XI

391 69 27
                                    

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Hari-hari yang Kyuhyun lewati terasa sangat membahagiakan. Putera Mahkota tidak memedulikan pikiran oranglain yang menganggapnya budak cinta atau apa. Intinya, sekarang ia sangat bahagia. Setelah status mereka berubah menjadi sepasang kekasih, Kyuhyun sering meninggalkan istana diam-diam hanya untuk bertemu wanitanya.

Berkat ide penyamaran, pria itu berhasil keluar dengan berpura-pura menjadi pengawal yang bisa izin pulang pergi asalkan menunjukan bukti. Walau pertemuannya dengan Na Young seringkali terbilang singkat, itu sudah sangat cukup. Mereka kadang makan malam atau sekadar mengobrol saja.

Kyuhyun masih menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan, ia bisa di bilang sangat rajin dan bersemangat. Putera Mahkota baru saja pulang menemui kekasihnya, ketika melihat Kaisar sedang duduk di paviliun kediamannya.

"Yang Mulia?"

"Dari mana saja kau?" Kaisar Cho menyesap teh hijaunya dan menatap Kyuhyun dari balik cangkir.

"Aku baru saja dari perpustakaan?"

"Perpustakaan mana yang kau maksud, hm?" Pria baya yang masih saja terlihat gagah di usianya menatap tajam Kyuhyun. "Sudah puas kau bermain-main?"

"Ne?"

"Kau tidak mungkin lupa jika di istana banyak mata-mata. Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan?" Kaisar mengisyaratkan Kyuhyun untuk duduk di depannya. Setelah Putera Mahkota menurut, pria baya itu kembali membuka mulut. "Berhenti menemuinya, Cho Kyuhyun."

Putera Mahkota memejamkan matanya kesal. Ia tidak bisa menuruti perintah ayahnya yang terdengar mustahil. "Appa.. aku ti--"

"Aku sudah melamar seseorang yang pantas denganmu. Dan kabar baiknya, dia sudah menerimanya."

Walau wajahnya tak beriak, kepalan tangan Kyuhyun membuktikan jika pria itu sedang menahan amarah. "Nugu?"

"Puteri Perdana Menteri, bukankah kalian sudah dekat?"

***

Melampiaskan kekesalan yang mendera hatinya, Kyuhyun memukul dinding kamarnya beberapa kali. Ia mengacak rambutnya sebelum melemparkan diri ke atas ranjang. Napasnya menderu kasar. Ia menatap langit-langit kamarnya yang terlihat mewah. Sebagian atau bahkan kebanyakan orang mungkin iri dengan statusnya sebagai Putera Mahkota. Tapi demi Tuhan, Kyuhyun tidak pernah bahagia akannya.

Kyuhyun terkekang. Ia tidak bisa memilih apa yang diinginkannya. Entah itu dalam hal pendidikan, pergaulan, bahkan sekarang pernikahan. Mungkin ia bisa saja menolak keputusan Kaisar. Tapi... sanggupkah ia? Menolak artinya ia meragukan keputusan Sang Ayah.

Karena rasa dilema yang membelenggu, Kyuhyun merogoh ponselnya. Ia mengabari Na Young dan meminta wanita untuk bertemu esok hari. Kyuhyun tidak mungkin menyembunyikan hal sebesar ini dari kekasihnya.

Lain hal dengan Kyuhyun yang tidak bisa memejamkan matanya, Lee Ra sudah tertidur dengan kepala yang terkulai di meja belajar.

Lee Joon yang masuk ke kamar wanita itu hanya menggeleng. Dengan pelan, ia menggendong Lee Ra dan memindahkan tubuh gadis itu ke atas ranjang. Setelah menyelimuti hingga sebatas dagu, pria itu berbalik. Lee Joon berniat mematikan lampu belajar yang masih menyala, ketika matanya menatap buku yang terbuka.

The Prince's Bride [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang