NP : [14]

16.3K 2.4K 463
                                    

"Dari mana?"

Haechan terlonjak mendengar suara orang lain di dalam kamarnya, yang jelas itu bukan suara Renjun.

Ia menyalakan lampu dan terlihatlah Doyoung yang sedang terduduk di sofa dengan tatapan tajam menatap dirinya.

Perlahan ia berjalan mendekati temannya itu, "Hyung kenapa bisa ada disini?" tanyanya setelah duduk di samping Doyoung.

Doyoung berdecih, "Dari mana?" ia kembali mengulang pertanyaannya.

Haechan yang ditanya hanya diam. Ia tidak mungkin memberitau Doyoung kemana ia dan Somi pergi tadi. Bisa - bisa wajahnya hancur di tangan Doyoung.

Melihat Haechan yang terdiam, Doyoung tertawa pelan. "Gak lupa kan kalau gue bisa tau apa yang orang lain pikirin?"

Haechan tertawa canggung, ia mengelus leher belakangnya. Merinding juga kalau Doyoung sudah begini.

Kenapa juga temannya ini tiba - tiba terlihat seram?

"Hyu-"

"Abis ngapain sama Somi?" Potong Doyoung cepat.

Haechan menggeleng, "Gak ngapa - ngapain kok!"

"Kenapa baru pulang jam 1? Lo pergi dari jam 4 Chan."

Haechan kembali terdiam, ia bingung, haruskah ia jujur? Doyoung ini termasuk orang kepercayaannya juga setelah Jaemin. Tapi ia sudah berjanji untuk tidak memberitahu kegiatannya bersama Somi hari ini. Termasuk Renjun.

"Lo masih percaya sama Somi? Setelah apa yang dia lakuin ke lo?"

Tanpa ragu Haechan mengangguk, Doyoung yang melihat itu bertepuk tangan pelan agar Renjun yang sudah tertidur tidak terbangun.

"Wow, impresif." Doyoung menggelengkan kepalanya, tak habis pikir ia dengan Haechan yang sangat bodoh.

"Jangan lari ke gue kalau mantan lo kumat." Lanjutnya.

Haechan yang mendengar itu menatap Doyoung memelas. "Hyung~" Rengeknya, ia menggoyangkan lengan Doyoung.

"Masa bodo. Lo bego. Gak usah pegang - pegang gue." Doyoung berusaha menjauhkan tubuh Haechan yang menempel pada tubuhnya.

"Ayolah hyung~ Gue cuma berusaha bantu dia."

Doyoung lagi - lagi berdecih, ia menatap malas Haechan dan memukul keras kepala pemuda itu.

"Akh! Sakit hyung!" Protes yang lebih muda, ia menutup matanya merasakan pusing. Pukulan Doyoung tidak main - main.

"Lo gak lupa kan kalau Somi itu sama kayak Jaemin?"

Haechan mengangguk pasti. "Gue tau hyung. Tau banget."

"Ya terus kenapa lo masih aja deket - deket dia? Kita gak tau dia udah sembuh atau belum."

"Pasti sembuh. Pasti, gue yakin. Jaemin aja bisa sembuh kok, masa dia enggak?" Haechan sangat yakin tentang mantannya itu.

"Bukannya setahun yang lalu Jaemin baru aja kambuh?"

Doyoung terkekeh melihat Haechan yang kembali bungkam. Haechan bego.

"Gue tebak beberapa hari ini lo bakal ninggalin Renjun dan pergi sama Somi. Iya kan?"

Tunggu,

Kenapa Doyoung bisa tau tentang kegiatan yang sudah ia susun hari ini bersama Somi?!

Doyoung benar - benar berbahaya.

"Kalau bener, gue bakal bawa Renjun pergi sampai urusan lo sama tu cewe selesai." Haechan yang mendengarnya menatap Doyoung tak terima. Apa - apaan?!

Nikah Paksa | Hyuckren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang