Karena beberapa hari ke depan bakalan sibuk sama acara nikahan salah satu anggota keluarga, jadi aku post lebih awal ya. ❤
Happy Reading...
Sorry for typo's.
***
U
ntuk pertama kalinya Kyuhyun terdiam. Ia menelan ludahnya kelat ketika mendengar permintaan kekasihnya. Raut wajahnya entah seperti apa karena wanita di depannya itu mengernyit.
"Yang Mulia..."
"Na Young~ah, itu..."
Dalam kesendiriannya, bulan selalu bertanya-bertanya. Bukankah ini adalah takdir yang di mintanya? Tapi kenapa... dia tidak bisa merasakan apa itu bahagia yang sesungguhnya?
Tuhan, jika waktu bisa berputar, aku tidak ingin di lahirkan menjadi sang bulan. Jika tahu akan kalah oleh indahnya bintang, lebih baik aku tetap menjadi bunga matahari. Walau kami berbeda... setidaknya menyenangkan bisa melihatnya dari jauh.
Kata-kata yang di tuliskan oleh Puteri Mahkota memenuhi pikirannya. Alih-alih menyanggupi permintaan Na Young, Kyuhyun hanya menunduk. Ia tidak berani membalas tatapan keksihnya ketika harus menjawab.
"Na Young~ah, maaf. Aku... tidak bisa melakukannya." Kyuhyun menggeleng. "Maafkan aku."
Kyuhyun mengira, Na Young akan marah atau bahkan memukulnya. Mungkin itu lebih baik dari yang wanita itu lakukan sekarang. Putera Mahkota tidak menyangka jika kekasihnya itu akan memeluknya.
"Tidak apa-apa. Aku mengerti, Yang Mulia. Maaf karena telah membebanimu."
"Tidak, Young. Kau tidak bersalah." Kyuhyun membalas pelukan Na Young dengan erat. Ia mengusap punggung kekasihnya yang kini sedang terisak.
Maafkan aku, Na Young. Aku... terlalu egois. Aku tidak ingin menjauh darimu, tapi aku juga tidak bisa meninggalkannya. Puteri Mahkota... aku tidak bisa mencampakkannya.
***
Ketika akhirnya ia sampai di kerajaan, Kyuhyun segera menyusup ke kediamannya. Setelah berada di kamar, ia tidak menemukan keberadaan Puteri Mahkota yang sejak tadi pulang ke rumahnya. Kyuhyun hendak menghubungi Lee Ra ketika pintu kamarnya di buka kasar. Kaisar yang masih memakai pakaian formal, mendekat dengan raut wajah marah.
Sebuah tamparan kuat mendarat di pipi Putera Mahkota hingga wajahnya tertoleh ke samping.
"Yang Mulia."
"Beraninya kau kembali kabur dari istana!"
Teriakan nyaring itu tak membuat Kyuhyun gentar. Masih dengan raut wajah datar Putera Mahkota menjawab ayahnya. "Kenapa kau marah? Bukankah jika aku berhasil kabur, kemanan istana patut di pertanyakan?"
Kembali tamparan dilayangkan Kaisar di pipi yang sama. Dengung menyakitkan terasa oleh Kyuhyun yang memejamkan mata karena amarah.
"Kau merasa hebat, huh? Bukankah sudah aku bilang untuk berhenti, Cho Kyuhyun? Berhenti bermain-main!"
"Aku tidak main-main. Aku hanya merindukan kekasihku."
"Kau sudah menikah." Suara Kaisar terdengar rendah. "Berhenti menyakiti Puteri Perdana Menteri dan jangan permalukan pihak kerajaan. Kau ingin membuat skandal perselingkuhan? Aku tidak pernah melarangmu menjalin kasih dengan siapapun, asalkan kau belum menikah. Sabagai seorang pewaris tahta, kau dilarang membuat skandal tentang wanita."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince's Bride [Kyuhyun] - END
Fiksi Penggemar[CERITA LENGKAP] Kehidupan di Istana begitu menyiksa bagi Kyuhyun yang berjiwa bebas. Hari-harinya sebagai seorang Putra Mahkota begitu membosankan hingga membuat ia sering kabur dari pengawalan. Pertemuannya dengan seorang Violis drama musikal, me...