"Renjun hyung..."
Renjun menoleh, menatap Sungchan yang menunduk, "Kenapa lo berusaha nutupin mereka?"
Sungchan hanya terdiam, ia sendiri tidak tau kenapa tadi dirinya berusaha menutupi Haechan dan Somi padahal ia tau betul kalau hal yang dilakukan sepasang manusia di dalam sana salah.
"Lo gak tau kalau Haechan udah menikah?!" Tanya Renjun dengan nada yang meninggi.
Melihat Sungchan berjengit dan kepalanya yang semakin menunduk membuat Renjun sadar kalau tidak seharusnya ia marah pada bocah dihadapannya.
Renjun lalu mengalihkan pandangannya kedepan, menatap Haechan dan Somi yang juga menatapnya.
"Gimana Chan? Enak?" Tanya Renjun sembari berjalan mendekati kedua orang di depan sana.
Somi terlihat santai, berbeda dengan Haechan yang terlihat panik.
"Cih, buaya. Apa maksud gue kaga boleh deket sama Jaemin Jeno Jisung tapi lo ciuman sama dia aja boleh." Ujar Renjun sembari menunjuk Somi dengan dagunya.
"Ren-"
Renjun mengangkat tangannya, gaya yang selalu Jisung gunakan ketika pemuda itu menyuruh seseorang untuk diam.
"Diem, gak usah bacot. Gue liat semua, liat langsung, mata gue masih sehat. Kaga usah bilang 'Ini bukan seperti apa yang kamu liat Ren.' Halah babi." Oceh Renjun dengan nada meledek miliknya.
Dia emang sakit hati, tapi perlu kalian ingat kalau Renjun bukan tipe uke yang apa - apa nangis. Haechan gak mati, jadi buat apa dia nangis?
Haechan berjalan perlahan mendekati Renjun, saat ini fokus Renjun tertuju pada gadis sok polos di hadapannya.
Yang bikin Renjun tambah kesal adalah ketika ia melihat senyum kecil di wajah gadis tersebut seolah meledeknya.
Ia menoleh saat merasakan tangannya digenggam oleh Haechan, Renjun mengangkat sebelah alisnya bertanya.
"Kamu percaya sama aku kan?"
Renjun berdecih, "Jangan pake aku - kamu. Geli. Lagian setelah gue ngeliat lo ciuman sambil remes - remes melon dia, lo pikir gue masih bisa percaya?" Ucap Renjun dengan tatapan julidnya.
Renjun masih ingat, saat awal Haechan meminta izin padanya untuk pergi bersama Somi, Haechan pernah mengatakan untuk percaya pada pemuda itu apapun yang terjadi.
Tapi kalau udah kayak gini, gimana mau percaya lagi? Lagian Haechan ini udah menikah, bisa - bisanya begitu sama orang lain. Apalagi sama mantan.
Somi mendekat, ia memasang wajah sok bersalahnya, tangannya bergerak ingin menyentuh lengan Renjun, "Kak Renjun jangan salah paham-"
Namun Renjun dengan cepat menjauh, "Diam kau monyet. Jangan pura - pura, lo kira gue bocah polos yang kaga tau kalo lo senyum tadi?"
Somi melirik Haechan sekilas, lalu mendengus pelan mendengar ucapan Renjun, Renjun sama sekali tidak mirip dengan Rejun. Sepertinya membuat Renjun sakit itu lebih susah dibanding membuat Rejun sakit.
"Chan, gue tau kalo lo nikahin gue cuma buat gantiin si Rejun, tapi pake dikit hati lo."
"Ren-"
Renjun kembali mengangkat tangannya, "Gak usah lo bilang kalo lo suka sama gue, cinta sama gue, bucin sama gue."
Haechan misuh - misuh dalam hati, ini kenapa Renjun pede banget sih?! Mana kayak cenayang, bisa tau apa yang dia mau omongin.
"Renjun!"
"Apa?! Kok malah lo yang bentak gue?!" Renjun tambah ngegas, dia gak terima kalau Haechan yang salah tapi Haechan yang marah.
"Ya makanya diem dulu! Gue juga mau ngomong!" Haechan udah gabisa kalem lagi sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa | Hyuckren ✓
أدب الهواة(Warn! Ceritanya gak jelas.) Hidup Renjun berubah ketika ia bertemu dengan Lee Haechan, pemuda yang tidak dikenalnya malah memperkenalkan dirinya sebagai calon pengantin pemuda itu.