Tidur, wei. 😪
Happy Reading...
Sorry for typo's.
***
Sepanjang melayani keluarga Kerajaan, ini adalah pertama kalinya sekertaris Lee di buat heran dengan sikap salah satu anggotanya. Putra Mahkota kini sedang memijit tangannya demi sebuah izin.
"Apa yang harus saya katakan jika Kaisar bertanya?"
Kyuhyun menghentikan kegiatannya. "Dia tidak akan tahu jika kau tidak melapor."
"Yang Mulia," Sekretaris Lee menepuk tangan Kyuhyun. "Anda tahu jika di istana banyak mata yang memperhatikan. Yang Mulia Kaisar akan tahu walaupun itu bukan dari mulut saya."
Kyuhyun tahu. Pria itu lebih mengerti dari siapapun akan situasi di istana. "Lalu aku harus bagaimana?"
"Sebelum membeti saran, bisakah anda jujur pada saya? Siapa yang ingin anda temui, Yang Mulia?"
Karena tidak mungkin lagi bagi Kyuhyun untuk menyembunyikannya, akhirnya ia berkata jujur. "Wanita yang kusukai."
"Maaf jika saya lancang, tapi... wanita yang anda maksud itu siapa? Puteri Perdana Menteri?"
Mengernyit, Kyuhyun malah merasa heran dengan pertanyaan pria baya itu. "Kenapa kau dan juga Noona menanyakan hal serupa? Kenapa Puteri Perdana Menteri?"
"Karena sebelumnya anda meminta nomor ponsel, dan juga karena beberapa saat terakhir anda terlihat lebih akrab. Wajar jika kami menyimpulkan seperti itu."
"Kami teman, Sekretaris Lee."
Sekretaris Lee mengangguk kecil. "Apa wanita yang anda temui di halte itu orangnya?" Pria baya itu memang sempat melihat Kyuhyun saat mendekati Na Young.
"Hm. Dia Lee Na Young." Kyuhyun tersenyum lebar. "Jadi, bagaimana caranya aku bisa keluar dari istana tanpa di laporkan pada Kaisar?"
***
Di kamar apartemennya, Na Young sudah bersiap dengan memakai dres selutut bercorak bunga. Sebagai sentuhan terakhir, ia memasang lensa hitam di matanya. Wanita itu tersenyum, merapikan riasan tebalnya yang sedikit berlebihan.
"Hm, apa aku harus berdandan seperti ini? Bukankah Putera Mahkota hanya mengajakku bertemu?" Na Young bertanya pada dirinya sendiri. Lagipula, belum tentu Kyuhyun akan berlama-lama dan mengajaknya jalan-jalan.
Baru saja ia berniat untuk menggangi baju, suara violin yang ia atur sebagau nada dering ponsel terdengar. Saat melihat nama si pemanggil, Na Young berdeham singkat sebelum menggeser ikon hijau.
"Yeoboseyo? Yang Mulia."
"Hm, kau masih di mana?"
"Ne? Ah, aku sedang memakai sepatu." Na Young melesat meninggalkan kamar dan memakai sepatu haknya saat berada di depan pintu.
"Baiklah, aku sudah berada di depan gedung apartemenmu."
"Mwo?!" Na Young melotot. Ia kaget dan juga panik karena beraninya berteriak tidak sopan pada Putera Mahkota. "Y--ang Mulia, maaf jika sikap saya tidak sopan, tapi... kenapa anda ada di sini?" Dengan tergesa Na Young meninggalkan unit apartemennya da masuk ke dalam lift yang kebetulan langsung terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince's Bride [Kyuhyun] - END
Fanfiction[CERITA LENGKAP] Kehidupan di Istana begitu menyiksa bagi Kyuhyun yang berjiwa bebas. Hari-harinya sebagai seorang Putra Mahkota begitu membosankan hingga membuat ia sering kabur dari pengawalan. Pertemuannya dengan seorang Violis drama musikal, me...