NP :: [37]

23.1K 1.7K 333
                                    

Warning! Bocil beli donat dulu gih🔞
......

"Sering - sering main kesini ya Renjun." Pemuda manis itu mengangguk dalam dekapan mama Lee.

"Haechan, nanti minta pak Jinan buatin kartu akses buat Renjun biar Renjun bisa kesini kalau kamu sibuk." Haechan mengangguk sambil mengacungkan jempolnya.

Setelah mama Lee puas memeluknya, gantian sekarang sang kepala keluarga yang mendekap tubuhnya. Papa Lee tidak banyak bicara, beliau hanya tersenyum sembari menepuk - nepuk punggungnya.

"Haechan sama Renjun pulang dulu ya. Titip salam buat tiga tuyul kesayangan mama sama papa."

Mama Lee mengangguk, "Siap. Udah sana pulang keburu malem." Ucap mama Lee lagi.

Haechan mengangguk, seperti janjinya di awal, ia membukakan pintu mobil untuk Renjun. Sekalian pencitraan di depan orang tuanya, menunjukkan kalau Haechan adalah suami yang baik.

Setelahnya ia melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam dan melajukan mobilnya keluar pekarangan keluarga Lee.

......

"Chan, masih sore, mending beli cemilan dulu. Makanan gue abis gara - gara kemarin di cemilin kingkong."

"Lah? Bukannya masih ada satu kotak lagi? Abisin aja dulu yang ada."

"Satu kotak lagi kan kosong, itu tuh minggir bentar aja." Renjun menunjuk - nunjuk toko langganannya, toko dimana ia bertemu Haechan untuk kedua kalinya.

"Ren-"

"Janji nggak lama. Kasih gue waktu 30 menit."

"Bukan masalah lama, tapi di rumah masih ada makanan, jangan boros - boros."

"Pake duit gue deh. Simpen aja duit lo."

"Pulang ajaaa."

Renjun mendengus, rengekan Haechan adalah hal yang paling ia hindari.

"Kenapa sih? Minggir dulu atau kemusuhan satu kalender?"

Baiklah, lebih baik Haechan mengalah. Mengarahkan mobilnya menuju toko yang dimaksud Renjun, membiarkan si manis untuk berbelanja banyak camilan.

Haechan memberhentikan mobilnya saat sudah terparkir dengan benar, ia melemparkan dompetnya yang ditangkap dengan baik oleh Renjun.

"15 menit." Ucap Haechan.

"30 menit." Tawar Renjun.

"10 menit."

"25 menit."

"10 menit atau nggak sama sekali?"

"Haechan kenapa sih?!"

Tidak merespon, Haechan memajukan tubuhnya untuk menggapai tuas pintu mobil dan menariknya, mendorong pintu di samping Renjun hingga terbuka lebar.

"15 menit, udah sana." Usir Haechan.

Renjun merengut, melepas seatbelt nya kasar karena kesal. Menatap Haechan sinis sebelum keluar dari mobil.

"Jangan di abisin uangnya." Peringat Haechan.

Renjun berdecih, mengacungkan jari tengahnya tanpa menatap Haechan.

Brak!

"Bangke. Mobil gue copot dah pintunya." Omel pemuda tan itu.

Haechan memilih membuka kaca mobilnya, agar dapat menghirup udara segar. Matanya mengedar, memandangi jalanan yang ramai oleh kendaraan lain dan juga para pejalan kaki.

Nikah Paksa | Hyuckren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang