NP :: [33]

11.1K 1.5K 181
                                    

"Iyuh bau bucin." Sindir Lucas menatap sinis sepasang suami istri yang tengah menuruni tangga menghampiri mereka.

Tepatnya Haechan. Lucas menatap sinis hanya pada Haechan karena pemuda itu terus menggelayut manja di lengan kiri sepupunya selama mereka keluar dari kamar dan menuruni tangga.

Bisa ia lihat kalau wajah Renjun tampak sangat tertekan menghadapi tingkah suaminya sendiri.

Memilih untuk mengabaikan dua sejoli itu, Lucas kembali mengambil sepotong ayam pedas pesanan Haechan yang datang 5 menit lalu.

"Heh! Makanan gue!" Haechan menunjuk dua kotak berisi ayam pedas yang sudah tersisa sedikit. Matanya melotot garang melihat Lucas dengan sengaja dan wajah tanpa berdosanya menggigit potongan ayam itu tepat di depan matanya.

Menunjukan ekspresi berlebihan kala ayam tersebut berhasil ia telan, membuat Haechan semakin kesal.

"Heh kaga sopan!" Teriak Haechan.

Lucas mengedikkan bahunya, "Salah sendiri kaga di ambil, sayang - sayang, mending buat gue."

"Duit lo banyak, beli lagi nanti." Lanjut Lucas.

"Njun liat kelakuan sepupu lo!"

"Dih? Ngaduan. Tuker posisi aja lo sama Renjun."

"Kok?!"

"ADUH! BERISIK! MENDING LO KE DAPUR DEH CHAN, LANGKAH PERTAMA KALAU ADA TAMU TUH TAWARIN MINUM, BUKAN MALAH MAIN GAME DI KAMAR. UDAH SONO!"

Renjun mendorong - dorong tubuh besar suaminya agar menyingkir, ia melepaskan lilitan tangan Haechan yang memeluk lengan kirinya sejak tadi dan menyuruhnya untuk segera pergi.

Diperlakukan seperti itu, membuat Haechan memajukan bibirnya sesenti. Ia tidak terima! Padahal yang salah Lucas, kenapa malah dia yang kena semprot?

Haechan menatap tajam Lucas yang menjulurkan lidah berniat mengejeknya dengan tangan pemuda itu yang menggoyangkan dua potong ayam.

Liat saja, Haechan akan bawakan air panas untuk Lucas nanti.

Haechan mengarahkan dua jari ke matanya lalu bergantian mengarahkan dua jari itu ke arah Lucas sebelum berjalan lurus menuju dapur.

Asik dengan perdebatan tidak berguna, mereka melupakan seorang pemuda yang hanya bisa diam menyimak perdebatan tersebut. Mau nimbrung, tapi tiba - tiba ia merasa seperti orang asing ketika Renjun tiba.

Atensi Renjun sepenuhnya teralih pada sosok 'Rejun' yang hanya diam sembari memainkan jari - jarinya, pandangan pemuda itu lurus menatap ke bawah.

"Loh? Baru sadar, ada Rejun. Dia kesini bareng lo?" Tanya Renjun, ia berjalan menuju sofa single dan duduk di sana.

Lucas tak mengeluarkan suara, hanya mengangguk.

"Renzio mana?"

Uhuk!

Lucas menepuk - nepuk dadanya yang terasa sesak saat tak sengaja daging ayam yang ia gigit lolos begitu saja tanpa sempat ia kunyah. Baik Renjun maupun Renzio langsung bergerak cepat menolong sepupu mereka.

Renzio menepuk - nepuk punggung Lucas sedangkan Renjun hendak berlari menuju dapur untuk mengambil minum. Nasib baik, Haechan datang dengan nampan berisi empat gelas air putih. 3 air dingin dan 1 air panas.

Gelas berisi air panas yang Haechan sodorkan diabaikan oleh Renjun. Pemuda manis itu sudah mengambil asal dan sedikit terburu mengambil gelas yang lain hingga air panas yang Haechan bawa harus tersenggol dan akhirnya tumpah.

"AH!"

Prang!

Haechan sontak menjatuhkan gelas yang dipegangnya saat air panas menyentuh langsung pada kulitnya.

Nikah Paksa | Hyuckren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang