Haechan sadar, sadar 1000% kalau apa yang dilakuinnya bisa jadi bikin Renjun sakit hati. Bahkan dia gak butuh tabokan dari Jeno atau Jaemin yang sekarang udah siap banget kalo dia butuh ditabok.
Tapi cuma ini jalan satu - satunya buat bikin karir Somi hancur. Dia juga dibantu sama seseorang yang bakal bikin dia berhasil sama rencananya.
Orang dalem, bahasa kerennya.
Sekarang Haechan cuma butuh kedua temennya buat lanjutin rencananya.
"Tugas gue jangan susah - susah dong Chan." Pinta Jaemin menatap temannya itu melas, keliatan banget dari cara Haechan natap dia kalau tugasnya bakal berat.
Haechan menggeleng, "Gampang kok, lo kan temenan sama dia."
"Kan udahan anjir. Gue kaga temenan lagi sama dia."
"Yaudah pura - pura temenan aja lagi."
"Goblok. Ogah ah." Jaemin menggeleng keras, tetap tidak mau dengan pekerjaan yang ditawarkan Haechan.
Pemuda Tan itu menghela nafas panjang, ia lalu menunjukkan deretan angka di kalkulator ponselnya tepat di depan wajah pemuda Na.
Sudah bisa ditebak, tanpa pikir panjang Jaemin langsung mengangguk walaupun ia sedikit mengubah angka tersebut.
"Segitu ya, gue baru mau jalan." Tawar Jaemin.
"Yaudah iya." Pasrah Haechan, ia kemudian menatap Jeno yang hanya diam.
"Lo sebenernya kerja apaan si Jen? Perasaan hidup lo lebih leha - leha dari gue." Tanya Jaemin heran.
Jeno hanya mengedikkan bahunya, ia lalu menatap Haechan yang sudah duduk dihadapannya.
"Kata lo Renjun mau balik ke China?" Jeno mengangguk.
"Kalo gitu, tugas lo cuma nahan dia biar gak balik ke China."
Jaemin auto menggumpat denger tugas Jeno yang bahkan lebih santai dari dia, "Kok gitu sih?!"
"Dia kaga gue bayar. Lo kan gue bayar, lagian itung - itung bales budi lo sama gue anjing." Setelah mengatakan itu, Haechan melempar Jaemin menggunakan spidol di meja kerjanya.
Tapi gak kena, kesian kalo kena.
Jaemin berdecak kesal, ia lalu membuka ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Yaudah, gue balik nih?" Tanya Jaemin pada Haechan.
Haechan hanya mengangguk, ia memberikan gestur mengusir membuat Jaemin lagi - lagi berdecak.
Pemuda Na bangkit dari duduknya, ia menyempatkan menendang kaki temannya sebelum lari menuju pintu keluar.
"Kaga jelas banget anjing si Nana." Haechan misuh - misuh sembari membersihkan celananya yang terkena sepatu Jaemin.
"WOI HAECHAN ADA RENJUN NIH!"
Haechan dan Jeno kompak menoleh ke arah pintu saat suara Jaemin terdengar nyaring.
"Ngapain dia kesini?" Tanya Jeno, Haechan yang juga gak tau cuma bisa gelengin kepala.
Tidak lama kemudian Renjun bersama dengan Doyoung sudah berdiri di depan pintu ruang kerja Haechan yang terbuka karena Jaemin gak nutup pintunya tadi.
"Kok lo ada disini Jen?" Tanya Doyoung bingung.
Belum sempat Jeno membuka mulut, Doyoung sudah menepuk - nepuk pundak Renjun heboh.
"Jen, jangan bilang... Haechan juga selingkuh-"
"Jangan ngada - ngada!" Potong Jeno sedikit ngegas waktu tau hyung dari mantannya ini mau bilang apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa | Hyuckren ✓
Fanfic(Warn! Ceritanya gak jelas.) Hidup Renjun berubah ketika ia bertemu dengan Lee Haechan, pemuda yang tidak dikenalnya malah memperkenalkan dirinya sebagai calon pengantin pemuda itu.