadis berseragam yang masih bersembunyi karena ketakutan, Lee Ra tidak bisa tidak terpukau. Ini pertama kali baginya melihat sisi Kyuhyun yang begitu berkarisma. Lulusan sekolah hukum Univesitas Seoul dan pernah magang menjadi seorang Jaksa, memang terlihat keren di matanya.

"Lee Ra~ssi, kau baik-baik saja?"

"Oh, itu... t--entu saja, Yang Mulia." Lee Ra tergagap ketika Kyuhyun melangkah ke arahnya.

"Dan kau... Haksaeng, kau baik-baik saja?"

"N--ne... te--terima kasih karena sudah membantu. Yang Mulia?" Gadis berseragam sekolah menengah atas itu masih tidak percaya jika Kyuhyun ada di depannya. "Suatu kehormatan bagi saya bisa bertemu dengan anda."

Kyuhyun tersenyum. "Berterima kasihlah pada kakak ini. Jika bukan karena melihatnya, aku tidak akan tahu kau sedang kesulitan."

Gadis itu menatap Lee Ra dengan wajah penuh terima kasih. "Eonni, terima kasih sudah menolongku." Ia membungkuk hormat berkali-kali membuat Lee Ra menahan bahunya.

"Tidak masalah. Lain kali, kau bisa meminta pertolongan pada orang lain." Lee Ra membenarkan rambut gadis di depannya dengan senyum cerah. Wanita itu juga memungut tasnya untuk kemudian memberi beberapa lembar uang pada gadis itu.

"Eonni, kau tidak per--"

"Makan yang enak. Aku pergi dulu."

Setelah menepuk pundak gadis itu, Lee Ra membungkuk pada Kyuhyun dan berbalik pergi. Sedangkan  Putera Mahkota yang di tinggalkan begitu saja, mengernyit heran. Ia menatap punggung Lee Ra yang kini sudah berbaur dengan pejalan lain.

"Y--ang Mulia?"

"Ne?" Kyuhyun mengalihkan tatapannya pada gadis berseragam itu.

"Wanita itu... siapa? Anda terlihat akrab dengannya."

Menyematkan senyum, Kyuhyun mengangguk. "Dia puteri Perdana Menteri." Melihat respon gadis itu yang terkejut, Kyuhyun terkekeh kecil. "Siapa namamu?"

"Kim Minji, Yang Mulia."

"Nah, Minji. Teman jaksa dan pengacaraku sebentar lagi akan datang. Mereka akan membantumu untuk menghukum pria itu."

"Tapi Yang Mulia, ayahku punya hutang padanya dan saya..."

"Stt, tenanglah. Kau tidak udah khawatir dan jawab dengan jujur saat teman-temanku bertanya. Maaf tidak bisa mendampingimu, aku punya janji lain."

Minji mengangguk. Gadis dengan seragam lusuh itu mengeluarkan air mata karena rasa syukur dan haru. "Sekali lagi terima kasih, Yang Mulia. Saya tidak akan melupakan kebaikan anda dan juga puteri Perdana Menteri."

"Hm, belajarlah dengan rajin."

Setelahnya Kyuhyun berbalik. Ia sempat melihat pria bertato tadi sedang di borgol oleh polisi yang entah di hubungi siapa. Karena perannya sudah cukup, ia berjalan menuju mobil untuk pergi ke Universitas Hankuk.

***

Kegiatan Kyuhyun yang melihat simulasi sidang berlangsung selama dua jam dengan satu kali istirahat. Para Dosen hukum yang ia temui kebanyakan adalah mantan Hakim, Jaksa, maupun pengacara. Seperti biasa, mereka berbincang, melakukan sesi foto lalu kembali pada kegiatan masing-masing. Hari ini Kyuhyun lebih menikmati kegiatannya. Ternyata, pria itu juga bisa rindu pada saat ia berkuliah dulu.

The Prince's Bride [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang