NP :: [15]

16.8K 2.2K 206
                                    

"RENJUN ANAK MAMA~" 

Ibu dan anak yang sudah tak bertemu bertahun - tahun itu akhirnya saling memeluk erat mengabaikan kedua pria di sekitar mereka. 

Irene semakin mengeratkan pelukannya saat dirasa Renjun ingin melepaskan pelukan mereka.

"Ma, Renjunnya sesak tuh." Ujar Doyoung memperingati sang ibu yang masih saja mengeratkan pelukannya.

"Mama kan kangen sama anak manis mama satu ini yang nikah gak ngundang - ngundang." Renjun meringis saat mendapatkan cubitan sayang sang ibu di pipi mulusnya, ia tersenyum meminta maaf lalu melepaskan tangan sang ibu dari pipinya.

"Itu dadakan ma~" Rengek Renjun merengut kesal.

"Iya mama tau, seenggaknya ada Doyoung yang datang." Sahut Irene, ia menarik lembut tangan Renjun untuk masuk ke rumah mereka.

Renjun sangat senang hari ini, ia harus berterimakasih kepada Doyoung nanti karena membawanya pulang.

"Hyung, sini kopernya biar gue bawa ke kamar." Doyoung hanya mengangguk dan memberikan koper tersebut ke Renjun.

Ia langsung menaiki tangga menuju ke kamarnya setelah memeluk sang ayah sebentar.

Renjun mendesah lega saat punggungnya berhasil menyentuh ranjang yang masih terasa nyaman walau ia tinggalkan bertahun - tahun.

Ia menatap langit - langit kamarnya, tiba - tiba saja ia kepikiran dengan Haechan dan Somi.

Mereka lagi ngapain? Perlakuan Haechan ke Somi kayak gimana sebenernya? Haechan suka sama gue atau enggak sih?

Renjun bingung sama Haechan.

Lagian males banget, kenapa juga dia harus suka sama bocah tengil gak jelas kayak gitu.

Renjun menghela nafas kasar lalu bangkit dari posisi rebahan dan berjalan pelan menuju balkon kamarnya yang persis bersebrangan dengan balkon kamar sahabat lamanya.

Renjun menarik nafasnya dalam - dalam, "RYUJIIINNN!" Teriaknya terlalu kencang sampai tetangga yang tak sengaja lewat menatapnya kaget dari bawah sana.

Ia hanya tersenyum dan sedikit membungkukkan badannya meminta maaf.

"Dih kok gak keluar sih tu bocah?" Gumamnya.

"RYUJIN KELUAR LO! RYUJIN! RYU-"

"Ah apaan si bacot bener anak monyet! Kaga tau apa gue lagi molor?!" Ryujin berteriak marah membuka pintu balkonnya dengan mata tertutup.

"RYUJIINN!!" Sekali lagi Renjun berteriak, tapi sekarang ia berteriak karena terlalu senang melihat wajah sahabat cantiknya walau wajah tersebut penuh iler.

"Apaan si anj- LHO?! RENJUN?!" Ryujin ikut berteriak kencang saat melihat Renjun, sahabat manis tapi bar - bar itu ada di depan matanya.

Dengan segera gadis itu berlari kembali ke kamarnya membuat Renjun mengernyitkan alisnya bingung, "WOI LO MAU KEMANA?"

Renjun menatap penasaran ke dalam kamar gadis tersebut, ia sedikit berjinjit agar bisa mengintip apa yang Ryujin lakukan di dalam sana.

Namun setelah berusaha mengintip serta menunggu selama 10 menit, tidak ada tanda - tanda kalau gadis itu akan kembali menemuinya.

Ia menghela nafas panjang, lalu berbalik berjalan ke arah ranjang untuk rebahan.

Tok tok tok!

Yaelah baru aja mau temu kangen sama kasur, ada aja yang ganggu.

Terpaksa ia kembali bangun dan berjalan untuk membuka pintu kamar.

Nikah Paksa | Hyuckren ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang