Warning! Dirty talk🔞
......Renjun mengikuti langkah lebar Haechan yang menariknya menuju ruang keluarga Lee. Ia tidak berani menolehkan kepalanya menatap Lia yang sedari tadi terus menggodanya.
Bertanya bagaimana performa Haechan di ranjang, Haechan suka permainan yang seperti apa, bahkan sampai menanyakan apakah ia puas atau tidak bermain dengan Haechan.
Hei! Apakah teman Haechan itu benar - benar tidak memiliki pertanyaan lain selain masalah ranjang?!
Itu pertanyaan yang sangat memalukan bagi Renjun! Bagaimana bisa ia menjawab semua pertanyaan yang bahkan Renjun sendiri tidak tau jawabannya? Ingin rasanya ia berteriak di depan wajah cantik itu kalau ia tidak tau apa - apa dan belum pernah merasakannya!
Tapi tidak, ia terlalu malu. Lebih baik diam dan berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"Ma, Pa."
Renjun mendongak ketika mendengar suara Haechan memanggil kedua orang tuanya.
Ia sedikit memundurkan tubuhnya saat lima pasang mata menatap intens padanya. Hanya padanya, Renjun bisa merasakan itu.
"Jangan diliatin gitu, istri aku emang preman, tapi dia juga gak bisa kalau kalian mainnya keroyokan." Celetuk Haechan menyadarkan orang tua dan ketiga saudaranya.
Mendengar teguran Haechan, wajah tidak ramah lima orang itu terganti menjadi senyuman lembut, salah satu wanita yang Renjun ketahui sebagai mama Haechan itu mendekat, memeluk anaknya erat sebelum beralih memeluk Renjun.
"Menantu Mama makin cantik aja, ayo duduk dulu." Ucap wanita tua itu setelah melepaskan pelukannya pada Renjun.
Yang dipuji berusaha menunjukkan senyum paling ramahnya, ia kemudian mengikuti mama Haechan yang menariknya untuk duduk di sofa.
Baru saja bokong Renjun menyentuh sofa, ia sudah terdorong akibat Lia yang menyempil diantara Renjun dan seorang pria tan tinggi nan tampan.
"Minggir dong Gyu, gue mau duduk deket Renjun." Lia mendorong - dorong tubuh besar Mingyu.
Mingyu berdecak, merelakan tempat duduk nyamannya kemudian pindah duduk di samping adik terakhirnya.
"Kak Lia kenapa duduk? Minuman punya Jeongwoo mana?"
"Punya gue juga mana?"
Ditagih oleh dua pemuda tan di depannya membuat Lia kesal sendiri, ia mengerucutkan bibirnya, menatap Ibu Lee meminta pertolongan. Tapi mama Lee hanya mengedikkan bahunya, tidak ingin mengurusi urusan tidak penting anak - anaknya.
Renjun tersentak saat tiba - tiba tangannya di genggam, melihat respon menantunya, mama Lee terkekeh.
"Jangan tegang nak." Ujarnya sembari mengelus punggung tangan Renjun lembut.
Renjun tersenyum, sedikit menundukkan kepalanya kemudian mengangguk.
"Kamu belum pernah kesini ya? Haechan udah cerita semuanya kok, kalian nikah tiba - tiba, emang nggak ada adabnya bocah satu itu. Seenak jidat nikahin anak orang." Ucap mama Lee menatap anaknya sinis, yang ditatap ikut melontarkan tatapan sinis pada ibunya.
"Yang penting Renjun jadi punya aku." Jawab Haechan asal. Mingyu yang mendengar sahutan adiknya memukul kepala belakang Haechan cukup kuat.
"Deketin dulu! Bukan main tarik aja."
"Aw! Sok kenal banget mukul - mukul? Papa liat tuh si Mingyu!" Adu Haechan kepada ayahnya.
Jeongwoo, Woojin, dan Mingyu berdecih, kompak menatap Renjun. Membuat ritme jantung yang di tatap semakin cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa | Hyuckren ✓
Fanfiction(Warn! Ceritanya gak jelas.) Hidup Renjun berubah ketika ia bertemu dengan Lee Haechan, pemuda yang tidak dikenalnya malah memperkenalkan dirinya sebagai calon pengantin pemuda itu.