Haechan berjalan pelan dengan Renjun di gendongannya. Lagi, ia memindahkan Renjun lagi ke ranjang mereka. Tidak habis pikir kenapa pemuda manis di gendongannya ini suka sekali tidur di sofa.
Dengan pelan - pelan ia menidurkan Renjun di ranjang, membenarkan posisi pemuda itu yang tampak tak nyaman.
Menghela nafasnya, ia berjalan mengambil laptop dan mendudukkan dirinya di ranjang disamping Renjun untuk kembali mengerjakan pekerjaannya.
Haechan meregangkan tubuhnya, melihat jam di ponselnya. Jam 8 malam, ah sudah berapa jam ia mengerjakan pekerjaannya ini sampai lupa membangunkan Renjun untuk makan malam.
Haechan menatap pemuda di sampingnya, tangannya bergerak untuk membangunkan pemuda itu namun ia urungkan. Renjun terlihat sangat nyenyak membuatnya tidak tega membangunkannya.
Pelan - pelan ia berjalan dan keluar kamar, menuju dapur dan melihat Jaemin yang duduk di kursi meja makan sedang memainkan ponselnya.
"Jaemin, ada makanan gak?"
Yang ditanya menggeleng, "Gue tadi makan ramyeon doang. Lo bikin gih."
Haechan berdecak, ia mengeluarkan ponselnya dan memesan makanan.
"Mau gak?" Tawar Haechan, Jaemin melemparkan tatapan bertanya lalu mengangguk saat Haechan menunjukkan layar ponselnya.
"Biasa?" Jaemin mengangguk lagi.
"Oke. Hmm... Renjun, kira - kira dia mau apa?"
Jaemin mengedikkan bahunya, "Samain aja kek punya lo."
Haechan mengangguk dan kembali fokus dengan ponselnya.
"Chan." Haechan mendongak.
"Lo suka Renjun?"
"Hah?"
"Lo suka gak sama Renjun?" Tanya Jaemin sekali lagi.
"Gila? Baru dua hari anjir gua bareng sama dia."
Jaemin mengangguk, "Ada niatan buat cerai di masa depan?" Haechan mengernyit menatap Jaemin tak suka, "Apa maksud?"
Jaemin tersenyum, "Siapa tau. Kalau iya gua bakal ngejar dia."
"Kenapa?"
"Apa?"
"Kenapa lo mau ngejar dia?"
Jaemin mengedikkan bahunya, tetap tersenyum menatap Haechan. Pemuda Lee itu berdecak lalu berpikir sebentar. Benar juga, sekarang ia tidak memiliki perasaan apapun pada pemuda itu. Tapi mendengar Jaemin berkata seperti itu membuatnya kesal. Bagaimanapun juga Renjun adalah istrinya sekarang.
Menghela napas, ia mengedikkan bahunya. Melihat itu Jaemin melebarkan senyumnya, "Oke."
Renjun terbangun dengan jantung yang berdetak kencang karena mimpinya, mimpi terjatuh dari atas gedung. Ah, ia sangat membencinya.
Ia menundukkan kepalanya melihat tangan yang melingkari perutnya serta merasakan nafas seseorang di tengkuknya. Menengok ke belakang, wajahnya dan wajah Haechan terlalu dekat, pemuda itu tidur sambil memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Paksa | Hyuckren ✓
Fanfic(Warn! Ceritanya gak jelas.) Hidup Renjun berubah ketika ia bertemu dengan Lee Haechan, pemuda yang tidak dikenalnya malah memperkenalkan dirinya sebagai calon pengantin pemuda itu.